Ribuan Warga Dan Bule Nikmati Kuah Beulangong Di Pameran Khanduri Laot

<center> <img alt="Foto: Agus Setyadi/detikcom" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/04/01/c7e4fca9-b208-4659-bbd3-3cebc9ad1fce_43.jpeg?w=500&q=90" title="Foto: Agus Setyadi/detikcom"><span>Foto: Agus Setyadi/detikcom</span></center> <br/><strong>Sabang</strong> - Khanduri Laot Festival 2019 berlangsung meriah dengan lomba memasak kuah beulangong (kari). Ribuan warga serta wisatawan ajaib menikmatinya secara gratis.<br><br>Kegiatan lomba masak kuah beulangong digelar di sepanjang jalan Diponegoro mulai dari depan Pendapa Wali Kota Sabang, Kantor KP2TSP hingga ke arah tempat Taman Ria, Minggu (31/3/2019). Di sana, 74 belanga berukuran besar diletakkan berjejer menurut stand. <br><br>Para koki dengan cekatan meracik bumbu dan mengolah daging. Saat memasak, mereka mengaduk setiap ketika hingga daging empuk. Aroma kari yang harum memenuhi udara dan menciptakan perut keroncongan. <br><div></div><div><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel" href=" ">Kaesang Tanya Netizen Tempat Makan di Aceh, Ini 5 Tempat yang Wajib Disinggahi</a></div></td></tr></tbody></table></center><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Ribuan Warga dan Bule Nikmati Kuah Beulangong di Festival Khanduri Laot" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/04/01/fcad2dce-0ef7-4b7c-958b-e4fb46d48ae1_43.jpeg?w=480">Peserta mengaduk kari yang sedang dimasak dalam lomba. Foto: Agus Setyadi/detikcom</div></div></td></tr></tbody></table></center></div>Dalam perlombaan ini, akseptor bebas menentukan daging, boleh menggunakan kambing ataupun lembu. Untuk mengikuti lomba, para akseptor berjumlah lima orang merogoh kantong sendiri untuk membeli bermacam-macam perlengkapan. <br><br><div class="clearfix"></div><style> #div-gpt-ad-1572939251374-0 iframe{ border: 0px; vertical-align: bottom; position: fixed !important; z-index: 1 !important; left: 0px; top: 0; right: 0; margin: auto; }</style><div class="parallax_detail parallaxB" style="margin:0px auto;position: relative;"><div class="parallax_abs" style="width:430px;"><div class="parallax_fix" style="width:430px;"><div class="parallax_ads" style="width:430px;"><div id='div-gpt-ad-1572939251374-0'> </div></div></div></div></div>"Untuk memasaknya, kami membeli bumbu sendiri. Kelompok kami menentukan memasak daging kambing," kata Syahril, ketua tim kelompok Darwis Desa Aneuk, Laot, ketika ditemui di lokasi, Minggu (31/3/2019). <br><div></div><div><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Ribuan Warga dan Bule Nikmati Kuah Beulangong di Festival Khanduri Laot" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/04/01/234f94ee-6ec7-4f52-8869-b116fb4d36b1_43.jpeg?w=480">Turis