Jakarta - Sebanyak 10 besar finalis Hijab Hunt mengikuti beberapa training hari ini. Kejutan demi kejutan pun terjadi, salah satunya dalam training fashion dan make up Hijab Hunt,
Grand Finalis Sunsilk Hijab Hunt 2019, Lisa Yuandira menceritakan kisahnya ketika berhijrah dan gres saja memakai hijabnya ke kampus.
"Karena sebelumnya itu saya gres hijrah dan perilaku saya masih belum menjadi perempuan yang benar, belum lebih baik. Makara teman-teman pada bilang 'itu hijabnya panjang, longgar, syari, tapi sifatnya kok kayak gitu sih'," ungkap Lisa dalam training fashion dan make up di Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Sunsilk Hijab Hunt 2019. Foto: Silmia Putri/Detikcom |
Namun Grand Finalis Sunsilk Hijab Hunt 2019 asal Medan ini sudah selalu siap dan punya jawabannya apabila ada orang yang mempertanyakan akhlaknya. Ia akan menjelaskan bahwa tentang hijab dan etika itu berbeda.
"Pakaian dan etika itu sangat lah berbeda. Kalau pakaian ibarat berjilbab itu sangat diwajibkan oleh Allah, sedangkan etika itu kepribadian. Makara berdasarkan saya jikalau kita sudah pakai jilbab akhirnya kita lebih berpikir untuk melaksanakan sesuatu," katanya.
"Kalau ditanya ini pakai jilbab tapi kenapa akhlaknya masih begini, ia saya butuh proses, begitu saja. Akhlak dan pakaian itu beda. Setidaknya dengan saya berjilbab ibarat ini saya mengurangi dosa saya," tambahnya.
Menanggapi Lisa, sebagai pengisi materi yang juga Direktur Marketing Duta Bangsa, Naomi Siregar, menyampaikan apa yang dilakukan Lisa sudah tepat. Menurutnya setiap orang memang harusnya tidak terganggu dengan apa yang dikatakan orang lain, dalam hal ini berpakaian.
"Memang terkadang itu lah biar melatih mental kita juga, dan kita dapat menyampaikan ke orang-orang yang memang nggak suka dengan perubahan kita. Terkadang memang perubahan itu menjadi penghalang dengan lingkungan bahwa mereka nggak dapat terima perubahan dari orang," kata Naomi.
Sebagai informasi, Lisa mendapat pembekalan soal fashion dan make up dalam rangkaian proses karantina Grand Finalis Sunsilk Hijab Hunt 2019 yang digelar pada 19-24 Mei 2019. Ada 10 grand finalis dari banyak sekali tempat yang tolong-menolong mengikuti proses karantina.
Post a Comment
Post a Comment