Atasi Persoalan Kegemukan, Banyak Wn Australia Konsultasi Bariatrik Ke Bali

Foto: Aditya Mardiastuti/detikHealth
Denpasar - Bedah bariatrik atau bariatric surgery mulai terkenal di Indonesia sekitar sepuluh tahun terakhir. Meski di Bali bedah bariatrik gres terkenal 2015 lalu, rupanya sudah banyak pasien warga negara asing, khususnya Australia, yang tiba untuk konsultasi bariatrik.

Ketua Ikatan Pusat Bedah Digestif Indonesia dr. Nurhayat Usman, SpB-KBD menyebut banyak pasien bariatrik yang berasal dari mancanegara yang konsultasi ke Bali. Pasien-pasien tersebut berasal dari medical tourism yang gencar dilakukan Bali Royal Hospital.

"Kita mulai memperjuangkan di Bali ini yang merupakan volume kasusnya sudah banyak, dengan banyaknya konsumen dari luar, Australia sehingga menambah pengalaman terhadap bariatrik ini," kata Nurhayat di sela First Bali Bariatric Surgery Forum di Bali Royal Hospital, Denpasar, Bali, Rabu (23/1/2019).

Pihak Bali Royal Hospital bersama Forum Bali Bariatric Surgery juga berencana untuk menyusun guideline atau panduan perihal bedah bariatrik. Rumah sakit Bali Royal Hospital dan para dokter bariatrik senior pun bersedia menjadi referensi pembelajaran kasus-kasus bariatrik.

Baca juga: Forum Dokter Bedah Bariatrik Pertama di Bali Luncurkan Komik

Di lokasi yang sama, Ketua Bali Bariatric Surgery dr. Gede Eka Rusdi Antara, SpB-KBD, MARS mengungkapkan biaya bedah bariatrik ini masih terbilang mahal. Jika dihitung biaya bedah ini mencapai ratusan juta.

"Biaya jika lokal, Bali Royal Hospital punya sistem kesadaran rumah sakit untuk bantu masyarakat bahwa bagaimana operasi bariatrik dapat terjangkau. Untuk alatnya dapat habis Rp 40 juta, Rp 150 juta, tapi di sini, Bali Royal bikin terobosan (untuk studi bariatrik) dapat disebut Rp 60-65 juta di luar asuransi," ujar ketua tim dokter hebat yang menangani masalah Titi Wati wanita berbobot 220 kg itu.

Rusdi menyebut sepanjang praktik bedah bariatrik ia sudah menangani sekitar 50-an pasien dari mancanegara. Dia menambahkan masalah Titi Wati pun bukan masalah bedah bariatrik dengan bobot terberat yang ia tangani.

"Sepanjang karier bedah bariatrik, berat tubuh terberat 230 kg dan paling ringan 130 kg. Pasien yang 230 kg itu dari luar negeri sudah operasi sekali dan sudah turun 45 kg dalam dua bulan. Pasien aneh dominan dari Australia, New Zealand, Prancis, Amerika Serikat juga ada," ujarnya.

Baca juga: Obesitas di Atas 150 Kg Tak Cukup Cuma Diet, Disarankan Operasi Lambung

Tonton juga video 'Liana Tasno Bagikan Tips Ampuh Mengurangi Ngemil':

[Gambas:Video 20detik]

operasi bariatrikobesitasbali