Jakarta - Indonesia punya banyak komunitas kuliner. Mulai dari berbasis online, sampai perkumpulan. Termasuk komunitas Jalansutra yang sudah berdiri lebih dari 15 tahun.
Berawal dari sebuah milis, atau grup diskusi internet. Wasis Gunarto salah satu pendiri Kopi Tiam Oey, berinisiatif untuk mendirikan komunitas masakan Jalansutra. Dibawah asuhan mendiang Bondan Winarno, secara perlahan tapi pasti, Jalansutra berhasil menjadi salah satu komunitas kuliner paling besar di Indonesia.
Baca Juga: Inilah Komunitas Food Blogger Indonesia Pertama
Lidia Tanod. Foto: detikFood |
"Dulu anggota Jalansutra hanya pengguna milis saja, tapi sehabis Pak Bondan membawakan program Wisata Kuliner di televisi. Anggota Jalansutra bertambah pesat, kebanyakan anggota baru, gabung alasannya ialah mereka tahu bahwa Jalansutra dibuat oleh Pak Bondan. Hal ini yang menjadi cikal bakal terbentuknya komunitas Jalansutra dengan ribuan anggota sampai sekarang," lanjut Lidia.
Meski awalnya hanya diskusi via internet saja, tapi dalam beberapa tahun terakhir Komunitas Jalansutra tumbuh menjadi perkumpulan yang solid, dan erat bagi penggemar masakan di seluruh Indonesia. Hingga dikala ini terhitung ada lebih dari 12.000 anggota Jalansutra, yang tersebar di milis, Facebook, dan group WhatsApp.
"Anggota Jalansutra berasal dari seluruh Indonesia, ada yang dari Bandung, sampai Padang. Selain itu kami juga pernah mengadakan program ekspo masakan besar. Sebelum tahun 2005, Jalansutra bersama Pak Bondan menciptakan ekspo masakan berjulukan 'Heritage Food in Heritage City',"
Foto: Jalansutra |
"Di Jalansutra kami juga aktif menerbitkan buku kuliner, tentunya bersama mendiang Pak Bondan. Salah satu buku dari Jalansutra, ada 100 Maknyus Joglo Semar sampai yang terbaru ada 100 Maknyus Jalur mudik," ungkap Lidia yang telah bergabung dengan Jalansutra semenjak 2003 ini.
Tidak hanya menciptakan event berskala besar dan menerbitkan buku saja, tapi Jalansutra juga menjadi daerah untuk anggota menggali potensi mereka dibidang kuliner.
"Banyak anggota Jalansutra yang kini beralih profesi ke bidang kuliner. Setelah mereka sharing pengalaman, passion, dan didukung oleh Pak Bondan. Banyak anggota yang sukses di dunia kuliner, salah satunya ada Yohan Handoyo yang menjadi CEO di perusahaan, sampai Ratna Somantri yang kini mendalami wacana teh," terang Lidia.
Ketika ditanya suka murung di Komunitas Jalansutra, Lidia menuturkan bahwa dulu banyak restoran yang menolak untuk diulas. Mereka dihentikan untuk mengambil foto makanan, sampai membawa kamera. Berbeda dengan jaman sekarang, di mana pelaku masakan lebih terbuka terhadap media.
Foto: Jalansutra |
Di tamat sesi wawancara dengan Lidia, ia juga memberikan harapannya untuk Jalansutra dan komunitas masakan lainnya di masa depan.
"Ketika mendiang Pak Bondan pergi, kami sempat galau mau kemana arah Jalansutra. Tapi balasannya kami kembali untuk membangun dan terus mempromosikan masakan Indonesia. Harapan untuk Jalansutra dikedepannya, biar kita tetap mempromosikan kuliner Indonesia, mengasihi kuliner Indonesia. Sehingga kuliner Indonesia tetap menjadi panggung di negerinya sendiri," pungkas Lidia.
Baca Juga: Seru! Komunitas Belanga Indonesia Ajak Orang Lebih Cinta Makanan Indonesia
Post a Comment