Santan Kelapa
Santan kelapa merupakan cairan hasil ekstraksi dari kelapa parut dengan menggunakan air. Bila santan didiamkan, secara pelan-pelan akan terjadi pemisahan bagian yang kaya dengan minyak dengan bagian yang miskin dengan minyak. Bagian yang kaya dengan minyak disebut sebagai krim, dan bagian yang miskin dengan minyak disebut dengan skim. Krim lebih ringan dibanding skim, karena itu krim berada pada bagian atas, dan skim pada bagian bawah.
Terdapat beberapa cara untuk mengekstrasi santan kelapa, salah satu cara untuk mengekstrasi santan adalah sebagai berikut:
1. Siapkan kelapa yang sudah matang atau sudah tua. Kelapa matang ditandai dengan kulit sabut yang berwarna coklat.
2. Kupas sabut kelapa untuk mendapatkan butiran kelapa dengan menggunakan alat pengupas kelapa. Di Sulawesi Utara alat pengupas sabut kelapa ini disebut lewang. Pengupasan sabut juga dapat dilakukan dengan parang, hanya saja dibutuhkan waktu yang lebih lama bila jumlah kelapanya banyak.
3. Belah butiran kelapa dengan menggunakan parang. Air kelapanya dapat saja ditampung untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan nata de coco.
4. Pisahkan daging kelapa dari tempurungnya menggunakan alat pencungkil daging kelapa. Tempurung sebagai bahan sisa atau limbah dapat dimanfaatkan untuk pemanasan minyak bila tidak menggunakan kompor. Tempurung juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan arang aktif.
5. Parut daging kelapa menggunakan parutan atau mesin pemarut kelapa. Bila jumlah daging kelapa yang akan diparut banyak, sebaiknya gunakan mesin parut.
6. Tambahkan air ke dalam hasil parutan daging kelapa dengan perbandingan 1 kg kelapa parut ditambah 2 liter air. Penggunaan air ini untuk membantu terpisahnya santan dari kelapa parut.
7. Kocok atau peras kelapa bersama air hingga santannya bercampur dengan air adalah air sudah berwarna putih kental.
8. Pisahkan kelapa dari santannya dengan menggunakan kain. Caranya, kelapa parut diletakkan pada kain, lalu diperas hingga kandungan air atau santannya keluar. Peras hingga benar-benar tidak mengandung santan lagi. Lakukan hal ini hingga semua kelapa parut terpisah dari santan.
9. Saring santan yang diperoleh dengan menggunakan saringan kelapa. Hal ini dilakukan untuk memisahkan sisa-sisa kelapa yang masih terdapat pada santan. Kelapa yang ada pada saringan diperas kembali agar santannya keluar.
Berdasarkan cara pembuatannya, minyak kelapa dapat digolongkan menjadi :
1. Minyak kelapa industri, dibuat dengan bahan baku kopra dengan proses RBD (Refining, Bleaching, dan Deodorizing). Setelah kopra dipres, lalu dibersihkan, diputihkan, dan dihilangkan bau tengiknya. Minyak kelapa yang dijual untuk memasak seringkali dicampur dengan minyak sayur lain sehingga harganya cukup murah.
2. Minyak kelapa kelentik, dibuat secara tradisional oleh para petani kelapa (atau ibu rumah tangga) dengan cara memasak santan kelapa sehingga minyak terpisah dari blondonya (karamel). Seringkali hasilnya berwarna kuning sampai coklat akibat terkontaminasi karamel yang gosong.
Minyak kelapa murni (VCO/Virgin Coconut Oil). Secara definisi, minyak kelapa murni adalah minyak yang tidak mengalami proses hidrogenasi. Agar tidak mengalami proses hidrogenasi, maka ekstraksi minyak kelapa ini dilakukan dengan proses dingin (Darmoyuwono, 2006).
Post a Comment
Post a Comment