Setelah sekian usang resah dan resah alasannya ialah Si Kakak Faraz ini belum juga mengatakan gejala ingin lepas dari ketergantungan diapersnya, karenanya April kemarin Mama sanggup bernafas lega juga alasannya ialah Kakak udah cerdik dan mau nurut jika diajak ke toilet untuk BAK dan BAB juga loh. Good job, Faraz! 😍
Baca juga: Mengenalkan Konsep Berbagi Pada Anak
Tahu cara ini masih gagal, saya pun segera membeli training pants secara online. Berharap jika barangnya tiba sanggup pribadi segera dipakaikan ke Faraz *tentunya sehabis melalui proses prewash dan sebagainya*. Well, si pelatihan pants pun tiba dan saya semangat untuk segera sanggup melanjutkan lagi pelatihan yang tertunda. Berharap dengan pakai pelatihan pants ini doi jadi mau bilang jika udah pipis di celana khusus itu. Seperti iklan dan testimoni orang-orang yang sudah berhasil bersama pelatihan pants itu 😅
Yasudahlah, sesaat saya menyerah. Mamak lelah, anaknya gak mau diajak kompromi. Mana udah sibuk juga kan dengan urus Adek bayik. Jadilah hingga masa cuti berakhir ternyata misinya belum berhasil a.k.a tetap gagal! Pasrah aja deh hingga Faraz mau lepas popoknya dengan sendiri. Saya yakin bahwa suatu hari nanti ia juga bakalan say goodbye to diapers. Ciri-cirinya udah ada sih sebenarnya, jika berdiri pagi udah sering banget sanggup popoknya itu dalam keadaan kering. Anggapannya sih ia sebetulnya udah sanggup lepas popok bahkan jika malam.
Beberapa bulan kemudian sanggup kisah jika Naya (kakak sepupu) sudah lepas pampers sedangkan Alysha (adik sepupu) juga sudah mulai sanggup lepas pampers. Wew, tahu itu Mamak jadi bersemangat lagi untuk memulai kembali toilet training. Jadilah pas weekend di awal April kemarin coba lagi ajarin Faraz untuk lepas popok. Habis mandi sengaja gak dipakaikan popok, cukup baju dan celana saja. Sambil bilang ke Faraz jika mau pipis atau pup bilang Mama yah, nanti pipis atau pupnya di kamar mandi. Tidak hanya itu tiap setengah jam malah saya udah tanya dia, mau pipis? Sambil bawa ke kamar mandi juga. Meski bilang tidak, tetap aja saya bawa ke kamar mandi. Eh tidak berapa usang ia sendiri yang minta ke kamar mandi untuk pipis. Tapi tidak hanya untuk pipis saja ternyata ia punya kesenangan lain, main air. Kaprikornus pipis itu cuma dijadikan senjata saja, hahahahh. Yaudah deh, gak apa-apa. Sabar, sabar! 🙃
Baca juga: Tumbuh Kembang Duo FZ
Berhubung masih ragu, malamnya sebelum tidur saya tetap pakaikan popok aja. Kadang Adek itu susah lepas dari Mama jika udah bobo, yang ada jika pindah dikit aja pribadi bangun. Bapaknya mah susah diharap untuk berdiri angkat Faraz ke kamar mandi, lah dianya kadang jika tidur kebo', susah banget dibangunkannya.
Esok harinya, di hari Minggu saya coba lagi terapkan hal serupa. Setelah mandi lepas popok. Dan yeaay, ia udah rajin bilang jika mau pipis. Iyah, pengen main air itu sih sebenarnya, hahahah. Tapi gak apa-apalah setidaknya udah ada kemajuan dari proses yang lalu-lalu. Nice, Boy! 😎
Eiits, tapi saya gak mau nyerah, kebetulan salah satu gurunya itu sahabat juga. Jadilah konsultasi dulu, ini gimana baiknya ya? Apa tetap lanjut saja toilet trainingnya, atau jika ke sekolah Faraz kembali berpopok? Saya ceritain jika dua hari ini Faraz udah mau ngomong jika mau pipis ataupun pup. Alhamdulillah, kata Bu Guru dilanjut saja, mereka udah biasa koq ajarin belum dewasa lepas popok. Alhamdulillah jika begitu. Fix, Senin itu Faraz ke sekolah tidak pakai popok tapi tetap bawa popok di dalam tas sebagai cadangan. Kali aja Faraz rese' gak mau bilang Bu Guru jika mau pipis atau pup, jadi ngompol kan gawat, heheheh. Yeay!! He did it! Kata Bu Guru, Faraz udah pintar, ia bilang jika mau pipis ataupun pup. Alhamdulillah. Mama girang banget deh dengarnya 😊
Setelah lihat perkembangannya selama seminggu, Alhamdulillah Faraz memang sudah siap untuk lepas popok. Tidak hanya siang hari begitupun di malam hari. Jadilah semenjak ketika itu kita dadah-dadah manjah ke popok, heheheh. Dan beneran lho, hingga ketika ini Faraz belum pernah ngompol di malam hari. Pernah sekali ngompol di kawasan tidur itu alasannya ialah emang bangunnya udah siang. Beberapa kali saya bangunkan untuk ajak ke kamar mandi tapi anaknya malas gerak untuk sekedar berdiri pipis, jangankan itu, buka mata aja tidak mau. Faraz emang gitu anaknya, jika udah tidur, ya bablas. Mirip Bapaknya gitu deh, hihihih.
- Sounding ke anak perihal toilet pelatihan semenjak dini;
- Bersabarlah dan jangan simpel mengalah selama proses toilet training;
- Kerjasama dengan pasangan dan orang sekitar supaya semua berjalan lebih lancar;
- Jika anak sudah sanggup bicara ini lebih mudah;
- Beri kebanggaan ke anak, supaya ia pun juga semangat dan merasa dihargai;
- Yakin dan percaya bahwa ketika anak telah siap, dengan sendirinya ia pun akan lepas dari kebiasaan popoknya itu. Byebye, diapers!
Hmm, kira-kira menyerupai itulah kesimpulan dari catatan Mama. Senang banget deh rasanya misi ini sudah berhasil. Sekarang Faraz usianya 3 tahun 7 bulan, sudah hampir tiga bulan lulus dari proses toilet training. Sudah bebas dari popok, sudah cerdik ke kamar mandi sendiri tapi tetap harus dalam pengawasan ketat. Aah, Kakak Faraz cerdik deh. Sehat selalu ya, Sayangnya Mama 😘
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.