0 Comment
Oh Indahnya Berhijab, Dapat Teman Baik sampai Jodoh

Foto: ThinkstockFoto: Thinkstock

Inggris - Hijab masih menjadi perdebatan di banyak sekali negara termasuk Inggris. Bahkan berdasarkan survei terbaru sekitar 42% sekolah mewajibkan muridnya berhijab. Hal ini lalu menjadi perdebatan antar beberapa pihak.

Ya, sebuah penelitian menemukan bila dua dari lima sekolah Islam di Inggris meminta murid-murid perempuannya menggunakan jilbab alasannya ialah merupakan cuilan dari seragam sekolah. Sekitar 59 dari 142 sekolah Islam di Inggris termasuk SD menciptakan kebijakan bila pemakaian hijab itu wajib. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Badan National Secular Society (NSS).

Kebijakan itu menjadi kontroversi. Seperti NSS yang tak oke dengan kewajiban berhijab di sekolah. Pihak NSS pun menulis surat kepada Education Secretary Justine Greening untuk mengungkapkan keprihatinannya atas hal ini. NSS menginginkan bila hijab tidak menjadi seragam wajib ke sekolah tapi diberikan pilihan bebas saja terutama untuk murid-murid SD.

"Menurut pandangan kami, memaksa anak menggunakan jilbab atau barang religius lainnya bertentangan dengan nilai dasar di Inggris. Dengan norma HAM yang lebih luas akan hak anak-anak. Ini perlu segera ditangani," tulis pihak NSS menyerupai dilansir dari Metro.

Salah satu rujukan sekolah di Inggris yang sudah menerapkan kebijakan tersebut ialah Feversham College di Bradford, Inggris. SMP (SMP) itu mengeluarkan kebijakan bila seragam harus longgar dan sederhana. Jilbab menjadi seragam wajib dipakai oleh para murid perempuan.

Sementara 18 sekolah Islam lainnya menyatakan bila kebijakan mereka soal jilbab ialah pilihan. Direktur NSS Stephen Evans pun menyarankan biar mengizinkan murid-murid yang masih duduk di dingklik SD maupun SMP untuk bebas berekspresi termasuk menentukan mengenakan jilbab atau tidak.

"Kebebasan individu dapat berarti apa saja, membiarkan bawah umur membuatkan kepercayaan diri merek sendiri dan tetapkan sendiri bagaimana memilih. Sekolah harus memberdayakan anak wanita untuk menciptakan keputusan sendiri begitu mereka siap melakukannya," ujar Stephen.




Post a Comment

Post a Comment

 
Top