0 Comment
Yuk Ngabuburit Sambil Nonton Grand Final Sunsilk Hijab Hunt 2019 di Detikcom

Jakarta - Terinspirasi dengan musisi biola asal Amerika Serikat, Lindsey Stirling menciptakan Maya Aditya Dewi menekuni instrumen musik gesek itu ketika kuliah. Alunan yang dibawa penerima Sunsilk Hijab Hunt 2019 di Bandung itu berhasil menciptakan juri meloloskannya ke babak grand final.

Hijabers yang sudah mengenakan jilbab semenjak kelas 4 SD itu merupakan lulusan Universitas Pendidikan Indonesia jurusan seni musik, dengan konsentrasi alat musik biola. Terhitung sudah enam tahun, semenjak kuliah pada 2013, Maya menekuni passion-nya pada biola.

"Awal kuliah khusus biola klasik alasannya ialah memang belajarnya klasik. Sekarang alasannya ialah sering manggung di acara-acara di Bandung jadi seringnya pop," kata Maya ketika berbincang dengan Wolipop usai audisi Sunsilk Hijab Hunt 2019 di Bandung, beberapa waktu lalu.


Selain aktif bermain musik di aneka macam pentas musik, perempuan berumur 21 tahun itu juga membagikan keahlian memainkan biola ke generasi yang lebih muda. Di sela-sela kesibukannya bekerja kantoran, ia juga membuka les musik biola ke anak-anak.

"Seminggu dapat dua kali, final pekan atau hari kerja. Tergantung jadwal anak dan orang tuanya," ujar hijabers berparas manis ini.


Soal keikutsertaannya di Sunsilk Hijab Hunt 2019, perempuan yang pernah tampil bersama musikus ternama Fiersa Besari itu ingin mengatakan bahwa hijab bukanlah menjadi halangan untuk berkarya. Seorang perempuan berhijab dapat terus berkarya tanpa harus melepas jilbabnya.

Dia juga bertekad akan terus bermain musik, khususnya biola sampai bau tanah nanti. Menurutnya, bukan mustahil dari hobi dapat menjadi penghasilan juga.

"Berkarier sambil bermain musik, nggak ada batas mau ngapain aja selagi masih muda," pungkasnya.

Post a Comment

 
Top