Bandung - Alunan biola Maya Aditya Dewi berhasil menciptakan juri meloloskannya ke grand final Sunsilk Hijab Hunt 2019, yang akan digelar di Jakarta Mei mendatang. Wanita 21 tahun ini yaitu pemenang audisi Sunsilk Hijab Hunt 2019 di Bandung, Sabtu-Minggu (6-7/4/2019) lalu.
Maya jatuh cinta pada biola sehabis terinspirasi dengan musisi biola asal Amerika Serikat, Lindsey Stirling. Terinspirasi sosoknya, ia pun memutuskan menekuni instrumen musik gesek itu ketika kuliah.
Hijabers yang sudah mengenakan jilbab semenjak kelas 4 SD ini merupakan lulusan Universitas Pendidikan Indonesia jurusan seni musik, dengan konsentrasi alat musik biola. Terhitung sudah enam tahun, semenjak kuliah pada 2013, Maya menekuni passion-nya pada biola.
"Awal kuliah khusus biola klasik sebab memang belajarnya klasik. Sekarang sebab sering manggung di acara-acara di Bandung jadi seringnya pop," kata Maya ketika berbincang dengan Wolipop usai audisi Sunsilk Hijab Hunt 2019 di Bandung, Minggu (7/4/2019).
Selain aktif bermain musik di banyak sekali pentas musik, Maya juga membagikan keahliannya memainkan biola ke generasi yang lebih muda. Di sela-sela kesibukannya bekerja kantoran, perempuan yang pernah tampil bersama musikus ternama Fiersa Besari ini juga membuka les musik biola ke anak-anak.
"Seminggu dapat dua kali, selesai pekan atau hari kerja. Tergantung jadwal anak dan orangtuanya," ujar hijabers berparas manis ini.
Soal keikutsertaannya di Sunsilk Hijab Hunt 2019, Maya ingin mengatakan bahwa hijab bukanlah menjadi halangan untuk berkarya. Seorang perempuan berhijab dapat terus berkarya tanpa harus melepas jilbabnya.
Dia juga bertekad akan terus bermain musik, khususnya biola, sampai renta nanti. Karena bukan mustahil dari hobi dapat menjadi penghasilan juga.
"Berkarier sambil bermain musik, nggak ada batas mau ngapain aja selagi masih muda," pungkasnya.
Post a Comment