0 Comment
Foto: Lars Baron/Getty ImagesFoto: Lars Baron/Getty Images

Brackley - Ferrari berkali-kali mengancam mundur dari Formula 1 alasannya ialah tak sependapat dengan rencana Liberty Media. Mercedes meminta F1 untuk tak mengabaikan bahaya Ferrari tersebut.

Ferrari beberapa waktu kemudian menyatakan bahaya mundurnya dari F1 sesudah Liberty Media, pemilik hak komersial gres ajang ini, mengungkap sejumlah ilham anyar. Salah satu ilham itu ialah memotong uang hadiah, sementara Ferrari merupakan tim dengan pemasukan terbanyak dari sana.

Ferrari punya bonus alasannya ialah adanya akad besar terhadap olahraga ini. Tim yang berbasis di Maranello ini satu-satunya tim yang tak pernah bolos dari kejuaraan semenjak 1950 silam.

Ide lainnya ialah menstandarkan alias menyamakan mesin mobil. Ide ini dinilai bakal menciptakan persaingan lebih ketat dan biaya pengembangan kendaraan beroda empat lebih murah. Tapi Presiden Ferrari Sergio Marchionne menyebut ilham itu berlawanan dengan DNA F1 selama ini.

Marchionne makin kesal alasannya ialah di badan administrasi F1 yang gres di bawah Liberty Media, ada sosok berpengalaman macam Ross Brawn, yang merupakan eks kepala tim Ferrari. Marchionne menegaskan bahaya mundur Ferrari tak main-main, dengan kontrak yang akan habis 2020 mendatang. Ferrari bahkan mungkin saja menciptakan kompetisi sendiri andai benar-benar meninggalkan F1.


Prinsipal tim Mercedes, Toto Wolff, memperingatkan F1 dan Liberty Media untuk menganggap serius bahaya dari Marchionne.

"Saya tidak takut, tapi Marchionne harus dianggap serius," ujar Wolff menyerupai dikutip surat kabar Welt am Sonntag.

"Saya rileks alasannya ialah Ferrari ialah Formula 1 dan Formula 1 ialah Ferrari. Tapi, jika saya jadi Liberty Media promotor gres Formula 1, saya tidak akan terus memprovokasi Marchionne dengan usulan, permintaan, atau perubahan yang tak masuk akal," katanya.


Post a Comment

 
Top