0 Comment
Pohon kelapa termasuk jenis palmae yang berumah satu (monokotil). Batang tanaman tumbuh lurus ke atas dan tidak bercabang. Adakalanya pohon kelapa dapat bercabang, namun hal ini merupakan keadaan yang abnormal, misalnya akibat serangan hama tanaman. Kelapa memiliki berbagai nama  daerah. Secara umum, buah kelapa dikenal sebagai coconut, orang Belanda menyebutnya kokosnoot atau klapper, sedangkan orang Prancis menyebutnya cocotier

Di Indonesia kelapa biasa disebut krambil atau klapa dalam bahasa Jawa (Warisno, 2003). Di Indonesia, tanaman kelapa telah dikenal sejak ratusan tahun lalu. Sejak abad ke-19, hasil dari pohon kelapa yaitu minyak kelapa mulai diperdagangkan dari Asia ke Eropa. Perdagangan minyak kelapa antara Ceylon dan Inggris maupun antara Indonesia dan Belanda dimulai sejak berdirinya VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie). Karena perdagangan minyak kelapa dan kopra terus meningkat, maka para penanam modal asing di Indonesia, terutama Belanda, mulai tertarik untuk membuat perkebunan kelapa sendiri. Sekitar tahun 1886, Belanda membuka perkebunan kelapa di Indonesia, tepatnya dipulau Tallise dan Kikabo hutan. 

Disamping itu, kebun-kebun kelapa milik rakyat ternyata sudah lama diusahakan, misalnya sejak tahun 1880 kopra rakyat dari daerah Minahasa sudah mulai diekspor ke Eropa. Pada tahun 1939, sebelum perang dunia kedua, ekspor kopra di Indonesia menduduki urutan ke empat sesudah minyak bumi, gula, dan karet. Sesudah perang dunia kedua, ternyata ekspor kopra Indonesia semakin meningkat dan termasuk urutan ketiga dari enam komoditas ekspor utama. Dengan demikian, tanaman kelapa memberikan sumbangan yang cukup besar bagi perekonomian rakyat dan sumber devisa bagi Negara (Warisno, 2003).

Taksonomi Tanaman Kelapa
            Adapun taksonomi dari tanaman kelapa adalah sebagai berikut:
1.      Kingdom   : Plantae
2.      Kelas         : Liliopsida
3.      Sub Kelas : Arecidae
4.      Ordo          : Arecales
5.      Famili        : Arecaceae
6.      Genus        : Cocos
7.      Spesies      : Cocos nucifera L.
 


Manfaat Tanaman Kelapa
Kelapa (Cocos Nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna. Batangnya digunakan sebagai kayu dengan mutu menengah dan dapat digunakan sebagai papan untuk rumah. Daunnya digunakan sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi, dihimpun satu menjadi sapu. Tandan bunganya digunakan untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betinanya dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak. 

Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta media tanam bagi anggrek. Tempurung atau batok digunakan sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan. Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok (daging buah kelapa) adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak biasa disajikan sebagai es kelapa muda. Cairan ini mengandung beraneka enzim dan memiliki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. 

Daging buah kelapa tua berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah kelapa tua biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun, dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan bahan campuran minuman penyegar (Wikipedia, 2011).




Post a Comment

 
Top