Jakarta - Memakai hijab bukan berarti membatasi kegiatan perempuan untuk meraih mimpi mereka. Apalagi hijab kini sudah semakin terkenal dan diterima secara luas.
Baru-baru ini Wolipop pun mengajak para pembaca untuk mengembangkan kisah bagaimana hijab tidak menghalangi mereka untuk mewujudkan cita-cita. Inilah lima kisah pilihan paling menarik:
Puji Supriyatin
Pada 2016, saya berhasil lolos seleksi beasiswa Netherlands Fellowship Programme (NFP) untuk kuliah S-2 di Belanda, tepatnya di Institut UNESCO-IHE (sekarang IHE-Delft). Detik saya membuka email yang mengabarkan saya menjadi awardee NFP, saya pribadi dejavu ke kejadian 2001 silam yang saya ceritakan di atas. Oleh karenanya, album foto selama kuliah saya beri nama I am in The Netherlands dengan deskripsi keinginan pada 2001.
Saya gres menginjak tanah air awal Mei 2018 ini. Alhamdulillah tuntas kuliah saya dengan gelar MSc. Saya kuliah jurusan Teknik Sanitasi. Saya tidaklah mempunyai pengalaman organisasi bertahun-tahun, tidak pula pernah memenangkan piala kejuaraan. Semua bermula lirihan hati alasannya duka melihat kala itu hijab dianggap batasan dalam aktivitas. Saya yakin hal ini tidak benar sama sekali. Selama kuliah saya menggunakan rok dan berhijab sekalipun saya berada di Eropa. Cara saya berpakaian dan berhijab tidak menghalangi saya untuk menuntaskan kuliah dan berteman dengan kawan-kawan dari banyak sekali negara (61 negara) dan yang berbeda agama. Allah SWT tahu isi hati kita dan keinginan kita untuk memuliakan hijab.
Ilawati Fadillah
Dulu saya berprofesi sebagai penyanyi. Pada waktu itu sudah niscaya tidak diperbolehkan untuk berhijab. Saya mulai berhijab pada 2013 ketika saya sudah menikah dan mempunyai anak. Awal saya berhijab alasannya saya risih ketika menunjukkan ASI untuk anak saya ketika di kawasan umum. Lalu saya berniat untuk berhijab dengan konsekuensi saya tidak sanggup lagi menjadi penyanyi. Ahamdulillah sehabis berhijab saya menjadi karyawan tetap salah satu BUMN syariah dan saya menjadi salah satu vokalis grup musik perusahaan BUMN trsebut. Saya meyakini berhijab bukan alasan rezeki kita akan terputus.
Aisyah Sriwulandari
Tepat simpulan bulan kemarin saya naik Gunung Merbabu dan Merapi sekaligus. Awalnya dibilangin teman, kau niscaya bawaannya banyak alasannya butuh baju yang lebih banyak belum juga ada jilbab lagi, nanti bakalan repot. Tapi saya tidak mau down alasannya dibilangin begitu. Saya tetap berangkat dengan membawa beberapa pakaian lengkap dengan jilbab. Singkat kisah saya dan teman-teman sudah berangkat dari kaki gunung ke kawasan perkemahan sebelum Puncak Merbabu. Perjalanannya kurang lebih 10 jam. Berangkat jam 1 siang, kita datang ditenda jam 10 malam.
Keesokan harinya saya dan tim saya berangkat ke puncak dan dua jam berlalu saya sudah datang di ketinggian 3.142 mdpl Puncak Merbabu. Alhamdulillah jilbabku sama sekali tidak menghalangi perjalanan saya ke puncak. Malah sangat memudahkan saya dan melindungi rambut dari cuaca yang tidak menentu. Keesokan harinya kita lanjut ke Merapi sehabis hingga kaki Gunung Merbabu. Dan saya berhasil menunjukan ke sahabat saya, saya sanggup juga hingga ke puncak lagi.
Diska Dewi
Awalnya sewaktu belum berhijab, saya mengira, hijab sanggup membatasi diri dalam meraih mimpi-mimpi. Namun, sekali lagi itu salah. Dengan berhijab, justru saya semakin sanggup berguru bagaimana menjadi muslimah yang baik dan sanggup mewujudkan mimpi. Contohnya, dengan berhijab, saya tetap sanggup ikut lomba debat bahasa inggris, lomba matematika tingkat nasional dan Sunsilk Hijab Hunt 2018. Rasanya bersyukur banget. Dengan berhijab pula, saya sanggup tetap eksis dalam segala ranah kehidupan. Kerja pun saya berhijab. Dengan berhijab pula, saya sanggup merintis acara TV untuk sarana dakwah Islam dan tetap sanggup berorganisasi.
Catur Wulandari
Saya berhijab semenjak 2003. Sempat was-was alasannya pekerjaan saya ketika itu yaitu SPG event. Alhamdulillah alasannya terus mantap dan percaya, segalanya terlewati. Saat saya lulus kuliah dan bekerja di perusahaan, saya tetap menggunakan hijab. Bahkan saya menerima posisi dan jabatan yang strategis di kantor. Pekerjaan saya berafiliasi dengan orang ajaib dan saya sama sekali tidak mengalami diskriminasi. Bahkan ketika saya harus kiprah ke luar negeri pun semua berjalan aman.
Post a Comment
Post a Comment