Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyesalkan beredarnya video penyuluhan reproduksi. Video tersebut tidak seharusnya beredar bebas sebab bisa melanggar etika, salah satunya pembatasan audien.
"Penyuluhan wacana kesehatan reproduksi ada etikanya, dihentikan sembarangan. Alat peraga penyuluhan juga dihentikan disalahgunakan," kata Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Dwi Lisyawardani pada detikHealth, Jumat (25/01/2019).
Tangkapan layar video penyuluhan KB yang viral. Foto: Twitter |
Menurut Dani, sapaan akrabnya, penyuluhan reproduksi disampaikan dalam lembaga terbatas dengan bahan sesuai substansi. Penyuluhan juga harus dilakukan petugas yang terlatih. Dengan kemampuan yang dimiliki, petugas mengetahui tata cara yang baik dalam memberikan bahan kesehatan reproduksi. Penyuluh juga bersikap sopan dan sangat menguasai inti sari seputar kesehatan reproduksi.
"Penyebarluasan melalui video secara tidak terkendali bisa melanggar adab tersebut, misal wacana pembatasan audien," katanya.
Dani mengatakan, ketika ini pihaknya sedang mempertimbangkan langkah yang akan diambil dengan beredarnya video tersebut. Langkah ini diperlukan bisa mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang.
Sebulumnya, sebuah video yang memberikan penyuluhan reproduksi sempat viral. Video tersebut menandakan pemasangan kondom pada alat kelamin pria, dengan akseptor yang terdiri atas para ibu. Peserta penyuluhan heboh hingga terbahak-bahak melihat alat peraga dan penggunaan kondom.
Baca juga: BKKBN: Angka Kematian Bayi dan Anak Turun! |
Post a Comment
Post a Comment