Jakarta - Perkembangan industri hijab di Indonesia cukup cepat. Para pebisnis dan desainer busana muslim terus berinovasi meracik hijab yang nyaman baik dari bahan, corak, sampai contoh hijab.
Dari jenis material saja, hijab di Indonesia mempunyai aneka macam jenis. Trennya pun tiba dan pergi. Ada beberapa jenis materi jilbab yang pernah tren tahun lalu, tapi sudah hampir menghilang tahun ini. Jika kau ingin tetap up to date, sebaiknya tinggalkan beberapa materi jilbab ini alasannya ialah dinilai tidak nyaman dan modis lagi dipakai.
1. Satin
 Hijab satin. Foto: Dok. 20detik |
Bahan satin cukup terkenal digunakan sebagai hijab. Hijab berbahan satin tidak hanya ditemukan di Indonesia. Di Turki dan Malaysia, materi satin masih jadi idola para hijabers untuk tampil cerah dan glowing.
Namun, hijab satin di Indonesia mulai ditinggalkan. Selain alasannya ialah tampilannya yang shiny dan terlihat formal, kain satin tidak gampang rapi di kepala. Orang Indonesia lebih suka materi yang lebih ringan dan tidak licin.
2. Linen Ruby
 Foto: Dok. 20Detik |
Hijab berbahan linen ruby atau juga dikenal sebagai hijab rubiah sempat menjadi tren dua tahun ke belakang. Bahan ini mempunyai corak bulu-bulu halus tiga dimensi. Bahan linen yang cukup kaku, dianggap gampang dibuat di dahi.
Namun, seiring dengan perkembangan, tren hijab ini mulai ditinggalkan. Hijab berbahan linen ruby memperlihatkan kesan 'penuh' pada wajah. Namun, di beberapa kawasan hijab ini masih digunakan khususnya untuk pengantin.
3. Viscose
Bahan viscose sebetulnya sangat nyaman dipakai. Tahun 2014, viscose jadi primadona alasannya ialah ringan dan adem dipakai. Sayangnya, materi viscose tidak awet. Jika sering dicuci dan digunakan akan terlihat berbulu. Hal ini yang menciptakan hijab viscose mulai ditinggalkan hijabers.
4. Organza
 Foto: Dok. Wolipop |
Hijab organza juga sempat menjadi primadona. Hijab berbahan shiny kolam beling ini menjadi pilihan hijabers untuk tampil formal di program pernikahan. Banyak hijabers yang menentukan hijab organza untuk menikah.
Namun, tahun ini hijab materi organza mulai ditinggalkan. Alasannya ialah pemakaian yang tidak gampang sampai tekstur kain yang keras. Sebagai penggantinya, para hijabers menentukan hijab berbahan voal atau paris Jepang premium untuk program spesial.
5. Rayon
 Foto: Grandyos Zafna |
Hijab berbahan rayon juga sempat disukai di tahun 2010. Para hijabers menggunakan kain rayon sebagai pashmina. Kala itu, teknik pewarnaan tie dye di atas kain rayon menjadi favorit.
Bahan rayon memang sangat adem. Namun, materi rayon gampang kusut jadi tidak mudah untuk digunakan sehari-hari. Kebanyak hijabers lebih suka hijab yang tidak gampang kusut dan tidak harus disetrika.
Post a Comment
Post a Comment