0 Comment
Pada kesempatan kali ini aku ingin bercerita jujur tentang pengalaman ku berkemah di Gunung Putri Lembang dengan teman-temanku. Kalo motivasi ku ikut camping adalah murni karena aku belum pernah camping sebelumnya, dan selama di Bandung, aku ngga ada waktu buat jalan-jalan ke tempat-tempat wisata yang ada di Bandung. Jadi walaupun aku bersama-sama dengan teman-teman yang agak jarang jalan bareng, rasanya tuh asik banget.
 Foto pas baru sampai
Jadi, kami ada 7 orang yang pergi camping ke Gunung Putri Lembang. Dua diantaranya adalah cowok. Kami camping selama 2 hari yaitu Sabtu dan Minggu. Kami melakukan briefing pada hari Jumat sehabis pulang kerja. Lebih ke arah memfixkan apa-apa saja yang perlu kami bawa nanti nya dan supaya kami disana nyaman dan tidak kelupaan membawa barang apapun. Sebelum berangkat ke Lembang, kami menyewa peralatan camping yang kami perlukan di daerah Cikutra. Barang-barang yang kami sewa diantaranya, kemah 2 untuk cowok dan cewek, nesting, matras tidur, dan sleeping bag. Ngga nyangka sih, penyewaan nya murah semua..kalo ditotal, untuk kebutuhan bersama, perorang nya kami bayar nggak nyampe 100ribu. murah kan????
Mesjid paling dekat dengan daerah kemah
Persiapan ke atas
Lanjut,, kami kemudian berangkat ke Lembang menggunakan mobil yang memuat 5 orang dan seluruh barang bawaan kami, dan 2 orang lainnya berangkat menggunakan sepeda motor. Kami berangkat sekitar jam 13.30 dari kota Bandung, persis setelah kami menyewa barang dan makan siang. Jalanan ke arah Lembang pada hari kami berangkat nggak terlalu macet, kurang tau juga kenapa, padahal itu kan akhir pekan. Anggap saja kami beruntung..Sepanjang perjalanan rintik hujan mulai turun. Aku cuma bisa berdoa dalam hati “Tuhan semoga hari ini tidak turun hujan” terus aku ganti deh doa nya. Soalnya aku udah pasrah, “Tuhan, aku percaya bahwa hari ini dan hari esok adalah hari yang indah”. Lalu boom, sesudah kami sampai di Lembang, ternyata tidak ada hujan sama sekali.
 Perjalanan ke atas, kak Cani photoshoot sendiri wkwk
Sesampainya disana, teman-teman harus sholat dulu. Jadi buat teman yang muslim, jangan khawatir, di daerah tempat berkemah itu ada kok Mesjid yang cukup besar dan berada tepat di pinggir jalan. Tetapi karena tidak menyediakan parkir mobil, jadi kami harus memarkirkan kendaraan kami dulu ke daerah parkiran yang disediakan. Setelah itu, turun lagi sekitar 200 meter untuk ke mesjid. 
Persiapan mau masak
Setelah itu, kami kembali ke parkiran dan mulai menyiapkan barang-barang yang akan kami bawa ke atas. Selain itu, kami masih ada 2 pr yaitu membeli kayu bakar untuk api unggun dan membayar tiket untuk berkemah ke atas. Kami kemudian membagi-bagi barang bawaan kami dan bersiap-siap untuk naik ke atas.
                                                               Got a beautiful fire !!
Lama pendakiannya itu sekitar 45 menit. Kami beristirahat sebanyak 4 kali, karena dakiannya itu cukup terjal sih kalo menurutku. Pas naik keatas baru bisa mikir, hebat banget ya orang-orang yang bisa naik ke Mount Everest. Mereka makan apaan yah, kami aja naik ke Gunung Putri udah ngos-ngosan wkwkkwkwk. Saran aku sih, kalo baru pertama kali naik gunung itu, harus latihan dulu beberapa hari sebelumnya supaya badannya nggak terkejut. Bisa-bisa masih ditengah jalan bisa pingsan. Kan jadi repot tuh.. aku aja sebenarnya udah pusing banget. Untungnya teman-teman pada bawa coklat untuk kami makan. Kurang tau juga apa coklat emang bisa menggantikan gula yang kita butuhkan dalam waktu cepat, yang pasti habis makan coklatnya, badan ku bisa diajak kerjasama lagi untuk mendaki. 
 Masak-masakkkk
 Setelah sampai diatas, kami mulai mencari tempat yang tepat untuk mendirikan tenda. Kami udah sempat memutuskan untuk berkemah di satu tempat yang menurut kami view nya bagus, tapi nggak jadi karena struktur tanah nya ngga rata. Ini pertimbangan juga. Soalnya kalo tempatnya gak rata, badan bisa sakit dan berasa pegal-pegal.
Foto malam dengan background kota
Lalu kami melanjutkan perjalanan sedikit lagi agak ke atas, dan akhirnya kami menemukan tempat yang cukup baik dan dekat dengan tempat dimana kami akan melihat sunset dan sunrise. Kamu mulai mendirikan tenda. Tidak satupun dari antara kami yang sudah expert memasang tenda, but finally we did it. Hahah. Senang banget deh pokoknya.
Yeayyy matahariii
Kami kemudian berbagi tugas. Beberapa orang mulai mengurus makanan dan beberapa orang lainnya menyelesaikan membangun tenda dan mempersiapkan tempat tidur. Pada saat seperti ini emang kerjasama itu sangat dibutuhkan..aku bersyukur punya teman-teman yang cukup cooperatif dan bisa saling kerjasama dengan yang lain. Kami punya banyaaaak sekali makanan, hahah ngga tau deh, mungkin karena banyak cewek yang emang hobby makan apa gimana.. yang pasti kami sangat banyak makanan.

