0 Comment
Billboard Hijab Curi Perhatian di Amerika, Ajak Warga Menghargai Hijabers

Texas - Hijab masih menjadi suatu hal yang tabu di beberapa negara termasuk Amerika Serikat. Bahkan hanya alasannya yaitu hijab, sejumlah perempuan muslim tak sanggup menerima pekerjaan. Namun hal itu tak menyurutkan niat perempuan muslim untuk tersebut teguh pada imannya.

Seperti yang terjadi pada seorang hijabers muda asal Amerika yang mengaku ditolak bekerja alasannya yaitu pakaiannya. Hijabers yang diketahui berjulukan Duha Dallah itu melamar pekerjaan di department store Dillard, Garland, Amerika Serikat.

Duha bercerita kalau ia pergi wawancara untuk Dillard department store pada September lalu. Saat wawancara, ia diberitahu kalau dirinya tak diizinkan berjilbab ketika bekerja. Jika ia masih berjilbab maka akan dikeluarkan.

Duha merasa terkejut dengan peraturan itu. Ia pun menciptakan keluhan ke pihak berwajib soal diskriminasi agama. Menurutnya hal ini tak sanggup dibiarkan dan berharap dengan keluhannya maka insiden tersebut tidak dialami hijabers lain yang sedang mencari kerja.

"Semuanya berjalan lancar awalnya. Mereka baik dan kita sudah deal ketika wawancara. Lalu ia berdiskusi dengan managernya dan ketika saya berjalan keluar ia mengatakan, 'Ohiya, scarf tidak diizinkan digunakan ketika bekerja'. Aku kaget dan berbalik, saya seperti, 'Excuse me?'," dongeng Duha menyerupai dilansir dari Fox 4.

Duha kemudian mencoba menjelaskan kalau jilbab yang dikenakan dengan alasan agama jadi tak sanggup dilepas. Lalu ia segera menghubungi abang perempuannya meminta nasihat. Manager toko sempat minta maaf dan menyampaikan bahwa pewawancara itu baru.

Mulanya, Duha berpikir kalau ini hanya kesalahpahaman. Kemudian ia kembali keesokan harinya untuk training. Duha pun diminta untuk wawancara kedua kalinya dan ia dipulangkan. Duha menyampaikan pihak department store akan menelepon kalau ingin mempekerjakannya.

Duha sangat terkejut dan tak sanggup berbuat apa pun. Tak terima dengan perilaku itu, ia pun menghubungi Council on American Islamic Relations (CAIR) dan seorang pengacara akan membantunya mengajukan keluhan diskriminasi ke Departemen Ketenagakerjaan di Texas, Amerika Serikat.

Pihak Dillard tidak berkomentas atas insiden ini. Pengacara Duha menyampaikan penyelidikan atas keluhan Duha akan memakan waktu kurang lebih tiga hingga enam bulan. Dillard diminta ganti rugi kepada Duha atau mengubah kebijakan mereka tersebut.







Post a Comment

 
Top