Lagi browsing random, ceritanya sih pengen cari lagu terbaru biar kekinian jugalah yah. Biar kata udah emak-emak kan gak ada salahnya yah klo tetap update lagu di playlistnya, ya kan yak? Ehh di tengah-tengah pencarian itu nemu satu lagu ini, judulnya bagaikan air. Liriknya ringan namun sarat makna. Karena ingin tau eksklusif cari tahu dikitlah, eits ternyata ini juga salah satu jingle iklan air mineral yang ngehits itu loh.
.....
Tanam harapan, tumbuhkan inspirasi
semua takkan semudah yang dikira
tak perlu menunggu
Hey, lakukan saja.!
dengan niat baik, bagaikan air
kebaikan niscaya akan terus mengalir
......
Seperti yang saya bilang tadi klo lagu ini ringan namun sarat makna. Pesan mendasarnya bahwa kita diajak untuk menjalani hidup ini dengan sebaik mungkin, dapat bermanfaat untuk orang lain ibarat halnya air yang punya banyak manfaat bagi kehidupan kita.
Rasanya tidak terbayangkan deh jikalau kita kekurangan air. Secara hampir semua kegiatan kita memakai air. Kita juga sudah tahu manfaat air itu banyak, tidak hanya sekedar untuk urusan basuh mencuci, mandi ataupun untuk kebutuhan dapur lainnya. Tapi air juga penting untuk kesehatan kita. Sehari saja kita disarankan sebaiknya minum air minimal 8 gelas atau 2 liter air dalam sehari. Yah, walau niscaya masih sering tidak dipatuhi juga kan yah, makanya jadi kurang konsen, kemudian muncul deh pernyataan #AdaAqua biar dapat kembali konsen lagi, heheheh.
Beruntunglah bagi yang daerah tinggalnya tidak kekurangan air, jadilah mungkin tidak pernah mencicipi susahnya mendapat air. Tapi apa kabar saudara-saudara kita yang tinggal di pedalaman sana? Yang hidupnya susah dari sumber mata air, begitu melihat air pastilah mereka bahagia tidak terkira.
Makara ingat kisah sendiri, waktu awal-awal pindah ke daerah yang saya tempati ketika ini. Kebetulan di kompleks kami itu airnya belum memakai air dari PDAM jadi mau tidak mau memanfaatkan sumber air yang sudah disediakan oleh pihak Pengembang aka Developer saja yaitu memakai sumur. Tiap rumah tolong-menolong sudah dibekali satu sumur tapi yah gitu masih manual jadi harus menimba sendiri jikalau ingin mendapat air yang dapat eksklusif digunakan. Tidak hanya hingga disitu saja air sumurnya itu masih keruh masih butuh proses penyaringan semoga air menjadi jernih dan layak dipakai untuk urusan basuh mencuci dan mandi apalagi untuk dikonsumsi masih butuh proses lebih lanjut lagi lah semoga benar-benar kondusif untuk dikonsumsi.
Jadilah kami mau tidak mau setiap harinya membeli air, kebetulan ada tetangga yang punya perjuangan air bersih. Itu juga belinya setengah dari jumlah normal yang biasa dijualnya alasannya yaitu keterbatasan wadah yang kami miliki di rumah ketika itu. Adalah sekitar dua mingguan kami menjalani rutinitas ibarat itu. Mikir lagi sambil berhitung klo terus-terusan ibarat ini dapat gulung tikar juga kami hanya untuk urusan air saja, heheheh. Jadilah Pak Suami berinisiatif juga untuk menyambung pipa dari sumber mata air utama yang ada di kompleks kami itu dan Alhamdulillah semenjak ketika itu kami dapat memakai air dengan lega.
Tapi drama wacana air tolong-menolong masih berlanjut ketika warga gres tiba di daerah kami dan juga menyambung air di sumber yang sama, hiks semenjak ketika itu kami harus rela berbagi. Kami harus bagaikan air yang juga dapat bermanfaat bagi orang lain, jikalau kami egois dapat saja kami tidak mengizinkan si tetangga gres untuk memasang pipa sambungannya di pipa kami. Tapi kembali lagi harus sadar bahwa air itu yaitu sumber kehidupan. Orang itu dapat disebut bermanfaat jikalau dapat pula bermanfaat bagi orang lain, bagaikan air yang mengalir memperlihatkan kehidupan untuk orang lain. Semoga kita semua dapat jadi orang yang bermanfaat pula buat orang lain di sekitar kita, Aamiin 😊
Post a Comment