0 Comment
Pendek atau stunting, apa bedanya? Foto: thinkstock Pendek atau stunting, apa bedanya? Foto: thinkstock

Jakarta - Gizi yang baik menjadi landasan setiap orang untuk mencapai potensi maksimal yang dimilikinya. Status gizi pada anak menjadi penting untuk memilih kualitas hidup di masa mendatang.

Stunting hingga ketika ini masih menjadi prioritas pembangunan bangsa. Stunting biasanya ditandai dengan tubuh yang terlihat pendek daripada anak sebaya lainnya. Tapi, ada juga anak yang memang terlahir pendek namun tidak stunting.

"Stunting itu kita istilahkan dengan perawakan pendek. Kalau anak pendek namanya short stature yang memang kerangkanya pendek entah dari gen atau keturunan, dan itu tidak dikategorikan stunting," tutur Direktur Gizi Masyarakat, Dodi Azwari, ketika ditemui di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jl Rasuna Said, Jumat (18/1/2019).


Anak bertubuh pendek tidak dikatakan stunting apabila ketika masa pertumbuhan tidak ditemukan adanya problem dengan perkembangan otak. Meski bertubuh pendek, kemampuan kognitifnya masih berjalan dengan baik.

"Untuk stunting itu kita melihat dari kondisi bayi ketika lahir, yakni jikalau berat tubuh kurang dari 2500 g dan panjang lahir kurang dari 48 cm. Selain itu hingga umur 2 tahun, tinggi badannya tidak mengalami perkembangan yang sesuai dengan usianya. Tapi ini masih menjadi kesulitan alasannya yakni stunting itu invisible," tambahnya.

Anak stunting yang tidak bisa dideteksi secara dini mengakibatkan penanganannya agak sulit untuk dilakukan. Oleh alasannya yakni itu, Kementerian Kesehatan melaksanakan upaya preventif untuk mencegah stunting.

"Upaya intervensi yang paling utama itu di 1000 hari kehidupan, 270 hari di kandungan ibu hamil dan 330 hari sesudah 2 tahun," pungkasnya.




Saksikan juga video Kontroversi SKM, Fadli Zon '37% Anak Indonesia Stunting':

[Gambas:Video 20detik]


Stunting Vs Sekadar Pendek, Kenali Bedanya



Post a Comment

 
Top