0 Comment
Pameran Fashion Muslim di Jerman Tuai Kontroversi, Hijab Disebut Penindasan

Jakarta - Diskriminasi terhadap perempuan berhijab masih terjadi di banyak sekali negara termasuk Amerika Serikat. Kali ini kasus diskriminasi dialami oleh salah satu murid sekolah yang lalu viral lantaran direkam dalam sebuah video Snapchat.

Sebuah video Snapchat viral di media umum memperlihatkan seorang siswi berhijab menutup wajahnya ketika orang lain memaksa melepas jilbabnya dan memperlihatkan rambut sang hijabers. Hal ini menjadi perbincangan lantaran termasuk pelecehan.

Komunitas masyarakat pembela hak asasi insan meminta pihak berwajib untuk menyidik video tersebut. Video disebarkan dengan caption 'Pretty hair'. Insiden terjadi di dalam kelas sekolah New Vision Academy Charter School, Nashville, Amerika Serikat.

Tidak hanya satu video, dalam rekaman lainnya ada pula Snapchat dengan caption 'lol all that hair cover up'. Melihat tindakan ini, salah seorang netizen mengirimkannya ke media lokal News 4. Ternyata video diambil dari akun Snapchat guru di sekolah itu.

WSMV News 4

Tim News 4 memperlihatkan video ke Kasar Abdulla, penggagas keragaman budaya dan di sekolah-sekolah setempat. Kasar menyampaikan jika ia merasa duka melihat video tersebut.

Ibu tiga anak itu lalu menuturkan jika jilbab sangat penting bagi perempuan muslim. Oleh lantaran itu, ia menyarankan kepada komite sekolah untuk mengadakan kelas khusus yang mengajarkan bawah umur mengenai keberagaman termasuk pemakaian jilbab.

"Saya mendorong komite sekolah menciptakan kelas mengapa jilbab sangat penting bagi beberapa siswa saya. Ini ialah simbol siapa diri Anda dan ini penggalan dari refleksi iman Anda. Jilbab simbol identitas Anda jadi perlu diterima dan diakui," terperinci Abdulla.

Setelah insiden ini menguak ke media, kepala sekolah mulai menyidik siapa guru tersebut. Awalnya guru yang terlibat itu membantah tuduhan. Namun sesudah penyelidikan, ia tak dapat mengelak. Belum lagi keluarga murid berhijab itu yang sangat murka lantaran insiden diskriminasi ini.

Secara resmi, pihak sekolah pun mengeluarkan pernyataan minta maaf dan telah memecat guru yang melaksanakan tindakan diskriminasi tersebut.

"New Vision Academy ialah sekolah yang penuh keragaman. Kami gembira merangkul dan merayakan keragaman ras, etnis, agama serta sosial. Untuk menumbuhkan lingkungan ini, semua siswa harus merasa dihormati dan didukung. Tindakan yang digambarkan dalam video Snapchat tidak mencerminkan nilai dan budaya New Vision Academy. New Vision akan memakai video ini sebagai kesempatan untuk maju terus dengan meningkatkan kepekaan dan kesadaran budaya di sekolah kami. Guru yang bersangkutan telah dipecat tanpa dibayar dan kami sudah melaksanakan diskusi eksklusif dengan para siswa yang digambarkan dalam Snapchat. New Vision Academy meminta maaf atas insiden yang tidak menguntungkan ini dan berharap menjadi lebih baik di masa depan," begitu pernyataan Kepala Sekolah New Vision Academy Dr. Tim Malone.

Post a Comment

 
Top