0 Comment
Pengumuman ditutupnya Wisma FITS di RSAB Harapan Kita. (Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth) Pengumuman ditutupnya Wisma FITS di RSAB Harapan Kita. (Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth)

Jakarta - Ditutupnya operasional Wisma FITS di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita ternyata bukan tiba-tiba. Kuasa aturan pengelolanya, PT Radinas Ekasaputra, mengungkap adanya konflik aturan di balik penutupan ini.

"Di mana klien kami sudah investasi sebesar 18 M lebih. Tiba-tiba dilakukan pemutusan sepihak ibarat ini," kata Adi Warman, kuasa aturan PT Radinas Ekasaputera, kepada detikHealth baru-baru ini.

Adi menuding Direktur utama RSAB Harapan Kita telah melaksanakan penipuan dan perbuatan curang. Perkara ini telah dilaporkan ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

Tidak hanya itu, Dirut Harapan Kita pun dilaporkan pada Menteri Kesehatan Republik Indonesia alasannya polemik penghentian secara sepihak kontrak ini. Namun sampai kini, Adi menyampaikan belum ada jawaban dari Menkes soal perkaran tersebut.



"Harapannya Menteri menegurlah turun tangan untuk menuntaskan masalah," harapnya.

Terkait penutupan Wisma FITS mulai Jumat (8/2/2019) kemarin, Adi menyebutnya tidak beradab. Ia mengklaim akomodasi listrik dan air dimatikan tanpa sosialisasi sebelumnya.

"Malah ia pasang spanduk (pengumuman) ibarat itu, dipasangnya tanggal-tanggal awal bulan. Tidak ada sosialisasi, kita ngobrol pun nggak bisa, sepihak," ujarnya.

Post a Comment

 
Top