Banyuwangi - Chef Farah Quinn sempat grogi masak masakan khas Banyuwangi 'Ayam Kesrut'. Apalagi masanya di depan masyarakat Banyuwangi. Apa sih istimewanya masakan ayam ini?
Farah Quinn berkesempatan memasak bareng Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dan Dhani Azwar Anas, di pengeluaran Banyuwangi Kuliner, di Taman Blambangan, Banyuwangi.
"Saya takut masak Ayam Kesrut ini. Karena secara saya bukan orang Banyuwangi. Takut gak enak," ungkapnya di depan pengunjung dan undangan, Kamis (12/4/2018).
Foto: Ardian Fanani |
Saat masakan matang, Farah pun eksklusif mencicipi. "This is it. Excellent spicy. Rasa asamnya segar," cetus Farah.
Farah mengaku, masakan khas Banyuwangi sangat kaya dengan rempah. Menurut Farah, ayam kesrut tergolong kuliner sehat alasannya tidak melalui proses menggoreng. Selain itu, ayam kesrut ini sangat gampang dibuat.
Dalam kesempatan itu, Farah menyarankan biar rakyat Indonesia gembira kepada kekayaan potensi nusantara, khususnya kuliner. Farah pun mencontohkan keberhasilan negara Peru yang sekarang berprestasi' dalam bidang kuliner. Separuh dari '50 best restaurant in the world 'ada di Peru.
Foto: Ardian Fanani |
Ayam kesrut atau biasa disebut uyah asem biasa oleh orang Banyuwangi ialah masakan khas Using. Makanan ini berbahan dasar ayam, biasanya menggunakan ayam kampung atau ayam boiler. Tapi yang paling pas ialah ayam kampung muda yang dimasak bersama sedikit bumbu rempah.
Pengolahan ayam kesrut relatif mudah. Ayam kampung direbus sampai empuk. Bumbunya, terdiri dari cabe rawit, cabe merah besar, bawang merah, bawang putih, dan sedikit terasi. Sedikit lengkuas, gula, garam dan buah blimbing wuluh.
Lalu, daging ayam kampung direbus sampai matang. Bumbu-bumbu yang telah dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam rebusan ayam tersebut, ditambah gula, garam.
Ayam kesrut ini banyak ditemukan di warung-warung di tempat kota Banyuwangi dan pedesaan di lereng Gunung Ijen. Tidak hanya itu, hotel berbintang di Banyuwangi juga banyak yang menunjukkan sajian Ayam Kesrut
Post a Comment
Post a Comment