0 Comment
Foto: dok. detikFoodFoto: dok. detikFood

Jakarta - Makan dalam gelap menyerupai halnya yang dirasakan tunanetra tidak mudah. Acara ini mengajak akseptor untuk membayangkan rasanya makan dalam kondisi gangguan mata.

Dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober lalu, event bertajuk "Dine in The Dark" digelar di Kilo Kitchen, Gunawarman, Jakarta Selatan pada Senin (14/10). Acara ini dihadiri sejumlah media dan juga para tamu undangan.

"Dine in The Dark" ini merupakan makan malam dalam gelap yang mengajak akseptor mencicipi apa yang dirasakan orang lain dengan gangguan penglihatan. Terdapat beberapa macam kacamata simulasi dari aneka macam jenis gangguan penglihatan yang sanggup akseptor pakai untuk sanggup mencicipi gangguan pelinghatan tersebut.

Foto: dok. detikFood

Acara ini juga merupakan bentuk tenggang rasa terhadap orang yang mengalami gangguan penglihatan dan untuk meningkatkan kesadaran atau pencegahan kebutaan yang masih sanggup dihindari (avoidable blindness) khususnya bagi bawah umur usia 0-18 tahun. Selain itu program makan malam tersebut juga sebagai peluncuran gerakan "EyeStandByU" yang didirikan oleh CBM, Yayasan LAYAK, dan Standard Chartered Bank.

Baca Juga: Inspiratif! Restoran Ini Sediakan Menu Braille Untuk Pelanggan Tunanetra

Acara ini dimulai dengan makan malam yang kondisi ruangannya gelap hanya terdapat beberapa lampu yang redup. Para tamu yang hadir diminta untuk menggunakan kacamata yang tela disediakan di atas meja.

Foto: dok. detikFood
Setelah itu, para menghidangkan beberapa makanan yaitu wasabi tuna tartare, truffled tai yuzu roll, grilled corn furikake, korean chicken bulgogi, squid ink rice, slow cooked beef cheek, dan dessert pistachio cake. Semua makanan ini yakni set sajian yang teriri atas makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup.

Dengan keadaan mata menggunakan kacamata simulasi penglihatan, para akseptor tidak sanggup melihat dengan terperinci menyerupai apa bentuk dari makanan yang disajikan. Para tamu hanya sanggup mencicipi menyerupai apa rasa dan tekstur dari makanan tersebut.

Setelah makan malam berlangsung, ada pemaparan singkat dari Evi Tarigani selaku Ketua Umum Yayasan LAYAK yang mengadakan program malam itu. Hadir juga Andy F. Noya sebagai Ketua Komite Mata Nasional. Saat ditanya menyerupai apa jawaban dari Andy F. Noya mengenai program makan malam hari itu, ia mengaku bahagia dan berdasarkan menarik.

Andy F. Noya mengatakan, "Oh menarik sekali, kalau kita belum pernah mencicipi di posisi teman kita yang seorang tunanetra, kita diajak berempati. Kita sanggup mencicipi aneka macam macam jenis penyakit mata dengan kacamata yang sudah direkayasa menyerupai ini. Nah dengan demikian kita bekerjsama digugah tenggang rasa kita bahwa kalau itu terjadi pada kita bagaimana rasanya.

Foto: dok. detikFood
"Saya bahagia sekali hari ini, saya kembali diingatkan bahwa pentingnya menjaga kesehatan mata. Orang-orang yang hadir di sini juga sanggup didorong untuk berempati kepada saudara-saudara kita yang mengalami gangguan penglihatan," pungkas pembawa program ternama itu.

Baca Juga: Keren! Pemenang MasterChef Tunanetra Ini Buka Restoran Sendiri


Simak Video "Bakso Pelangi yang Sehat dan Meriah Warnanya"
[Gambas:Video 20detik]

Post a Comment

 
Top