ajaib ikut serta mengaduk kari yang sedang dimasak. Foto: Agus Setyadi/detikcom</div></div></td></tr></tbody></table></center></div>Untuk mengolah satu ekor kambing, butuh waktu hingga dua jam hingga daging empuk. Ketika proses memasak berlangsung, para turis ajaib ada yang ikut mencoba mengaduk-aduk isi dalam belanga. Mereka mendekat ke belanga dan menjadi koki dadakan. Tak lupa, mereka mengabadikan momen langka tersebut dengan kamera dan ponsel. <br><br>Kuah beulangong yang dimasak para koki handal lalu dibagi-bagikan kepada pengunjung. Ribuan warga mengantre di setiap stand untuk mencicipinya. Di sana, juga disediakan nasi bungkus. Tak ketinggalan, para bule ikut mengantre dan menikmati makan gratis. <br><div></div><div><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Ribuan Warga dan Bule Nikmati Kuah Beulangong di Festival Khanduri Laot" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/04/01/be70d5e2-e6bd-4dc4-be90-739bc36c9945.jpeg?a=1">Wargapun berkumpul untuk merasakan kari. Foto: Agus Setyadi/detikcom</div></div></td></tr></tbody></table></center></div>"Kuah beulangong ini sangat yummy sekali. Saya suka. Bumbunya sangat terasa," kata seorang turis asal Swiss, Giant Luca ketika ditemui di lokasi. Giant tiba ke lokasi lomba memasak kuah beulangong bersama beberapa bule lain. Saat merasakan kuah beulangong, mereka duduk berkelompok sambil bercengkrama.<br><br> "Acara ini dapat memancing wisatawan untuk liburan ke Sabang. Di pekan raya ini ramai sekali orang. Ini hebat," ungkap Gian. <br><div></div><div><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Ribuan Warga dan Bule Nikmati Kuah Beulangong di Festival Khanduri Laot" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/04/01/09f3735e-4407-45ea-a69c-dbca06a286f8_43.jpeg?w=480">Berkumpul dan duduk bersama menikmati kari. Foto: Agus Setyadi/detikcom</div></div></td></tr></tbody></table></center></div>Sementara itu, Walikota Sabang Nazaruddin mengatakan, lomba kuah beulangong digelar untuk melestarikan masakan yang sudah melegenda ini. Event ini juga untuk memanjangan traveler yang tengah liburan di pulau ujung barat Indonesia. <br><br>"Kita juga ingin aktivitas ini sebagai upaya kita dalam melestarikan masakan tradisional Aceh, serta memperkenalkan masakan kuah beulangong kepada wisatawan lokal dan wisatawan manca negara yang berkunjung ke Sabang," kata Nazaruddin. <br><br><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel" href=" ">Jus Pinang Muda Aseuli di Aceh Ini Populer Sebagai Penambah Vitalitas Pria</a></div></td></tr></tbody></table></center><strong></strong></div><ins data-labelname="hiddenquiz" data-revive-zoneid="2418" data-revive-id="0cceecb9cae9f51a31123c541910d59b"></ins>