Photoshoot lagi haha
Kemudian setelah semuanya beres kami kemudian bersiap-siap makan dan menyalakan api unggun. Sesudah itu kami mulai main game. Oh ya, kami tidak jadi melihat sunset. Karena emang pada sore itu sangat berkabut dan matahari sama sekali tidak kelihatan. Kami melewatkan hari itu pokoknya dengan senang sekali. Tapi fyi sih, kami kesana itu kan pas malam minggu, jadi ada banyak orang yang malam mingguan disini berupa gerombolan anak-anak SMA sih kayaknya…mereka bernyanyi dengan sangaaaat berisik (walaupun agak menyebalkan, nyatanya setelah mereka turun, suasana jadi kembali sepi) haha. 
Maafkannnn, suka sekali foto ini haha
Oh iya, disini toilet nya ngga ada. Ada sih, tapi harus turun ke bawah lagi sekitar 10 menit, agak capek sih, so pertimbangkan juga memilih tempat yang akan dijadikan tempat mendirikan kemah, supaya tetap efektif dan tidak mengganggu aktivitas berkemah selama di tempat ini.
 
Anak-anak bahagia yang gak ada capeknya...

Pada keesokan harinya, pukul 05.00 hari udah mulai terang… mulai kerasa tuh sakitnya badan karna uda terbiasa tidur di tempat tidur yang nyaman hahah.. lalu kami mulai gerak ke atas untuk melihat sunrise. Hal pertama yang kami lihat bukan sunrise nya tapi kerumunan orang kayak lagi di pasar hahah. Soalnya banyaaaakkk banget orang yang datang ke sana.. Jadi kalo mau foto bagus, dengan latar nya ngga ada orang, harus ngantri dulu hahahah..
View pohon pinus
Habis lihat sunrise, malah baru sadar, gas untuk kompor kami habis hahah..jadi kami benar-benar kembali ke zaman baru deh. Nyalain api dan memasak manual semua sarapan kami pagi itu. Pokoknya selama disini menurut aku banyak yang berkesan sih. Tapi kalo mau mengharapkan camping yang bener bener dingiiiiiin dan ada banyaaaak awan pas kita pagi-pagi keluar kemah, sepertinya ini bukan tempat yang tepat sih, soalnya bisa dibilang tempat ini masih cukup dekat dengan pusat keramaian kota.
Masak pake cara tradisional
Sekian cerita ku kali ini. Aku akan sangat senang apabila kalian meninggalkan komentar di postingan ku ini. Terimakasih.
Pulangggggg...

Big hug and thanks to my Gunung Putri Team..!!!!
-Ervy
-Ka Novi
-Ka Cani
-Zahra
-Mas Vada
-Mas Jaya

Post a Comment

Post a Comment

 
Top