0 Comment
Pameran Fashion Muslim di Jerman Tuai Kontroversi, Hijab Disebut Penindasan

Kanada - Tak sedikit perempuan berhijab yang mengalami penyerangan Islamophobia hanya alasannya ialah penampilan mereka. Untuk membantu para korban Islamophobia, sekelompok mahasiswi Kanada menciptakan emergency hijab kits sebagai bentuk solidaritas.

Mahasiswi Dalhousie University menciptakan rangkaian jilbab pengganti untuk membantu kalau ada hijabers di sekitar kampus yang hijabnya ditarik paksa atau dirusak. Ide ini bermula dari dongeng teman dan muslimah lain yang mengalami perilaku diskriminasi alasannya ialah jilbabnya.

Amina AbawajyAmina Abawajy Foto: Dok. CTV News Atlantic

Ketua Komunitas Dalhousie Student Union, Amina Abawajy, menjelaskan bahwa ketika terjadi diskriminasi tersebut, hijabers akan mengalami syok dan dalam beberapa kasus pelakunya tak tertangkap. Bahkan Amina menuturkan mendapat laporan dari Halifax Regional Police kalau perempuan muslimah berusia muda sering menjadi target.

"Ini sanggup menjadikan traumatis. Ini kekerasan. Kami ingin membantu mereka yang mengalaminya," ujar Amina.

Oleh alasannya ialah itu, tim dari Dalhousie Student Union berhubungan dengan Nova Scotia Public Interest Research Group menciptakan hijab darurat. Setiap hijabers khususnya mahasiswi di Dalhousie University sanggup mendapat jilbab tersebut kalau ada bencana tak terduga yang menimpa mereka hanya alasannya ialah penampilannya.

Hijab darurat yang diciptakan juga telah disetujui oleh pihak kampus. Tim keamanan di Dalhousie University diminta untuk mempunyai hijab darurat kalau ada mahasiswi yang menjadi korban Islamophobia. Meski demikian, mereka berharap hijab darurat tak pernah digunakan.

"Dalhousie Security telah oke mempunyai hijab kits untuk mereka yang membutuhkannya. Harapan kami, hijab darurat tidak perlu digunakan," terang Dalhousie University's Senior Communications Manager, Janet Bryson.



Post a Comment

 
Top