0 Comment
Pameran Fashion Muslim di Jerman Tuai Kontroversi, Hijab Disebut Penindasan

London - Kekuatan media umum dapat besar lengan berkuasa besar. Seperti kasus hijabers muda asal Inggris yang tak diizinkan masuk restoran cepat saji McDonald's bila tidak melepas jilbabnya.

Insiden tersebut melibatkan seorang mahasiswi berhijab berusia 19 tahun yang berhenti ingin makan di McDonald's, Seven Sisters Road, London Utara, Inggris. Namun ia dicegat oleh seorang satpam bertubuh tegap dan memintanya melepas jilbab.




Petugas keamanan itu menyampaikan bila tidak melepas jilbabnya maka hijabers berdarah Timur Tengah ini tak boleh antre ke dalam restoran. Sang hijabers padahal sudah menjelaskan jikalau ia menggunakan jilbab sebab alasan agama jadi tak dapat melepasnya. Namun satpam tetap meminta perempuan muslim itu lepas jilbab.

Kejadian ini direkam dan diunggah ke Twitter. Tak disangka video menjadi viral. Video yang menawarkan wajah satpam McDonald's itu telah di-retweet lebih dari 16 ribu dan like 20 ribuan. Petugas keamanan berkulit hitam itu pun diselidiki.

Pihak McDonald's meminta petugas keamanan yang melaksanakan perilaku diskriminasi itu untuk diperiksa dan sekarang telah dipecat. McDonald's juga secara resmi meminta maaf dan menyesal sebab adanya insiden tersebut.

"Kami sangat menyesal dengan insiden ini. Kami menanggapi dilema ini secara serius dengan menilik petugas keamanan yang terlibat. Sebagai bisnis yang beroperasi di banyak sekali komunitas dunia, kami ingin benar-benar memperjelas bahwa kami menyambut semua orang dari banyak sekali agama dan tidak mempunyai kebijakan untuk membatasi atau mencegah orang berjilbab maupun berpakaian religius lainnya di restoran kami," terang juru bicara McDonald's.




Post a Comment

 
Top