Jakarta - Tes pramusim F2 pertama di Prancis sudah selesai. Pertamina Prema Racing Team pun bersiap untuk menghadapi tes kedua di Bahrain bulan depan.
Sejak awal pekan ini, dua pebalap Prema, Sean Gelael dan Nyck De Vries, menjalani sesi latihan pramusim pertama mereka jelang F2 2018 di sirkuit Paul Ricard, Le Castellet, semenjak Selasa (6/3) hingga Kamis (8/3) kemarin.
Sean Gelael di tes pramusim Prancis (dok.Sean Gelael) |
Di hari pertama, Sean finis posisi keenam di sesi sore hari dan De Vries di posisi kedua. Pada sesi latihan kedua, Rabu (7/3) kemarin, permasalahj pun mulai ditemukan oleh tim khususnya Sean.
Baca juga: Ini Hasil Sean di Hari Pertama Tes F2 |
Masalah ban menghambat Sean di sesi pagi hari sehingga beliau hanya finis posisi ke-11 dengan waktu 1 menit 43,345 detik sebelum finis ke-15 di sesi sore hari dengan waktu 1 menit 44,055 detik.
Bahkan di hari kedua tes pramusim, Sean lebih banyak berada di garasi untuk memperbaiki problem mesin pada mobilnya. Sean bahkan sudah keluar ketika sesi sore menyisakan 30 menit.
Baca juga: Ada 'Indonesia' di Helm Pebalap F1 Ini |
Di hari terakhir kemarin, Sean menggunakan ban medium dan tidak menggunakan DRS sama sekali dikala sesi latihan. Lagi-lagi problem kelistrikan di kendaraan beroda empat jadi hambatan untuk Sean dan De Vries, selain soal pemakai ban supersoft.
Pada dikala simulasi balap atau race run sebanyak 20 lap, penampilan sean cukup kompetitif dengan rata-rata catatan waktu 1 menit 46 detik. Sean juga sempat mempertajam waktunya menjadi 1 menit 45 detik ketika mencapai kondisi ideal (ban semakin grip, fuel menipis, dan temperatur track sesuai dengan ban).
Akhirnya, Sean bisa merampungkan tes sore di hari ketiga, Kamis (8/3/2018) dengan catatan waktu 1 menit 45,126 detik, lebih baik dari De Vries yang punya waktu 1 menit 45,736 detik
Sean Gelael di tes pramusim Prancis (dok.Sean Gelael) |
Direktur Teknik F2 Didier Perrin menyampaikan cukup puas melihat latihan resmi pertama di Paul Ricard. Dia menilai semua tim tampaknya sudah siap untuk bersaing. Pengembangan kendaraan beroda empat berjalan dengan baik meski masih ada beberapa kekurangan.
"Kami akan menunggu feedback dari tim. Objektif dari tes pertama ini yaitu untuk melihat potensi kendaraan beroda empat yang kami kembangkan menyerupai performance dan kelancaran komunikasi antara mekanik dengan pebalap yang menawarkan feedback," kata Perrin dalam rilis kepada detikSport.
Tantangan berikutnya yaitu menjalani tes di Bahrain yang temperaturnya tinggi. Kondisi ini berbanding terbalik dengan kondisi di sirkuit Paul Ricard yang termperaturnya rendah dan bersuhu dingin. Tim berharap pada tes kedua di Bahrain tidak mengalami hambatan terutama pada performa turbo.
Tes kedua di Bahrain pada 21-23 Maret nanti sangat penting alasannya yaitu seri perdana F2 juga digelar di sana, 6-8 April.
Baca juga: Ini Penampakan Mobil Sean Gelael di F2 2018 |
"Aura nyata dari tes pramusim di Paul Richard. Saatnya bersiap untuk Bahrain," tutur Sean.
Post a Comment
Post a Comment