Jakarta - Nurwahidayanti Harda, finalis Sunsilk Hijab Hunt 2018 yang mewakili Makassar bercerita wacana pengalaman hijabnya. Ada satu momen yang membuatnya lebih sadar wacana mengenakan hijab.
Hijabers Makassar 19 tahun itu mengaku memantapkan pakai hijab sesudah ia bermimpi. Ia bermimpi berada di ruangan serba putih, ia pun menggunakan busana putih. Di dalam mimpinya, hijabers yang dekat disapa Anti itu mengaku sangat ketakutan.
"Saya mimpi berada di ruangan serba putih, saya juga menggunakan baju putih. Lalu ada tangan yang ingin menarik saya keluar dari ruangan tersebut. Ternyata beliau ibu saya. Dia pun berpesan: "Nak, kapan kau berhijab? Sampai ibumu sudah mati?" Saya terbangun dan hanya menangis," kata Anti sesudah berhasil menjadi finalis Sunsilk Hijab Hunt 2018 yang mewakili Makassar.
Gadis Makassar yang sekarang kuliah di Universitas Negeri Islam Alaudin jurusan ekonomi itu menampilkan talenta puisi teatrikal Angngaru. Angngaru ialah ikrar yang disampaikan orang-orang terdahulu sebelum mengikuti perang. Itu menyerupai doa-doa minta restu kepada tetua yang disampaikan dengan lantang dan tegas.
Bakat Anti dinilai unik alasannya ialah tak banyak anak muda yang mau melestarikan budaya. Anti pun ingin menciptakan belum dewasa muda juga cinta dengan tradisi dan budaya Makassar.
"Salah satu tujuan saya untuk ikut Sunsilk Hijab Hunt ialah ingin membangkitkan kembali jiwa cinta budaya kota Daeng. Budaya yang katanya kuno, tapi dengan kita dapat Angngaru kita jadi terlihat beda dan mempunyai keunikan sendiri," kata Anti.
Punya wajah anggun dan postur badan ideal, Anti juga kerap mengikuti lomba modelling. Kini, Anti sudah menjadi model profesional di Makassar.
Post a Comment