Jakarta - Kemajuan teknologi lagi-lagi membantu menyelamatkan nyawa seseorang. Kini giliran bocah berusia tiga tahun yang mendapat transplantasi ginjal dari sang ayah dengan sumbangan teknologi cetak 3D.
Sebuah Rumah sakit di Britania Raya menjadi pionir dalam penggunaan teknologi cetak 3D untuk melaksanakan transplatasi rumit dari ginjal orang remaja kepada ginjal anak kecil.
Adalah Dexter clark, bocah beurumur dua tahun asal Berkshire, Inggris lahir dengan beberapa permasalahan pada ginjalnya yang menciptakan ia hanya sanggup makan melalui sebuah tabung makan.
Meskipun sang Ayah dengan bahagia hati untuk mendonorkan ginjalnya kepada sang anak, namun ukuran sang anak yang masih kecil dirasa tidak akan cocok dengan ukuran ginjal sang ayah yang merupakan ginjal ukuran orang dewasa.
Beruntungnya Dexter sekarang hidup di zaman dengan teknologi yang sangat berkembang sehingga sekarang permasalahan mengenai ukuran transplantasi sanggup diatasi. Para dokter dari Guys' and St Thomas' NHS Foundation Trust memindai ginjal sang ayah dan perut sang anak dengan teknologi cetak 3D untuk melihat kemungkinan melaksanakan tranplantasi, serta mencari tahu cara terbaik untuk sanggup menempatkan ginjal sang ayah kedalam badan sang anak.
Emily Clark, ibu dari Dexter, mengungkap bahwa bekerjsama mereka tahu bahwa operasi yang dilakukan akan sangat rumit. Akan tetapi, ketika mengetahui bahwa para jago bedah merencakanan operasi dengan teknologi cetak 3D yang persis cocok dengan anatomi sang suami dengan perut sang anak, ia jadi lebih hening dan yakin.
"Kami berharap bahwa kasus Dexter ini sanggup menunjukkan keluarga lain yang mengalami hal yang sama sebuah kepastian bahwa teknologi mutakhir, ibarat pencetakan 3D, sanggup membantu jago bedah untuk bekerja lebih baik lagi," ungkapnya ibarat detikINET lansidr dari The Telegraph, Senin (25/6/2018).
Emily menyampaikan bahwa semenjak transplantasi dilakukan kepada sang anak, Dexter balasannya sanggup menikmati masakan padat untuk pertama kalinya.
Foto: The Telegraph |
Sementara itu, Pankaj Chandak, salah satu petugas transplantasi di Guy's and St Thomas menyampaikan bahwa Teknologi model cetak 3D mempunyai kemampuan untuk mencetak anotomi pasien mempunyai yang berbeda-beda. Dengan seluk beluk pembuluh darah yang terlihat jelas, memungkinkan para jago bedah untuk membedakan korelasi anatomi kritis antar struktur.
"Bahan cetak yang fleksibel juga memungkinkan kami untuk lebih baik dalam menjiplak fleksibilitas banyak sekali organ di dalam perut sebagai simulasi untuk melaksanakan pembedahan." Tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa teknologi ini mempunyai potensi untuk meningkatkan dan membantu proses pengambilan keputusan, baik pada ketika sebelum pemebedahaan maupun pada ketika di ruang operasi. Teknologi cetak model 3D ini benar-benar membantu dalam keamanan operasi yang cenderung sangat rumit.
Para jago bedah memakai presisi, mesin cetak multi-material 3D yang dibentuk oleh perusahaan perawatan kesehatan Stratasys dalam menolong pasiennya untuk melaksanakan transplantasi.
Direktur Pemasaran Stratasys menyampaikan bahwa Guy's and St Thomas' NHS Foundation Trust mendorong batasa-batas mengenai apa yang sanggup dicapai dengan memakai pencetakan 3D multi-material dalam bidang perawatan kesehatan.
"Teknologi cetak 3D ini memungkinkan para dokter untuk melaksanakan perencanaan dan praktik lebih baik lagi, serta memilih pendekatan bedah yang terbaik untuk diterapkan kepada pasien," ujarnya.
Kasus ini menjadi sebuah impian biar kedepannya lebih banyak lagi orang yang sanggup memperoleh manfaat dari kemajuan teknologi yang selalu terus berkembang.
Post a Comment