0 Comment


            Dalam perancangan tata letak, analisis aliran material lebih cenderung untuk mendapatkan atau mengetahui biaya dari pemindahan material, jadi dalam hal ini lebih bersifat kuantitatif. Sedangkan analisis yang lebih bersifat kualitatif dalam perancangan tata letak dapat digunakna Activity Relationship Chart (ARC) yang dikembangkan oleh Murther merupakan teknik yang seedrhana dalam merencanakan tata letak fasilitas. Metode ini menghubungkan aktivitas-aktivitas secara berpasangan sehingga semua aktivitas akan diketahui tingkat hubungannya.        Hubungan aktivitas dalam suatu organisasi atau perusahaan bias ditinjau dari sisi hubungan keterkaitan secara organisasi, keterkaitan aliran (material, peraltan, manusia, informasi maupun keuangan), ketrkaitan lingkungan, dan juga keterkaitan proses.     
          Activity Relationship Chart (ARC) dikembangkan oleh Robert Muther. Untuk menggambarkan derajat kedekatan hubungan antar seluruh kegiatan atau bagian digunakan symbol-simbol A, E, I, O, U dan X, yaitu:
A    = Absolutely necessary yaitu hubungan bersifat mutlak
E     = Especially important yaitu hubungan bersifat sangat penting
I      = Important yaitu hubungan bersifat cukup penting
O    = Ordinary yaitu bersifat biasa-biasa saja
U    = Undesireable yaitu hubungan yang tidak diinginkan
X    = Hubungan yang sangat tidak diinginkan
            Peta keterkaitan atau Activity Relationship Chart (ARC) berguna dalam:
1.            Penyusunan urutan pendahuluan.
2.            Lokasi nisbi dari pusat kerja atau departemen dalam satu kantor.
3.            Lokasi kegiatan dalam satu usaha pelayanan.
4.            Lokasi pusat kerja dalam operasi perawatan atau perbaikan.
5.            Lokasi nisbi dari daerah pelayanan dalam satu fasilitas produksi.
6.            Menunjukkan hubungan satu kegiatan dengan yang lainnya serta alasannya.
7.            Memperoleh satu landasan bagi penyusunan daerah selanjutnya.
Langkah-langkah pembuatan (Activity Relationshipship Chart) ARC adalah sebagai berikut:
1.            Menetapkan semua kegiatan yang diperlukan baik kegiata pada bagian produksi maupun kegiatan pada bagian service.
2.            Menetapkan/ mengelompokkan semua kegiatan dalam bagian-bagian yaitu kegiatan service (production service, personal service, dan lain-lain)
3.            Mengumpulkan data-data tentang aliran bahan, data personalia dan data informasi lainnya mengenai seluruh kegiatan yang ditabulasi diatas.
4.            Menetapkan faktor dan sub faktor yang perlu diperhitungkan dalam mempertimbangkan hubungan yang ada. Misalnya aliran bahan, peralatan, informasi dan lain-lain.
5.            Membuat peta aktivitas yang sesuai jumlah barisnya dengan jumlah kegiatan yang ditetapkan.
6.            Masukkan semua kegiatan yang telah ditetapkan kedalam peta aktivitas. Urutan-urutan didalam peta aktivitas dapatdibuat sembarangan atau dapat disusuri menurut urutan tertentu atau dikelompokkan berdasarkan sifatnya untuk memudahkan analisa.
7.            Mulai menganalisa tingkat hubungan dan alas an-alasan terhadap aktivitas lainnya. Dimulai dari aktivitas nomor satu. Tuliskan kode hasil analisa tingkat hubungan pada perpotongan baris aktivitas. Pada bagian atas dituliskan tingkat hubungannya sedangkan pada bagian bawah dituliskan alas an mengapa tingkat hubungan tersebut diberikan.
8.            Meninjau kembali ARC dengan orang lain.




Post a Comment

 
Top