0 Comment
Eww! 1 dari 6 Pria Tidak Cuci Tangan Pakai Sabun Setelah BAB

Jakarta - Punya kebiasaan memandangi feses ketika buang air besar (BAB)? Bagi sebagian orang kebiasaan itu mungkin jorok, tapi ternyata penting dilakukan untuk menjaga kesehatan.

Tahukah kau kalau bentuk dan warna feses sanggup membantu mengungkapkan kondisi tubuh?

Dilansir dari Health, Christine Lee, MD, hebat gastroenterologi di Klinik Cleveland mengatakan, "Penting untuk diperiksa lantaran sanggup membantu Anda mengidentifikasi masalah, ibarat duduk masalah pencernaan, penyakit struktural, gangguan motilitas, atau reaksi jelek pengaruh samping obat. Secara umum, semakin dini duduk masalah ditemukan atau diidentifikasi, semakin baik hasilnya."

Feses berwarna cokelat dan berbentuk ibarat peluru atau sosis tanpa tonjolan-tonjolan merupakan tanda bahwa diet kau sudah cukup sehat. Hal itu diungkapkan Christine berdasarkan Bristol Stool Chart, yakni tabel yang merinci tujuh bentuk feses.

"Pola makan yang kaya serat cenderung mempunyai lebih banyak tinja berwarna cokelat," ia menambahkan.

Sementara jikalau diet sehari-hari rendah serat dan kurang air, feses akan berbentuk bulat-bulat dan keras, atau banyak tonjolan.

"Jika Anda mengalami dehidrasi, usus dan usus besar bekerja ibarat dehidrator, menarik air dari tinja dan menggunakannya kembali untuk penggunaan tubuh, mengakibatkan tinja jadi sangat keras," terang Christine.

Konsumsi obat-obatan dan vitamin juga sanggup memengaruhi bentuk dan warna feses. Beberapa jenis obat sanggup menciptakan feses berwarna lebih gelap.

"Bismuth subsalisilat (bahan aktif dalam banyak obat sakit perut) sanggup mengubah warna tinja menjadi hitam, ibarat halnya aksesori zat besi," kata Dr. Lee.

Berhati-hatilah ketika mengonsumsi antibiotik, lantaran berdasarkan Christine, obat mengandung antibiotik tak hanya membunuh basil jahat tapi juga basil baik.

"Kehilangan basil usus baik secara drastis sanggup mengubah konsistensi dan frekuensi tinja Anda, bahkan menciptakan Anda rentan terhadap invasi patogen," terangnya. Maka dari itu ia menyarankan supaya selalu memakai antibiotik dengan benar dan cari derma medis jikalau mengalami diare sehabis mengonsumsinya.

Lalu jikalau kau mendapati feses selalu lembek atau kerap mengalami sembelit, sanggup jadi itu disebabkan oleh stres. Menurut Christine, ketika seseorang mengalami stres, semua sistem dalam badan akan kuat salah satunya pencernaan.

"Tingkat stres sanggup sangat memengaruhi penampakan feses Anda, baik diare yang lembek atau sembelit yang ekstrem dan parah lainnya," jelasnya.

Perhatikan Perubahan Warna Feses

Seperti yang telah dijelaskan di atas, feses yang normal umumnya berwarna cokelat atau terkadang kehijauan. Maka kau patut waspada jikalau terjadi perubahan warna secara mendadak dan berlangsung lama.

Dr. Christine menjelaskan, feses berwarna pucat atau ibarat tanah liat menunjukan ada duduk masalah pada hati atau pankreas. Sementara feses berwarna hitam atau merah menunjukkan pendarahan gastrointestinal.

Tapi sebaiknya jangan pribadi panik ketika mendapati feses berubah warna. Sebab nakanan yang dikonsumsi juga sanggup memengaruhi warna feses.

"Blueberry sanggup mengubah warna tinja Anda menjadi biru tua, dan diet kaya beta karoten (wortel, labu, labu, dll.) sanggup mengubah tinja berwarna oranye. Permen atau minuman dengan pewarna makanan sanggup mengubah warna kotoran Anda juga," ungkapnya.

Secara umum, jikalau merasa feses kau terlihat tidak normal lebih dari sekali dan dalam waktu lama, maka sangat disarankan untuk konsultasi dengan dokter. Maka dari itu kebiasaan memerhatikan feses ketika BAB yakni rutinitas yang penting dilakukan.




Simak Video "Tips Rinni Wulandari yang Suka Gonta-ganti Warna Rambut"
[Gambas:Video 20detik]

Post a Comment

 
Top