Berita Boga Ribuan Warga Dan Bule Nikmati Kuah Beulangong Di Pameran Khanduri Laot

Foto: Agus Setyadi/detikcom Sabang - Khanduri Laot Festival 2019 berlangsung meriah dengan lomba memasak kuah beulangong (kari). Ribuan w...

Read more »

Berburu Telur Cokelat Dengan Bayaran Rp 840 Ribu Sejam, Mau?

<center> <img alt="Foto: Istimewa" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/03/26/698baf87-88e8-4a09-ae25-436e0bde0369.jpeg?w=500&q=90" title="Foto: Istimewa"><span>Foto: Istimewa</span></center> <br/><strong>Jakarta</strong> - Sambut Paskah, saatnya berburu cokelat berbentuk telur. Cadburry Creme Eggs juga punya hadiah uang tunai untuk para pemburu telur.<br><br>Cadbury, sebuah brand coklat ternama asal Birmingham, tepatnya di Bournville. Coklat ini terkenal sangat lezat dan terkenal diantara brand lainnya. <br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic" style="text-align: center;"><img alt="Berburu Telur Cokelat dengan Bayaran Rp 840 Ribu Sejam, Mau? " height="337" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/03/26/bf72b270-f7c5-4fe1-b7be-3ded0f4ad440.jpeg?a=1" width="507">Foto: Istimewa</div></div></td></tr></tbody></table></center><br>Perburuan Cadbury Creme Eggs sudah kembali ramai, pemburuan ini memang hanya ada pada hari Paskah. Dan bagi mereka yang ingin menang menerima uang tunai sebesar Rp 186 juta, harus mengikuti pemburuan ini. Tetapi kalau tidak punya waktu untuk berburu sendiri, Anda kini sanggup membayar orang yang akan berburu bersama Anda.<br><br><div class="clearfix"></div><style> #div-gpt-ad-1572939251374-0 iframe{ border: 0px; vertical-align: bottom; position: fixed !important; z-index: 1 !important; left: 0px; top: 0; right: 0; margin: auto; }</style><div class="parallax_detail parallaxB" style="margin:0px auto;position: relative;"><div class="parallax_abs" style="width:430px;"><div class="parallax_fix" style="width:430px;"><div class="parallax_ads" style="width:430px;"><div id='div-gpt-ad-1572939251374-0'> </div></div></div></div></div><a href=" "><strong><span style="color: #ff0000;">Baca Juga: Sambut Paskah, Dominique Ansel Buat 'Telur' Cokelat Berbentuk Persis Alpukat</span> </strong></a><br><br>Semua orang berlomba-lomba untuk berburu Cadbury Creme Eggs. Tak sanggup sendiri? Langsung saja bekerja sama dengan teman untuk memburu 'telur' tersebut.<br><br>Bark.com telah meluncurkan layanan Cadbury Creme Egg Hunter pertama di dunia untuk orang-orang yang ingin meningkatkan peluang menemukan Cadbury Creme Eggs ini. <br><br>Pemain yang ingin berpartisipasi akan diminta untuk melaksanakan perjalanan ke supermarket yang terkait dan membeli cokelat untuk menemukan coklat putih Crème Egg dan akan memenangkan hadiah.<br><br>Layanan Berburu Telur Cadbury Crème telah diluncurkan di seluruh Inggris dan tersedia untuk semua anggota masyarakat. Bagi mereka yang ingin kolaborasi atau membayar orang lain untuk menemukan telur akan ditanyai pertanyaan spesifik perihal alasan mereka hingga ingin ikut melaksanakan pemburuan ini. Seperti jumlah telur yang ingin mereka beli, toko mana yang harus dikunjungi dan wilayah UK mana yang mereka inginkan.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic" style="text-align: center;"><img alt="Berburu Telur Cokelat dengan Bayaran Rp 840 Ribu Sejam, Mau? " src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/03/26/4de34ae0-e168-4f58-b683-5ef55fb68974.jpeg?a=1">Foto: Istimewa</div></div></td></tr></tbody></table></center><br>Cadbury Creme Egg Hunter profesional dibandrol dengan harga £ 45 per jam atau sekitar Rp 840 ribu.<br><br>Mereka yang mendaftar untuk menjadi Cadbury Crème Egg Hunter harus memperlihatkan ID foto, dikenakan investigasi latar belakang secara detail, dan bersedia melaksanakan perjalanan ke beberapa supermarket baik di wilayah lokal maupun di sekitar Inggris. <br><br>Bark.com juga mengadai kontrak tertulis antara pelanggan dan Hunter untuk menyetujui transfer hadiah dan juga ketentuannya. Toko-toko yang menjual coklat ini ada di Asda, Morrisons, Tesco, Co-op, Sainsbury's, Marks & Spencer, Waitrose, One Stop shop dan beberapa pengecer independen lainnya. <br><br>Kai Feller, salah satu pendiri Bark.com (20/03/2019), mengatakan: 'Event Monopoly Player McDonald berjalan sangat sukses tahun kemudian dan kami pikir program ini juga sanggup sukses. Ini yaitu tahun kedua Cadbury meluncurkan Cadbury Crème Egg Hunt. Ribuan orang di seluruh Inggris sangat ingin menemukan cokelat putih Crème Egg ini yang hadiahnya bernilai tinggi. <br><br><span style="color: #ff0000;"><strong><a href=" "><span style="color: #ff0000;">Baca Juga: Warga Australia Sedang Gandrung Bernostalgia dengan Coklat Caramilk</span></a></strong></span><strong></strong></div><ins data-labelname="hiddenquiz" data-revive-zoneid="2418" data-revive-id="0cceecb9cae9f51a31123c541910d59b"></ins>

Info Kuliner Berburu Telur Cokelat Dengan Bayaran Rp 840 Ribu Sejam, Mau?

Foto: Istimewa Jakarta - Sambut Paskah, saatnya berburu cokelat berbentuk telur. Cadburry Creme Eggs juga punya hadiah uang tunai untuk p...

Read more »

