0 Comment
Foto: Agung Pambudhy

Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyiapkan workshop pengembangan kapasitas promosi dan pemasaran pariwisata bagi Diplomat RI. Menurut Asisten Deputi Strategi Komunikasi Pemasaran I Kemenpar Hariyanto kegiatan ini digelar untuk mendukung pencapaian sasaran kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta pada 2019.

"Diperlukan kolaborasi yang bersahabat dan intensif oleh seluruh pemangku kepentingan pariwisata di Indonesia. Dalam hal ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melalui para diplomat RI mempunyai tugas penting untuk mencapai sasaran pariwisata sebagai salah satu sektor pembangunan ekonomi nasional," ujar Hariyanto dalam keterangan tertulis, Kamis (13/12/2018).

Dalam workshop yang digelar di Golden Palace Hotel Lombok ini, akan disampaikan seni administrasi promosi dan pemasaran pariwisata. Kemudian tugas branding "Wonderful Indonesia" dalam pemasaran destinasi pariwisata, termasuk langkah seni administrasi investasi destinasi pariwisata Indonesia di luar negeri. Workshop berlangsung pada 14-15 Desember 2018.

"Selain mengikuti paparan workshop, rencananya kita juga akan mengunjungi salah satu destinasi yaitu Desa Wisata Ende dan Pantai Kuta Mandalika," jelasnya.


Menurutnya Desa Wisata Ende didiami salah satu Suku Sasak yang masih sangat tradisional. Penduduk desa ini menjalani kegiatan sehari-hari dengan memegang teguh tradisi yang masih mengakar dari para leluhur. Di Desa Ende, penerima dapat menikmati kehidupan Suku Sasak dan kesenian tradisional mereka.

"Adapun Kuta Mandalika, sejauh ini sudah menjadi salah satu jadwal dari 10 destinasi prioritas. Peserta dapat menikmati hamparan pasir merica dan pemandangan bahari yang indah. Inilah pantai di daerah Mandalika yang dapat ditempuh dalam kurun waktu 20 menit. Di sini, penerima juga dapat mengunjungi Bukit Mereseh, untuk menikmati sunset," urainya.

Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani pun mengaku sangat mendukung kegiatan ini.

"Promosi pariwisata harus melibatkan banyak pihak. Termasuk juga para diplomat. Karena, kita akan memperkenalkan keindahan dan keramahan Indonesia. Para diplomat kita harapkan juga dapat memasarkan semua potensi wisata yang dimiliki Indonesia. Sehingga sasaran kunjungan wisman 2019 dapat tercapai," katanya.


Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui pariwisata Indonesia berkembang pesat di kurun digital menyerupai sekarang. Menurutnya berangkat dari hal tersebut harus ada transformasi digital yang mengiringinya.

"Untuk promosi pariwisata, kita pakai media digital hingga 70 persen. Dua alasan utama yaitu sebab customer kita sebagian besar yaitu milenial. Harus diakui, effectiveness media digital empat kali lebih besar dari media konvensional," terperinci Arief.

Masih terkait promosi, Arief mengakui bahwa mesin pencarian Google banyak membantu pariwisata Indonesia. Kerja sama antara Kemenpar dengan Google bahkan sudah terjalin 3 tahun ini.

"Google yaitu kawan utama Kemenpar untuk mengimplementasikan digital marketing," ungkapnya.

Post a Comment

 
Top