Malang - Bermukim di kawasan dengan ketinggian sekitar 2.100 meter dari permukaan laut, menciptakan masyarakat Desa Ranu Pani ibarat terisolir dari wilayah lain.
Desa di kaki Gunung Semeru ini ditempati sekitar 1.302 jiwa, yang secara umum dikuasai bermata pencaharian petani. Telepon seluler menjadi alternatif penting dalam berkomunikasi dengan warga luar atau pedagang maupun tengkulak yang memburu hasil komoditas pertanian.
"Sekarang ada ponsel, yummy untuk komunikasi. Kita jikalau mau menjual hasil pertanian kepada juga saling menelepon," terperinci Kepala Desa Ranu Pani Satumat berbincang dengan detikINET di kediamannya, Jumat (4/8/2017).
"Ini ada Telkomsel, tower gres yang pastinya menciptakan sinyal akan baik. Hubungan komunikasi juga semakin lancar," terangnya.
Menurut dia, dengan lancarnya jaringan, para petani dapat mengetahui harga komoditas yang akan dijual. "Jadi kita tidak akan dapat dibohongi, tanya melalui Hp harga berapa kini kentang, pribadi tahu," ujarnya.
Masjoko (37), warga lain turut menyambut baik hadirnya provider atau jaringan tanpa gangguan. Selama ini dirinya memakai kartu provider tertentu.
"Biasanya pakai Ceria, ini kini ada telkomsel, akan baik nanti," ungkapnya ditemui dikala mengolah lahan pertaniannya sekitar lokasi Combat Telkomsel 4 G di Desa Ranu Pani.
Ranu Pani merupakan kawasan penghasil kentang, bawang, sertta kubis. Bahkan desa ini disebut surganya kentang Indonesia.
Jaringan sinyal yang baik, tentunya juga mendukung pariwisata di Ranu Pani. Desa ini merupakan titik awal bagi para pendaki akan menaklukkan Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Setiap hari, ratusan mendaki melintas di Ranu Pani, mereka berasal dari banyak sekali kawasan di tanah air, ada banyak juga para wisatawan mancanegara.
Selain juga desa wisata mempunyai tiga danau, ialah Ranu Pani, Ranu Regolo, dan Ranu Kumbolo.
Post a Comment