0 Comment
Nico Rosberg dan Lewis Hamilton ketika masih setim di Mercedes GP (Clive Mason/Getty Images)Nico Rosberg dan Lewis Hamilton ketika masih setim di Mercedes GP (Clive Mason/Getty Images)

London - Lewis Hamilton tampil begitu sepakat ekspresi dominan kemudian dan jadi juara dunia F1. Namun, ada satu titik lemah Hamilton yang dapat diincar rivalnya ekspresi dominan depan. Apa?

Hamilton jadi juara ekspresi dominan kemudian sesudah mengalahkan Sebastian Vettel dalam perburuan gelar juara. Padahal Hamilton di paruh pertama ekspresi dominan masih tertinggal dari Vettel sebelum memastikan gelar juara sebelum ekspresi dominan 2017 rampung.


Superioritas Hamilton pun diprediksi masih akan berlanjut di ekspresi dominan 2018 mengingat Mercedes punya paket kendaraan beroda empat yang begitu komplet. Tapi, sehebat-hebatnya Hamilton dan Mercedes, masih ada titik lemah yang dapat diincar Ferrari dan rival-rivalnya.

Menurut mantan rekan setim sekaligus pesainganya, Nico Rosberg, Hamilton kerap tampil tidak konsisten dan itu harus dapat dimanfaatkan Vettel serta pebalap lainnya.

"Kelemahan terbesar Hamilton ialah ia sedikit tidak konsisten. Ada periode ketika Hamilton benar-benar tak tampil maksimal. Jika Anda dapat memanfaatkan periode tersebut dan benar-benar menang di sebagian besar race, Anda dapat menciptakan ia terpuruk sedikit lebih lama," ungkapnya kepada Sky Sports.


"Vettel melaksanakan pekerjaan yang baik tahun kemudian dan Valtteri Bottas harus mencoba melaksanakan itu. Ia harus dapat memanfaatkan momentum ketika Hamilton tak maksimal," sambungnya.

"Ketika Hamilton sedang berada dalam performa terbaik, ia benar-benar tak dapat dikalahkan. Pebalap ini sangat cepat dan mungkin dapat dibilang yang terbaik. Tapi, pada akhirnya, selalu ada kesempatan," tutup laki-laki asal Jerman yang pensiun usai jadi juara dunia 2016.

Saat jadi juara dunia, Rosberg mengalahkan Hamilton di seri terakhir dan unggul lima poin di klasemen.




Post a Comment

 
Top