Kisah Penyanyi Kafe Berhijab Yang Jadi Penerima Sunsilk Hijab Hunt 2019

<center> <img alt="Yuk Ngabuburit Sambil Nonton Grand Final Sunsilk Hijab Hunt 2019 di Detikcom" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/05/26/41bc49f5-0c93-48a9-8fa3-9072aae8128a_43.jpeg?w=300&q=90" title="Yuk Ngabuburit Sambil Nonton Grand Final Sunsilk Hijab Hunt 2019 di Detikcom"></center> <br/><p><strong>Surabaya</strong> - Sejumlah penerima Sunsilk Hijab Hunt 2019 di kota Surabaya menampilkan talenta terbaiknya dan mempunyai dongeng hijab sendiri yang menginspirasi. Salah satunya Resky Amalia Ningsih.<br><br>Hijabers yang erat dipanggil Kiky ini merupakan seorang penyanyi bar. Mahasiswi berusia 19 tahun ini pun ingin menandakan pada muslimah lainnya bahwa hijab bukan menjadi penghalang bagi dirinya untuk berkarya.<br><br><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel" href=" ">Tampilkan Bakat Kentrung Peserta Sunsilk Hijab Hunt 2019 Surabaya Pukau Juri</a></div></td></tr></tbody></table></center><br><br><!--s:parallaxindetail--><div class="clearfix"></div><center><div class="mb30"><!-- /4905536/detik_desktop/wolipop/outstream_detail --><div id='div-gpt-ad-1535946044880-0' style='height:250px; width:300px;'></div></div></center><!--e:parallaxindetail-->"Aku ini kan pengamen, penyanyi di kafetaria atau cafe, banyak yang nggak pake jilbab. Nah saya ingin menginspirasi tolong-menolong nggak ada problem untuk penampilan berhijab atau nggak berhijab untuk jadi seorang penyanyi," ucap Kiky dikala ditemui usai menampilkan bakatnya.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Kisah Penyanyi Bar Berhijab yang Makara Peserta Sunsilk Hijab Hunt 2019" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/03/25/a707326a-3343-40f9-90aa-ab0fe3d314a0_43.jpeg?w=480">Foto: Foto: Anggi Mayasari/Detik</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Peserta Sunsilk Hijab Hunt 2019 asal Makassar ini pun menambahkan bahwa penampilan berhijabnya dikala bernyanyi di cafe justru menciptakan dirinya menjadi lebih dihargai. Seminggu sekali setiap Selasa malam, Kiky menghibur pengunjung salah satu cafe yang berada di Surabaya lewat bunyi merdu dan nyanyiannya.<br><br>"Ya walaupun saya kerja di daerah yang ada beberapa pengunjungnya minum (alkohol) dan segala macam, mereka nggak ada yang protes. Justru dengan hijab saya merasa terlindungi," dongeng Kiky.<br><br>"Meskipun ada beberapa yang merasa dan masih ragu jika pakai hijab itu akan mengurangi rezeki terutama bagi seorang penyanyi, tolong-menolong itu berdasarkan saya yaitu alasan klise. Kalau nggak banyak proposal (nyanyi) berarti rezekinya bukan disitu," imbuh muslimah yang telah mengenakan hijab semenjak duduk di dingklik sekolah dasar itu.<br><br><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel" href=" ">Kisah Hijrah Mahasiswi Cantik Peserta Sunsilk Hijab Hunt 2019</a></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Mahasiswi Teknik Industri Universitas Surabaya ini pun sekali lagi menegaskan bahwa hijab bukan menjadi penghalang untuk seseorang mengejar mimpinya. "Aku pun di atas panggung masih dapat loncat-loncat, hijab bukan penghalang," katanya<br><br>"Penyanyi nggak harus imagenya jelek walau saya kerja di jam malam, selama niatnya positif, Allah jagain aku," pungkas Kiky<strong></strong><!-- S: TAGING DETAIL --><div class="detail_tag"><a onclick='_pt(this, "tag", "sunsilk hijab hunt 2019", "tag")' href=" " "="">sunsilk hijab hunt 2019</a><a onclick='_pt(this, "tag", "audisi sunsilk hijab hunt 2019", "tag")' href=" " "="">audisi sunsilk hijab hunt 2019</a><a onclick='_pt(this, "tag", "sunsilk hijab hunt", "tag")' href=" " "="">sunsilk hijab hunt</a></div><!-- E: TAGING DETAIL --><div class="newstag"><!-- S:newstag --><div class="newstag"><ins data-labelname="newstag" data-revive-zoneid="791" data-revive-id="0cceecb9cae9f51a31123c541910d59b"></ins></div><!-- E:newstag --></div><!--S:POLONG --><!-- S:hiddenquiz --> <!-- E:hiddenquiz --><!--E:POLONG -->

Wolipop Kisah Penyanyi Kafe Berhijab Yang Jadi Penerima Sunsilk Hijab Hunt 2019

Surabaya - Sejumlah penerima Sunsilk Hijab Hunt 2019 di kota Surabaya menampilkan talenta terbaiknya dan mempunyai dongeng hijab sendiri ...

