Jakarta - Banyak pasien kanker yang berobat ke luar negeri alasannya yaitu menganggap bahwa pengobatan kanker di Indonesia khususnya Jakarta terlampau lebih mahal. Benarkah demikian?
"Kalau biayanya pake BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) gratis lah. Saya punya datanya bahkan untuk pelayanan serototive body radiotherapy di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) jika pasien BPJS gratis jika pasien tidak BPJS itu sekitar 50 juta," kata Ketua Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN), Prof Dr dr Soehartati, SpRad, Onk.Rad, ketika dijumpai di Gedung Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kamis (31/1/2019).
dr Tati, sapaannya, menambahkan biaya pengobatan radiasi di luar negeri bahkan jauh lebih mahal. Meski bukan penerima BPJS Kesehatan, biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah daripada di luar negeri.
"Di Singapura bahkan biayanya 20.000 dollar Singapore jadi sekitar 100-an juta. Makara nggak benar. Kalau untuk radiasi ya, itu jauh lebih murah walaupun pasiennya bayar," tambahnya.
Untuk beberapa penanganan menyerupai transplantasi ginjal dan pemasangan ring yang berkisar 300 juta, biayanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Yang terjadi bahkan orang-orang yang berobat ke luar negeri, kembali pakai BPJS," pungkasnya.
Post a Comment
Post a Comment