0 Comment
Bismillahirrahmanirrahim.....

Sudah usang tidak bahas ihwal profil teman Blogger. Rasanya terakhir tahun kemudian deh? Hmm, iyah beneran. Artinya saya masih punya utang ini ama teman arisan group 3. Engg ing ternyata bener. Hutangnya sama new busui Mbak Ayaa pemilik blog Cahaya Theprinces.


Hmm, mau bahas apa ya tentangnya? Isi blognya bermacam-macam dan keren-keren. Kalau dilihat sih Mbak Ayaa ini banyak membahas ihwal parenting. Doi juga suka dengan anak-anak. Jauh sebelum jadi seorang Ibu atau orangtua pun, doi sering membahas ihwal hal ini.  Nah, pas banget ini lagi baca blog Mbak Ayaa ada artikel kece ihwal tips merawat orangtua. Boleh dong yah, sesekali bahas parenting tapi versi berbeda. Kali ini bukan ihwal bagaimana orangtua yang senantiasa merawat anaknya melainkan sebaliknya, wujud bakti anak dalam merawat orangtuanya.

Baca juga: Hidayah Sulistyowati: Berawal dari Hobi Hingga Bisa Berangkat Haji

Ngomongin orangtua, sebagai anak, melihat orangtua kita sehat hingga kita (anak-anaknya) juga punya anak dan bahkan cucu dan cicit yaitu suatu keinginan tersendiri, begitupula dengan saya. Maka, bagi kita yang masih memiliki orangtua (kandung maupun mertua), salah satu hal yang selalu kita harapkan dan doakan yaitu kesehatan bagi mereka. Bisa melihat mereka sehat dan masih besar lengan berkuasa untuk bercanda juga bermain bersama kita yaitu hal yang istimewa tentunya.


Pada postingan Mbak Ayaa yang berjudul; Merawat Orang Tua yang Sakit, Wajib Strong Lahir Batin ini, doi menekankan bahwa kunci utama untuk merawat orangtua (apalagi yang sedang sakit) yaitu sabar. Yah doong, ini emang wajib sebagaimana ortu kita merawat kita semenjak dalam kandungan hingga kini dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Jadi, sudah seharusnya ketika giliran kita yang merawat mereka maka kita pun wajib penuh kesabaran juga.

Berikut nih tips dari Mbak Ayaa yang saya kutip dari postingannya.

  1. Ajak ngobrol. Mungkin merasa bosan, orang sakit juga pengen diajak ngobrol. Ceritakan saja apapun sehingga mereka merasa tidak sendirian. Sesekali minta pendapat, meskipun sudah punya keputusan. Maksudnya, libatkan mereka dalam diskusi biar mereka juga merasa dibutuhkan.
  2. Jangan memaksa makan. Selera makan orang sakit itu unik, jadi jika mereka susah makan, ya jangan marah-marah. keep calm and stay woles *ngomong sama beling ah*
  3. Diemin dulu ketika mood-nya jelek. Mood orang sakit tuh labil banget. Pagi sanggup cerah ceria, agak siang dikit aja kalo kesenggol yang gak disenengin, sanggup terjadi badai. Eh, mungkin gak cuma orang sakit kok ya? Tapi berdasarkan saya, mood labil juga rentan dirasakan orang sakit.
  4. Tawarkan sesuatu. Kalau saya pergi-pergi, saya hampir selalu pamit, kecuali Bapak-Ibu sedang tidur lho ya. Dan menunjukkan "Mau dibawakan apa?". Entah kenapa, kalo ditawari kayak begitu, wajahnya jadi cerah. Meskipun jawabannya "gak usah wuk, ati-ati"
  5. Siklusnya berubah. Saya menggigit baik-baik nasihatnya Mas Joko sih, jika siklus Bapak Ibu sudah hampir menjelma anak-anak, maksudnya nanya berulang-ulang, atau selalu pengen dimengerti (kayak slogan Ada Band). Pokoknya kadang banyak pertanyaan-pertanyaan retoris yang jika batin kita gak strong, endingnya bakalan gak mau jawab. Makanya, jawab aja meskipun pertanyaannya sama dan ditanyakan berulang-ulang.
  6. Ah iya, menjaga dan merawat orang renta itu bukan sebuah pilihan, tetapi hal itu yaitu kewajiban *note to my self*. "Lho, kau milih di rumah njagain orangtuamu to? Trus gak nyari kerja lagi?" ada pertanyaan tengil begitu. Alhamdulillah saya sanggup disambi. Kuliah jalan, nyari uang jajan jalan, jagain Bapak Ibu juga jalan. Saya yakin, yang kerja jauuuuuuuh, sebenernya juga pengen merawat Bapak-Ibunya dengan tangan sendiri, tapi mereka tidak punya pilihan lain. Dan untuk hal ini, kasuistis ya, kewajiban kita mendoakan dari jauh.
  7. Jaga kesehatan. Kalo 1-6 itu asupan untuk kekuatan batin,ahaha. Nah, yang poin 7 yaitu untuk kekuatan lahir. Seperti yang saya bilang tadi, jangan hingga kita menjaga orang sakit malah ikut-ikutan sakit.

Eheem, gimana? Apakah kita sudah melaksanakan hal-hal di atas? Atau gres berniat ingin melakukannya? Apapun itu sanggup ditarik benang merahnya bahwa merawat orangtua yaitu kewajiban kita sebagai anak. Wujud bakti kita kepada orang yang telah berjasa bagi kita sepanjang usia.

Orangtua Mbak Ayaa

Owh iyah, tidak cuma itu saja. Mbak Ayaa ini juga pernah bercerita ihwal 5 Hal Sederhana yang Membuat Orangtua Bahagia lho. Mau tahu apakah itu?  Mending pribadi lihat sendiri aja deh apa saja hal-hal yang dimaksud. Tanpa kita sadari kita memang ada hal-hal yang sederhana yang sering terlewatkan untuk kita lakukan ke orangtua kita yang justru itulah yang bahwasanya mereka harapkan dari kita, anak-anaknya. 

Menelepon, salah satunya. Terkadang kita lalai, lupa untuk sekedar menyapa, menanyakan kabar. Padahal hampir 24 jam sehari kita menggenggam alat komunukasi itu. Apalagi kini zaman yang semakin canggih, dengan adanya video call harusnya jarak bukan lagi menjadi sebuah alasan untuk sekedar melepas rindu. Walau tanpa menyentuh pribadi kita masih tetap sanggup saling melihat keadaan masing-masing. Berbagi dongeng sesaat, meringankan kekhawatiran mereka. Ohh, Ibu Ray, makasih sudah mengingatkan yah. Note to myself juga ini lho.

Baca juga: 7 Prinsip Makan Sehat Saat Hamil dan Menyusui aLa Mildaini

Overall, cerita-cerita yang di tuliskan di blog Ibunya Ray ini keren-keren. Orangnya penuh semangat dan rajin membuatkan cerita. Penasaran ingin tahu lebih bersahabat dengannya juga? Yukss, pribadi kepoin blog dan sosmednya juga yah. 

Twitter: @cahayatheprince
Facebook: Cahaya Theprinces
Instagram: @cahayatheprinces

Terimakasih telah membuatkan dongeng ya Mbak Ayaa. Sehat selalu untuk Mbak sekeluarga juga salam untuk orangtuanya.


 

Post a Comment

 
Top