Read more »

Meski Sulit Dicari, 5 Makanan Tradisional Ini Masih Dapat Dicicip

<center> <img alt="Foto: Devi S. Lestari / detikFood" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/03/19/4eeef308-04dd-4bc8-a79d-f62d4b8d18f1.jpeg?w=500&q=90" title="Foto: Devi S. Lestari / detikFood"><span>Foto: Devi S. Lestari / detikFood</span></center> <br/><strong>Jakarta</strong> - Indonesia mempunyai ribuan masakan khas dengan citarasa yang autentik. Saking banyaknya, beberapa masakan justru tergerus zaman dan semakin langka. <br><br>Semua makanan khas mempunyai rasa yang yummy namun sebab peminatnya berkurang, maka para penjualnya terpaksa menutup usaha. Alhasil, makanan khas ini menjadi langka dan sulit ditemui. <br><br>Meskipun termasuk langka, 5 masakan khas ini masih tetap dapat dinikmati. Di event Festival Jajanan Bango (FJB) 2019, 5 masakan legendaris ini turut hadir memanjakan pengecap para pencinta masakan Nusantara. Nah dari 5 makanan ini, mana yang pernah Anda coba?<br><br><div class="clearfix"></div><style> #div-gpt-ad-1572939251374-0 iframe{ border: 0px; vertical-align: bottom; position: fixed !important; z-index: 1 !important; left: 0px; top: 0; right: 0; margin: auto; }</style><div class="parallax_detail parallaxB" style="margin:0px auto;position: relative;"><div class="parallax_abs" style="width:430px;"><div class="parallax_fix" style="width:430px;"><div class="parallax_ads" style="width:430px;"><div id='div-gpt-ad-1572939251374-0'> </div></div></div></div></div>1. Bubur Ase Bu Neh, Jakarta <br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Meski Sulit Dicari, 5 Kuliner Tradisional Ini Masih Bisa Dicicip" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/03/17/45f76392-ab04-4d53-9fbb-9a9c233e3597.jpeg?a=1">Foto: detikfood</div></div></td></tr></tbody></table></center><br>Tak banyak yang tahu kalau bubur ase merupakan masakan orisinil Betawi. Bukan dengan kuah kari, bubur orisinil Jakarta ini disajikan dengan asinan sayuran dan kuah semur. Sesuai dengan namanya yakni ase yang merupakan abreviasi asinan semur.<br><br>Seporsi bubur nasi ini disajikan bersama asinan sawi, tauge, lobak dan irisan mentimun kemudian bubur disiram kuah semur tahu dan daging. Pelengkapnya ada kerupuk, kacang tanah goreng, bawang goreng dan sambal. <br><br>Bu Neh sudah berjualan bubur ase semenjak 1968 namun beberapa bulan kemudian Ibu Neh meninggal. Kini perjuangan bubur ase dilanjutkan sang putri. Kios bubur ase milik Bu Neh ada di Jl. Kebon Kacang 3 No. 83, Jakarta. <br><br>Baca juga : <a href=" ">5 Warung Makan yang Enak dan Ngengenin di Pasar Besar Malang</a><br><br>2. Sate Kuah H. Diding, Jakarta <br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Meski Sulit Dicari, 5 Kuliner Tradisional Ini Masih Bisa Dicicip" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/03/17/6fd90205-5736-4abe-b6ac-fd9c9af5eb34.jpeg?a=1">Foto: detikfood</div></div></td></tr></tbody></table></center><br>Kios sederhana milik H. Diding ini sudah menyajikan sate kuah dan soto tangkar semenjak 1960. Bukan hal gampang mencari sate kuah di Jakarta, paduan antara sate sapi dan soto tangkar ini mulai sulit dicari. <br><br>Kini perjuangan soto kuah dilanjutkan anak H. Diding yakni H. Yayat. Pria ramah ini menjelaskan awalnya sang ayah tak sengaja menemukan resep sate kuah sesudah menemukan sisa jeroan. Jeroan ini dibakar dengan bumbu kemudian disajikan dengan kuah soto tangkar.