0 Comment
Bismillahirrahmanirrahim.....

Minggu kemarin chit chat dengan Uci, eh tiba-tiba Uci bilang pengen bahas perihal barang branded. Hmm, boleh juga nih. Meskipun saya cuma sebatas tahu doang sih perihal brand barang branded, itu juga cuma satu-dua-tiga aja sih. Beli kemudian pake barang-barang itu gak? Oh NO, duit saya mah tidak cukup untuk beli barang-barang itu, cyiiin 😂


Lalu, kalau tidak pakai kenapa mau bahas? Ya, pengen aja. Kali aja nanti suatu ketika dapat punya salah dua atau tiga barang-barang branded itu dan yang pastinya yang original dong yah. Kalau yang KW atau tiruan merk-merk itu sih jujur saya pun pernah beli ✌

Ohya jangan lupa baca dongeng tentang barang branded versi Uci juga yah😉

Well, back to topic: Bang Branded, Haruskah? Menurut saya sih barang branded itu gak harus koq, apalagi orang ibarat saya yang pengetahuan fashionnya sangat standar. Tapi kalau semisal dikasih atau dikadoin sih niscaya bahagia banget, gak bakalan nolak. Heheheh. 

Barang branded itu tidak hanya untuk orang remaja (wanita maupun pria) semata tapi bawah umur pun punya barang branded dari popok kain (clodi) sampai keperluan lainnya, pakaian dan bahkan juga mainan. Duh, bok abook, ampun deh saya, gak kuat. 

Punya barang branded itu dapat jadi salah satu pujian bagi pemiliknya. Jika punya barang branded maka dengan sendirinya status sosial pun dapat meningkat, prestige - sebutlah saja demikian 😀

Baca juga: 5 Barang yang Selalu Ada di Tas Anak

Gimana tidak, kebanyakan orang, biasa menilai kehidupan seseorang dari barang yang dimilikinya. Jika Si A punya tas branded brand H berarti horang kaya, kemudian kalau Si B punya sepatu brand L orangnya sosialita tuh, Si C punya kendaraan beroda empat yang pajaknya lebih mahal dari cicilan family bus per bulan itu otomatis masuk ke golongan lux, punya barang yang harganya mahal looohh. Ayoo, ngakuuu. Biasa dengar bisik-bisik ibarat itu kan kalau sedang hosip? Heheheh.

Punya barang branded sih sah-sah saja ya kalau memang kita dapat memilikinya (tentu dari hasil perjuangan dan kerja keras sendiri yah!). Tetapi kalau kebelet pengen punya barang branded tapi kudu ngutang sana sini semoga terpenuhi keinginannya itu, duh koq berasa sayang banget yah? Mending duitnya ditabung buat beli keperluan lainnya yang lebih penting dan mungkin saja jauh lebih terjangkau dan masuk nalar harganya. Atau duitnya itu diberikan ke orang yang lebih membutuhkan, pastinya itu jauh lebih bermanfaat lagi. 

Baca juga: Menikmati Hidup

Kalau saya sendiri sih, alasannya yaitu tahu diri gak mampu beli barang branded, cukuplah saja punya barang lokal yang kualitasnya sepakat punya. Bukankah lebih indah rumput sendiri daripada rumput tetangga? Mungkin ibarat itulah perumpaan untuk saya. Lebih suka produk lokal yang harganya jauh lebih terjangkau dan barang yang dimaksud itu punya manfaat yang sama dengan barang branded daripada maksain diri pengen punya yang branded padahal alhasil sesudah membeli kemudian menyesal alasannya yaitu barangnya lebih sering nongkrong di dalam lemari ketimbang dibawa kongkow, hihihih.

Nah, gimana menurutmu Temans? Punya koleksi barang branded apa aja nih? Seberapa penting sih barang branded bagi kehidupan kalian? Atau ada pengalaman perihal berburu barang branded yang jadi koleksi itu? Boleh share juga yuks 😊

Note: postingan ini tidak bermaksud menyindir atau apa-apa yah. Cuma sekedar share anutan semata dan tidak bermaksud untuk menjatuhkan atau sejenisnya. Mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan 🙏



Post a Comment

 
Top