Jakarta - Segala sesuatu yang mempunyai awal pasti juga punya akhir. Demikian pula ponsel atau smartphone. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi pada zaman now, berapa "usia pakai" smartphone?
Menurut sebuah studi yang dilakukan Consumer Technology Association (CTA), dan dilansir NewsPatrolling.com pada selesai tahun lalu, secara rata-rata "umur" smartphone dan feature phone ada di kisaran 4,7 tahun.
Kisaran itu jauh lebih pendek dari rentang siklus pakai barang-barang elektronik lain menyerupai TV layar datar yang diestimasi sekitar 7,4 tahun. Bahkan "usia pakai" laptop, tablet, kamera digital, konsol video game, dan lainnya ialah sekitar 4-7 tahun.
"Usia pakai" sebuah smartphone intinya juga bergantung pada sejumlah aspek. Salah satunya ialah si pemakai ponsel itu sendiri. Selama merasa kebutuhannya masih terakomodir dan kadung nyaman dengan perangkatnya, kebutuhan ganti smartphone pasti tereduksi.
Selain itu tentu saja ada aspek terkait produknya sendiri. Perkembangan teknologi bikin smartphone yang cukup baiklah pada tahun ini boleh jadi sudah akan kepayahan dalam rentang 2-3 tahun mendatang saat menjalankan aplikasi, atau bahkan menginstall-nya (terkait kapasitas penyimpanan). Hal itu sanggup mendorong pengguna smartphone ingin melaksanakan upgrade ke produk gres yang punya penyimpanan internal lebih lapang atau RAM lebih besar.
Ada pula pengguna yang merasa baterai smartphone-nya sudah "bocor" dalam beberapa tahun. Tak sedikit yang lebih menentukan beli ponsel gres ketimbang repot-repot cuma mengganti baterainya, apalagi jikalau perangkatnya itu punya model baterai yang dibenamkan di dalam bodi.
Faktor lain ialah kasus pinjaman sistem operasi alias OS. Jika sebuah smartphone sudah tak lagi sanggup pinjaman OS terbaru, seberapa usang penggunanya tahan memakai sistem operasi lawas? Dalam hal ini dorongan ganti smartphone sanggup bertambah jikalau dikaitkan lagi dengan pesatnya perkembangan teknologi.
Hal-hal itu disebut menciptakan pengguna smartphone boleh jadi sudah bakal mengucapkan selamat tinggal ke smartphone-nya bahkan sebelum produk itu resmi tutup usia -- yang dalam studi di atas berkisar sekitar 4,7 tahun.
Nah, kasus gonta-ganti smartphone zaman now ini boleh jadi turut memunculkan problem lain: apa yang harus dilakukan dengan smartphone lawas? Dibuang tentu sayang, tapi niat menjual juga sanggup bikin hati meradang (akibat mendengar anjuran harga yang kelewatan).
Untuk itu, kebetulan sekali pada bulan Oktober ini detikcom punya jadwal khusus yang menciptakan HP bekasmu sanggup dibarter dengan uang Rp 10 juta. Hal itu terwujud lewat jadwal 'Mau Apa Aja Kita Kasih!', kerja sama detikcom dengan Seva.id. Program ini memberi kesempatan pembaca detikcom untuk mewujudkan bermacam-macam keinginan. Mau ponsel bekasmu ditukar uang Rp 10 juta? Kita kasih!
Cukup lengkapi data diri dan detail undangan pada link di microsite ini dan isi dengan lengkap. Jangan ada yang terlewat.
Wajib kau ketahui, data penerima akan dinyatakan lengkap jikalau sudah melengkapi data diri dan detail undangan serta password di microsite seva.id, hingga muncul halaman "Thank you".
------
Foto: dok: detikcom |
Ini syarat dan ketentuan ikut jadwal "Mau Apa Aja Kita Kasih" hasil kerja sama detikcom dan seva.id:
1. Program ini merupakan jadwal hasil kerjasama detikcom dan seva.id, dengan mengikuti jadwal "Mau Apa Aja Kita Kasih", Anda otomatis sudah terdaftar untuk mengikuti jadwal Flash Mob Sale seva.id.
2. Peserta wajib mendaftar dan melengkapi data diri di website jadwal "Mau Apa Aja Kita Kasih" dan pastikan data yang didaftarkan benar biar sanggup dihubungi oleh pihak panitia.
3. Data penerima akan dinyatakan lengkap jikalau sudah melengkapi data diri dan detail undangan di microsite detik.com/sevaid/ serta password di microsite seva.id, hingga muncul halaman "Thank you". Setelah itu, jangan lupa untuk verifikasi akun dengan cara membuka email yang telah didaftarkan. Karena itu merupakan syarat untuk menjadi calon pemenang.
4. Hadiah tidak sanggup dialihkan ke pihak lain selain pemenang yang terpilih, juga tidak sanggup diuangkan (jika berbentuk barang) atau ditukar dengan hadiah lain.
5. Pajak hadiah akan ditanggung oleh detikcom.
6. Periode jadwal berlangsung dari 19 September hingga 31 Oktober 2018. Pengumuman pemenang pada tanggal 19 November 2018. Pemenang akan dihubungi eksklusif oleh detikcom.
7. Pemilihan pemenang akan ditentukan menurut evaluasi panitia penyelenggara, yakni pihak detikcom dan seva.id.
8. Alasan yang dicantumkan oleh penerima menjadi salah satu kriteria evaluasi panitia.
9. Panitia berhak mendisfikualifikasi penerima yang tidak sesuai dengan syarat dan ketentuan berlaku.
10. Keputusan panitia bersifat mutlak dan tidak sanggup diganggu gugat.
Post a Comment
Post a Comment