Foto: IstockJakarta - Membuka coffee shop butuh perencanaan yang matang. Selain mempersiapkan modal, beberapa hal lain juga harus diperhatikan semoga coffee shop sukses.
Dengan luasnya pasar kopi di Indonesia, bisnis coffee shop menjadi salah satu peluang yang cukup menjanjikan. Namun, dibalik setiap suksesnya coffee shop ada perencanaan serta hitungan biaya yang efisien dan jitu.
Agar tidak salah langkah, lewat program Coffee and Cafe Workshop (20/10), Ryo Limijaya dari Indonesian Coffee Academy membagikan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum membuka coffee shop.
1. Ikuti Perkembangan Tren
 Foto: Istock |
Tren kopi ini tidak hanya dari sajian racikannya, atau varian rasanya. Tapi termasuk jenis kopi apa yang tengah diminati, bagaimana pemasaran kopi yang efektif, konsep kafe, sampai pasaran harga kopi rata-rata. Ryo menyarankan untuk terus mengikuti tren kopi, terutama di jenis kopi yang tengah diminati.
2. Mempelajari Target Pasar
 Foto: Istock |
Meski punya sasaran pasar yang luas, bisnis kopi di Indonesia tetap harus mempelajari dan menentukan sasaran pasar. Kopi sendiri punya sasaran pasar yang lebih fleksibel, alasannya yaitu hampir semua kalangan menyukai kopi. Dari kopi untuk orang dewasa, sampai sajian kopi yang diracik khusus untuk anak-anak.
"Target pasar kopi itu cukup beragam, dan luas. Seperti kini banyak satu keluarga yang berkunjung ke coffee shop, dan masing-masing dari mereka niscaya memesan jenis kopi yang berbeda. Makanya kini mulai banyak kafe yang menyajikan sajian kopi untuk anak-anak, menyerupai Baby Cappuccino salah satunya," terang Ryo.
Tonton video: Wow! Bermodalkan Rp 80 Juta Sudah Bisa Buka Kedai Kopi
3. Mempersiapkan Konsep
 Foto: Istock |
Ryo menuturkan bahwa penting untuk menentukan konsep kafe apa yang Anda inginkan. Konsep kafe ini dapat berisi hanya kafe yang menjual kopi dengan kuliner ringan ringan, atau kafe dengan konsep semi restoran yang menunjukkan aneka macam sajian makanan. Meski begitu Ryo memastikan bahwa setiap konsep kafe punya sasaran pasar masing-masing, dan tujuan pasar utamanya tetap di sajian kopi.
4. Pemilihan Roasting dan Non-Roasting
 Foto: Istock |
Setelah menyiapkan konsep kafe, hal yang harus diperhatikan selanjutnya yaitu dalam penentuan biji kopi. Banyaknya kopi lokal di Indonesia, menciptakan binsis kafe ini dimudahkan. Tapi pemilihan antara biji kopi roasting dan non-roasting mempunyai pro dan kontranya sendiri.
Menurut Ryo, setiap orang dapat menentukan biji kopi roasting atau non-roasting untuk pasokan kafenya. Kalau Anda menentukan biji kopi non-roasting, artinya Anda harus meroasting biji kopi sendiri, kelebihannya Anda dapat mengontrol eksklusif rasa dan kualitas biji kopi namun prosesnya sedikit rumit dan membutuhkan biaya lebih.
Sementara kalau menentukan biji kopi roasting, cara ini lebih gampang alasannya yaitu Anda terima beres dan tidak harus pusing, biayanya juga lebih murah. Namun, Anda tidak dapat menentukan rasa atau mengontrol kualitas biji kopi secara langsung.
5.Modal
 Foto: Istock |
Untuk membuka coffee shop diharapkan modal yang besar dan tidak sedikit. Dalam sesi Coffee and Cafe Workshop, Ryo mengatakan citra bernafsu ihwal dana yang harus dipersiapkan dalam membuka bisnis kopi.
"Memang tidak ada hitungan yang niscaya dalam membuka sebuah coffee shop alasannya yaitu niscaya hitungan dan angkanya berbeda. Namun, rata-rata modal yang harus disiapkan sekitar puluhan juta. Terutama kalau Anda menentukan untuk membuka coffee shop di mall ternama, itu Anda harus menyiapkan modal lebih dari 1 Miliar Rupiah hanya untuk biaya sewa kawasan saja, biaya perbulan untuk service charge kawasan di mall dapat ratusan juta,"
Namun, untuk bisnis kopi dalam skala kecil. Modal yang dipersiapkan dapat mulai dari 10 juta rupiah, tentunya dengan lokasi kawasan dan kelas kopi yang berbeda.
6. Biaya Operasional
Setelah berhasil membuka coffee shop sendiri, perhitungan uang tidak berhenti di sana. Setiap pemilik bisnis harus memikirkan biaya operasional secara matang, semoga efektif dan tidak merugi.
"Membuka coffee shop itu bukan problem gengsi, bukan problem alat kopi yang paling mahal, atau konsep kafe yang mewah. Tapi kita harus memikirkan biaya operasionalnya semoga se-efektif mungkin. Mana biaya yang paling efisien untuk kafe kita," terang Ryo.
7. Pegawai
 Foto: Istock |
Mengelola bisnis coffee shop memang tidak mudah. Dibutuhkan banyak pegawai dan tim untuk mewujudkan coffee shop yang sukses. Tapi tidak perlu khawatir, bagi Anda yang gres pertama kali membuka coffee shop, Ryo menyarankan untuk menangangi semuanya sendiri.
"Karena kafe masih baru, Anda dapat merangkap menjadi HRD yang menentukan barista, dan pegawai. Agar Anda dapat terjun eksklusif ke bisnis kopi. Baru sehabis berapa tahun, dikala bisnis sudah berjalan, Anda dapat memperkerjakan pegawai dan staff baru," pungkas Ryo.
Ryo juga menambahkan bahwa umumnya bisnis kafe harus direncanakan untuk 5 tahun kedepan. Karena biasanya di tahun kedua, pebisnis gres mendapat modal awal, gres di 3 tahun berikutnya meraup untung.
Post a Comment