Jakarta - Terkenal sebagai penghasil biji kopi terbaik. Indonesia miliki ragam kopi dengan rasa yang unik. Namun, warga dunia belum tentu oke akan hal ini. Kenapa?
Untuk sanggup mendapatkan ratifikasi bahwa kopi Indonesia punya kualitas dan rasa yang baik. Biji kopi harus diaudit oleh para andal secara internasional.
"Sumatera Prestige Cup 2019" merupakan proyek perburuan biji kopi untuk mendapatkan kopi terbaik dari para petani Indonesia. Di ajang kompetisi ini, para penerima harus mematuhi semua hukum lomba, cupping dan standar protokol yang sudah dibentuk oleh aktivitas "Cup of Excellent".
Foto: Dok. detikFood |
Kompetisi ini akan berlangsung pada 15 Februari hingga 15 Maret 2019 di Takengon, Aceh Tengah. "Takengon, sentra produsen arabika Indonesia terbaik ketika ini. Di Takengon dan sekitarnya ada 2 kali demam isu kopi dalam satu tahun," terang Syarifuddin, Ketua Specialty Coffee Association Indonesia (SCAI) pada Senin (11/02) di Trafique Coffee, Kebayoran Baru.
Baca juga: Ini Dia Dogiyai, Biji Kopi Lokal Terbaik dari Papua
Akan digelar di dua kota. "Sumatera Prestige Cup 2019" tahap pertama akan diadakan di Bandung, tepatnya di 5758 Coffee Lab. Dan tahap berikutnya hingga selesai akan berlangsung di Takengon, Aceh Tengah.
"Saat ini kau sudah mendapatkan 41 biji kopi terbaik," ungkap Michael Utama selaku Koordinator Pelaksana Sumatera Prestige Cup 2019.
Foto: iStock |
Tujuan diadakan kompetisi ini yakni biar kopi Indonesia tidak saja sanggup label yummy dari negeri sendiri. Tetapi ada ratifikasi dari dunia dengan hasil nilai dan cupping oleh juri internasional.
Syarifuddin menambahkan bahwa dari seleksi sampel terbaik di "Sumatera Prestige Cup 2019" nantinya kopi akan dilelang. Dari 41 sampel akan dipilih 24 kemudian diseleksi menjadi 10 untuk COE atau Cup of Excellence yang rencananya akan diadakan pada November mendatang.
Mulai dari pemilihan kualitas kopi, gudang, proses audit pelaksanaan dan keuangan hingga pengeksporan biji kopi pemenang, dijamin telah memenuhi standar COE.
Menurut Adi Taroepratjeka, Koordinator National Jury and Cupper, dengan ikut dalam COE diperlukan kopi Indonesia mendapatkan ratifikasi dari sekumpulan orang-orang berlidah tajam sehingga sanggup menilai ajakan pasar dan bagimana kualitas kopi Indonesia.
Di Cup of Excellence, seluruh kopi Indonesia akan diuji kembali. Kopi dari Jawa, Bali, Flores, Toraja dan Papua sudah demam isu panen. "Jadi kita akan memilih kopi terbaik pada tahun 2019," terang Syafruddin.
Indonesia menjadi negara pertama kali mengikuti seleksi yang akan lakukan COE di Asia.
Foto: iStock |
Kopi-kopi terbaik ini akan dinilai oleh 12 juri nasional dan 12 juri internasional dari ACE (Alliance for Coffee Excellence, Inc). ACE telah melatih ratusan cupper selama bertahun-tahun. ACE juga telah membantu berbagi keterampilan yang berharga untuk sektor kopi lokal.
Adi Taroepratjeka juga menambahkan bahwa kompetisi dan lelang kopi ini nantinya sanggup menarik para penyuka dan pembeli kopi terkemuka dunia ke Indonesia.
Baca juga: Selamat! 23 Kopi Asli Indonesia Raih Penghargaan di Paris
Post a Comment
Post a Comment