Makassar - Meski banyak yang bilang bahwa hijab bukanlah halangan untuk berkarier, nyatanya masih ada bidang pekerjaan yang kurang terbuka dengan perempuan memakai hijab. Pengalaman ditolak bekerja sebab berhijab kerap dialami oleh hijabers berjulukan Berdit Zanzabela.
Wanita yang kerap disapa Bela itu ketika ini freelance sebagai MC, mengajar public speaking dan pembawa berita. Namun untuk menjadi pembawa program isu ternyata Bela menemui kendala. Tak jarang dari produser memintanya untuk lepas hijab. Bela pun bertutur ihwal #ceritahijab yang ia alami.
"Aku sering freelance di TV lokal, tapi nggak pernah dapat untuk jadi news anchor di studio. Sering diminta jadi news anchor tapi syaratnya ialah lepas hijab. Aku nolak," ceritanya ketika audisi Sunsilk Hijab Hunt 2018 di Trans Studio Mall Makasar, Sabtu (5/5/2018).
Berdit Zanzabela penerima audisi Sunsilk Hijab Hunt Makassar. Foto: Kiki Oktaviani/Wolipop |
"News anchor padahal cita-citaku jadi kecil. Secara idealis saya ingin mendobrak paradigma tersebut tapi saya juga nggak mau terlalu frontal sebab niscaya stasiun TV punya alasan khusus. Dari sepengetahuan saya sebab news terkait dengan kenetralan yang tidak ingin berbau agama," kata perempuan yang ketika ini tengah menempuh pendidikan S2 jurusan Media Communications di Universitas Airlangga Surabaya itu.
"Lewat Sunsilk Hijab Hunt saya berharap suaraku dapat didengar soal persoalan ini sebab masih cukup banyak diskriminasi dengan perempuan berhijab. Hijab bukanlah sebuah uniform (seragam). Mungkin tidak eksklusif mengubah paradigma tapi setidaknya saya dapat menyuarakan," tambah Bela.
Dalam audisi Sunsilk Hijab Hunt 2018 di Makassar, Bela menampilkan talenta membawakan berita. Bela sendiri bergotong-royong bukan orisinil Makassar. Ia terbang dari Surabaya demi mengikuti audisi di Makassar.
"Aku nggak sempat ikut audisi Sunsilk Hijab Hunt di Surabaya sebab ada pekerjaan off air. Demi ikut ajang ini saya jauh-jauh ke Makassar," tutupnya.
Post a Comment
Post a Comment