<br><br>"Sekarang nggak pakai jeroan, pakainya daging." kata H. Yayat kepada detikFood ketika ditemui di program Festival Jajanan Bango (FJB) 2019. Tekstur empuk daging sapi berpadu dengan kuah soto tangkar yang gurih, rasanya bikin ketagihan. Kalau ingin tau eksklusif saja tiba ke Jl. Pasar Pagi II, Tambora, Jakarta Barat.<br><br>3. Cungkring Pak Jumat, Bogor <br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Meski Sulit Dicari, 5 Kuliner Tradisional Ini Masih Bisa Dicicip" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/03/18/041b39e2-acea-481f-a8a0-ab71732d4e1c.jpeg?a=1">Foto: detikfood/unilever</div></div></td></tr></tbody></table></center><br>Pernah berkunjung ke daerah Jalan Suryakencana Bogor? Nah pastikan tak melewatkan seporsi cungkring ya. Tak banyak yang tahu kalau cungkring ialah salah satu camilan khas Bogor. <br><br>Cungkring ialah sebutan untuk abreviasi cungur dan garing. Isiannya ada cungur alias hidung sapi, kikil dan lontong dengan siraman bumbu kacang. Makin enak, cungkring dimakan dengan garing yakni gorengan tempe kering.<br><br>Kini putra pak Jumat yakni Pak Deden yang masih setia menjajakan cungkring dengan gerobak pikul. Meskipun sederhana, pelanggan cungkring ini tak pernah sepi dan rela antre. <br><br>4. Mangut Kepala Manyung Bu Fat, Semarang<br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Meski Sulit Dicari, 5 Kuliner Tradisional Ini Masih Bisa Dicicip" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/08/14/204b21ea-13ab-4fb7-97bd-8c4974281253.jpeg?a=1">Foto: Istimewa</div></div></td></tr></tbody></table></center><br>Ikan manyung banyak hidup di Semarang, ikan khas ini paling enak dimasak jadi mangut. Kedai Bu Fat jadi salah satu warung mangut ikan manyung yang populer di Semarang. <br><br>Warung legendaris ini sudah ada semenjak 1969 dan sekarang usahanya dilanjutkan cucu Bu Fat yakni Winda. Sebelum dimasak dengan banyak sekali bumbu, ikan manyung lebih dulu diasapi. Sensasi rasa ikan asap akan berpadu dengan kuah gurih berbumbu pekat dengan rasa yang pedas.<br><br>Makin enak lagi menyantap mangut ini dengan seporsi nasi hangat. Karena ukurannya besar, satu potong kepala manyung ini dapat dinikmati sampai lima orang. Kedai mangut manyung Bu Fat ini beralamat di Jl. Sukun Raya No. 36, Banyumanik, Semarang. <br><br>Baca juga :<a href=" "> Kalau ke Bali, Jangan Lewatkan 7 Warung Legendaris Ini</a><br><br>5. Nasi Pindang Pak Ndut, Semarang<br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Meski Sulit Dicari, 5 Kuliner Tradisional Ini Masih Bisa Dicicip" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/01/28/0774a2bc-cc84-4ba1-8edf-17ebf53b9145.jpeg?a=1">Foto: Instagram</div></div></td></tr></tbody></table></center><br>Nasi pindang merupakan makanan khas Kudus, namun salah satu kedai yang legendaris yakni milik Pak Ndut. Dalam versi asli, nasi pindang biasa dibentuk dengan daging kerbau namun di kedai Pak Ndut ini memakai daging sapi. <br><br>Kedai ini setidaknya sudah beroperasi lebih dari 30 tahun, sekarang usahanya dilanjutkan oleh generasi kedua. Nasi pindang berisi pecahan daging sapi, hati, iso, paru sampai kikil yang diguyur kuah pindang gurih segar. <br><br>Penasaran dengan kelezatan nasi pindang Pak Ndut? Buktikan saja di kedainya yang berlokasi di Jl. Gajahmada No. 98B, Kembangsari, Semarang.<strong></strong></div><ins data-labelname="hiddenquiz" data-revive-zoneid="2418" data-revive-id="0cceecb9cae9f51a31123c541910d59b"></ins>

Info Kuliner Meski Sulit Dicari, 5 Makanan Tradisional Ini Masih Dapat Dicicip

Foto: Devi S. Lestari / detikFood Jakarta - Indonesia mempunyai ribuan masakan khas dengan citarasa yang autentik. Saking banyaknya, bebe...

Read more »