0 Comment
Bismillahirrahmanirrahim.....

Hai, apa kabar? Semoga sehat selalu yah. Mau random post aja lagi ini, kebetulan ada draft yang sudah lama ngadem belum tersentuh jadi sekalian aja deh yah. Uhuukk, judulnya kayak cinta segita aja ya! Hihihih. Iyah, kali ini mau bahas aplikasi chat yang marak dipakai oleh kita semua dalam keseharian nih. Yups, BlackBerry® Messenger, LINe Messenger dan juga WhatsApp Messenger. 


Diantara sekian banyak aplikasi yang beredar dan tentunya gratisan saya cuma menentukan tiga ini aja tapi nyatanya kini saya cuma mempertahankan satu aja dari tiga pilihan hati itu. Yuks ah, kita dongeng aja satu per satu wacana mereka dan kenapa dikala ini saya cuma mempertahankan satu aja diantara ketiga aplikasi chat itu.

BlackBerry® Messenger 

Awal mula kemunculan aplikasi ini hanya sanggup dipakai pada perangkat Blackberry saja, tapi dikala ini BlackBerry® Messenger (yang selanjutnya kita sebut saja dengan nama kerennya, BBM) sanggup juga dipakai pada perangkat Android dan IOS. 

Saya sendiri gres memakai BBM itu di awal 2012, dikala dimana orang sudah jauh lebih dulu menggunakannya. Sejak mulai berBBMan, frekuensi SMS pun berkurang. Lebih simple berkirim pesannya lewat BBM, tapi biaya komunikasi jadi bertambah alasannya ialah harus beli paket BBM bulanan. Perangkat BlackBerry tidak hanya sanggup dipakai untuk sekedar berkirim pesan (chat) saja, adanya push mail sanggup memudahkan pekerjaan kita juga apalagi yang memang sangat membutuhkan mengecek email tiap saat, baik email langsung maupun email kantor. 

Setiap hal pastilah punya plus minus masing-masing. Nah, dengan BBM ini kita jadi sanggup update info sesama sahabat pengguna BBM yang masuk dalam daftar kontak kita. Sayangnya kadang kita tidak sadar alasannya ialah ingin tau dengan status teman-teman kita, eehh kitanya jadi kepo pengen tahu aja apa yang dimaksudkan si empunya status walaupun mungkin bukan urusan kita, hihihihih. 

Berhubung si BB saya sudah mulai lelah dan semenjak Android lebih booming daripada BB, saya pun mulai risau. Saya pun juga jadi berpindah ke Android, tidak memakai paket BB bulanan lagi alasannya ialah merasa lebih irit memakai paket Android daripada BB. Dan semenjak dikala itupula saya coba memindahkan aplikasi BBM saya ke Android. Ahh sayang banget, aplikasi BBM di Android itu banyak iklannya. Saya jadi malas deh pake BBM untuk chating di Andro. Pengen pindah di BB lagi tapi duh masa harus jadi bayar dua paketan per bulan, iisshh 🙄 Jadilah say goodbye to BBM. 

Sebeneranya beberapa kali sempat download dan install BBM lagi tapi saya udah gak sanggup feelnya lagi berBBMan, toh sanggup pake aplikasi lain juga untuk tetap berkomunikasi dengan keluarga dan juga teman-teman.

Baca juga: Blogger Keren? Itu Gimana Sih?

LINE 

Nah, klo yang ini sependek pengetahuan saya banyak diminati oleh ABG sih, eiits tapi orang remaja pun juga banyak yang gunakan. Saya juga sempat menginstall dan memakai aplikasi ini, tapi entahlah saya merasa kurang nyaman saja menggunakannya, heheheh. 

Fitur-fiturnya sih bagus apalagi banyak emot iconnya yang lucu-lucu nan unyu-unyu. Emot iconnya itu sering bertema dan bikin greget untuk di download, gak cuma abjad kartun aja yang ada tapi emot icon dari para artis juga ada. Cukup dengan daftarkan nomer telpon, si Line Messenger sudah sanggup dipakai oleh penggunanya 😊

Waktu hamil pertama dulu, saya beberapa kali hunting barang yang saya incar tuh dari Instagram dan untuk memudahkan komunikasi dengan penjualnya maka chatnya ya via Line. Rata-rata mereka sanggup dihubunginya via Line Messenger itu, cukup add no. Contact yang tertera di Bio or search akunnya maka muncul-lah ID Line mereka. Tanya ini itu, klo udah beres, deal-transfer dan voila barang pun datang. 

Tapi alasannya ialah malas sanggup broadcast mulu, baik dari agan-agan penjual maupun cuplikan gosip dari Line itu sendiri jadilah si Line Messenger pun saya uninstall. Lagian saya juga jarang gunakan koq, daripada berat-beratin memori HP mending unistall aja biar aman, heheheh. Kadang sih klo iseng saya masih sering reinstall si Line. Eeh kayak di bulan Mei kemarin, gegara gres install lagi jadi gres baca permintaan ultah anaknya tetangga di bulan Februari lalu, hahahah. Maafkan Bu, saya kudet di Line siih, klo amannya SMS aja biar kebaca, hihihih.

Baca juga: 4 Cara Membunuh Rasa Bosan

WhatsApp Messenger 

Saya mendownload aplikasi WhatsApp Messenger (WA) ini masih semenjak pakai BB, tapi alasannya ialah memori BB saya itu sangat terbatas jadilah si Bebi sering hang, mau gak mau WA pun saya uninstall. Lagian waktu itu saya masih enjoy memakai BBM untuk sarana chatting. Waktu itu jugaa WA belum sepopuler ibarat kini ini. 

Nah, semenjak move on ke Android aplikasi satu ini jadi yang wajib diinstall buat saya. Gimana tidak klo komunikasi dari mana-mana lebih banyak dilakukan via WA menggantikan keberadaan SMS yang sesekali saja digunakan. Belum lagi group-group WA yang berseliweran. Ada-lah lebih dari sepulug group WA aktif yang di list saya. Dari group Blogger, alumni sekolah dan kuliah. Ada group reseller jualan biar sanggup mampu update barang yang lagi sale dan tetap sanggup diskon walau saya jarang order, xixixix ini salah satu trik juga loh biar tetap sanggup mampu harga diskonnya, kan lumayan, harga ongkir ke Kendari mahal siih jadi harus pintar-pintar cari cara manis supaya sanggup tetap modis #eh. 

Gak cuma group-group yang sudah saya sebutkan tadi, group kantor itu juga ada beberapa yang kadang harus lihat baik-baik ini group besar atau yang kecil, regional atau yang secara keseluruhan. Tapi yang paling rame itu sih group keseluruhan, adaaa aja yang dibahas disitu. Dari bahas kerjaan sampai upload foto-foto field trip yang kadang bikin mupeng, sumpeh. Sampai suatu hari ada yang terang-terangan ngambek kemudian left group gegara udah gak tahan dengan randomnya postingan yang muncul di group itu 😂

Nah, dari ketiga aplikasi yang udah saya sebutkan satu persatu tadi, WA inilah yang masih bertahan di HP saya sebagai sarana chat dengan keluarga, teman, kerabat sekalian. Saya merasa WA ini lebih ringan dan praktis di banding kedua aplikasi tadi. Emot iconnya juga banyak, gak lucu juga dan yang lebih penting kondusif dari iklan-iklan yang bertebaran, heheheh. 

Gimana denganmu, Temans? Aplikasi chat apa yang lebih bahagia kalian gunakan? Feel free to share yaaks 😃



 

Post a Comment

 
Top