0 Comment
Sean Gelael ketika mengikuti latihan bebas pertama GP Meksiko bersama Toro Rosso (Peter Fox/Getty Images)Sean Gelael ketika mengikuti latihan bebas pertama GP Meksiko bersama Toro Rosso (Peter Fox/Getty Images)

Abu Dhabi - Setelah kompetisi Formula 2 trend 2017 berakhir, Sean Gelael masih punya agenda yang harus dijalani di Abu Dhabi. Sean akan mengikuti tes Formula 1 bersama tim Toro Rosso.

Sean akan mengendarai kendaraan beroda empat STR12 milik Toro Rosso pada Selasa (28/11/2017) dan Rabu (29/11/2017). Pebalap berusia 21 tahun itu akan menjalani tes selama sehari penuh pada Selasa, sementara pada hari Rabu beliau akan bergantian dengan dua pebalap Toro Rosso, Pierre Gasly dan Brendon Hartley.

Dalam tes F1 di Abu Dhabi ini, Toro Rosso punya tujuan berupa pengenalan abjad ban Pirelli yang diadaptasi dengan komponen lain, termasuk sasis mobil.

Sesi tes di Sirkuit Yas Marina akan menjadi sesi tes ketiga Sean bersama Toro Rosso. Dia sebelumnya juga dilibatkan pada sesi latihan di Bahrain dan Hongaria. Selain itu, Sean juga diberi kesempatan untuk turun pada sesi latihan bebas pertama di Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, dan Meksiko.

Setelah tes bersama Toro Rosso, Sean kembali melanjutkan rangkaian tes bersama Prema Racing. Prema Racing ialah tim yang akan diperkuat Sean di Formula 2 trend 2018.

Tes bersama Prema Racing ini sangat penting alasannya menjadi pembiasaan pertama pebalap sekaligus uji coba kendaraan beroda empat yang baru. Untuk trend 2018, penyelenggara balap F2 menerapkan regulasi gres dengan memperkenalkan mesin turbo. Selain itu, setiap kendaraan beroda empat juga diwajibkan menggunakan pengaman "Halo".

Prema Racing punya rekam jejak yang luar biasa di Formula 2, yang sebelumnya dikenal dengan GP2. Tim Prema Racing mulai tampil di GP2 Series pada trend 2016. Mereka eksklusif sukses merebut gelar ganda pada trend debutnya itu. Selain menjadi tim juara, Prema Racing juga mengantarkan Gasly sebagai juara dunia GP2.

Pada trend 2017, Prema Racing memang tak menjadi tim terbaik alasannya kalah bersaing dengan Russian Times. Namun, mereka sukses mengantarkan Charles Leclerc menjadi juara dunia F2.

Dengan regulasi gres dan kendaraan beroda empat baru, belum ada jaminan bagi Prema Racing untuk kembali berkibar di 2018. Persiapan tim yang matang akan menjadi kunci. Harapan mereka pun akan bertumpu pada kemampuan balap Sean, yang akan berduet dengan pebalap asal Belanda, Nyck De Vries.

Sean sendiri berharap prestasinya akan meningkat bersama Prema Racing. Pada trend ini, beliau hanya meraih 17 poin bersama tim Pertamina Arden dan menempati peringkat ke-15 di klasemen tamat pebalap.

"Musim ini aku mendapat banyak pengalaman dan mencar ilmu bersama tim Pertamina Arden. Hasilnya memang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Saya ucapkan terima kasih kepada semua anggota tim Pertamina Arden. Saya pun berterima kasih kepada semua orang yang selama ini tetap memberi santunan kepada saya," kata Sean dalam rilis yang diterima detikSport.

"Musim depan tantangannya sulit, namun kita tetap berusaha mendapat hasil positif," ujar Sean.


Post a Comment

 
Top