Jakarta - Kisah karyawan yang dipecat gara-gara mengirim pesan teks berupa emoji jadi viral. Pasalnya, pesan tersebut ditujukan ke atasan yang memberinya perintah.
Peristiwa yang terjadi di Yunan, China, tersebut juga menjadikan kontroversi. Ada netizen yang menganggap ia pantas dipecat alasannya perilaku tidak profesional, ada pula yang membela dan menilai bosnya tidak perlu hingga memecat tapi cukup ditegur keras.
Terlepas dari kontroversi tersebut, mengirim pesan teks ke atasan melalui aplikasi chat menyerupai WhatsApp, LINE, atau WeChat memang harus ada etiketnya. Berikut ini 'aturan tak tertulis' bagaimana seharusnya chatting dengan atasan maupun rekan kerja, menyerupai dikutip dari Huffington Post.
Meskipun korelasi dengan bos atau kolega sudah cukup dekat, tapi jikalau itu menyangkut pekerjaan, perilaku profesional harus tetap ditegakkan. Setiap bentuk komunikasi merupakan cerminan profesionalisme Anda, termasuk pesan teks yang sederhana sekalipun.
Meskipun ada ratusan emoji jenaka, jangan sekali-sekali menggunakannya dikala perbincangan serius yang berkaitan dengan pekerjaan. Kecuali jikalau rekan kerja yang memulainya terlebih dahulu atau situasinya sedang santai.
2. Pesan Teks Jelas dan Spesifik
Saat mengirim pesan teks ke atasan, jangan memakai kalimat atau kata-kata yang ambigu. Berikan informasi yang terang dan sespesifik mungkin sehingga tidak ada misinterpretasi, atau pemahaman yang berbeda dengan bos.
Hindari bercanda atau menyelipkan humor yang mungkin bisa dimaknai berbeda oleh si peserta teks. Jangan pula gunakan tanda baca menyerupai titik-titik, tanda seru atau tanda lain yang tidak terang maknanya. Tanda tanya (?) boleh saja dipakai apabila Anda ingin menanyakan atau mengonfirmasi sesuatu.
3. Balas Segera
Begitu melihat pesan teks masuk dari bos, segera balas, maksimal lima menit. Terlebih lagi jikalau itu menyangkut problem pekerjaan.
Namun apabila Anda tidak bisa segera membalasnya alasannya berada di toilet atau ponsel sedang tidak dipegang, minta maaf terlebih dahulu sebelum menanggapi konteks utama dari pesan tersebut. Segera membalas pesan teks menawarkan kalau Anda karyawan yang bisa diandalkan.
4. Teks Jangan Terlalu Panjang
Sebaiknya kirimkan pesan teks yang padat, jelas, tapi akurat. Hindari klarifikasi panjang ketika chatting dengan atasan alasannya pesannya bisa saja terpecah-pecah dan membuang waktu bagi bos yang sedang menangani banyak pekerjaan. Selain itu bahasa goresan pena juga lebih sulit dipersepsikan dengan tepat.
Jika harus menjelaskan sesuatu panjang lebar, mintalah izin terlebih dahulu melalui pesan teks untuk meneleponnya. Ketika atasan sudah mempersilakan, gres telepon untuk berbicara.
5. Tutup Percakapan dengan Sopan
Jika pesan teks dengan atasan sudah selesai, akan lebih manis bila Anda jadi pihak terakhir yang menutup percakapan. Pamitlah dengan kalimat jelas. Misalnya 'terima kasih pak/bu', 'baik pak/bu', atau dengan kesepakatan akan segera meng-update atau follow up kiprah yang diberikan.
Post a Comment