Gunungkidul - Gardu pandang sekarang mulai menjadi tren di Kabupaten Gunungkidul. Salah satunya yang bikin mata adem yaitu Gardu Pandang Gunung Gede.
Memanfaatkan kondisi alam yang masih asri, dikala ini banyak destinasi wisata non Pantai bermunculan di Kabupaten Gunungkidul. Salah satunya yaitu Gardu Pandang Puncak Gunung Gede. Di tempat tersebut, mata pengunjung akan dimanjakan oleh pemandangan alam berupa hijaunya pepohonan dan perbukitan dari ketinggian.
Bahkan, jikalau cuaca sedang bersahabat, pengunjung sanggup pula menikmati keindahan Gunung Merapi dari gardu pandang yang berlokasi di Dusun Ngasem, Desa Getas, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul.
Untuk mencapai gardu pandang tersebut, pengunjung harus menempuh perjalanan dari jantung Kota Yogyakarta ke arah tenggara sejauh 30 kilometer, tepatnya ke Kecamatan Dlingo, Bantul. Nantinya, dari Dlingo pengunjung disarankan mengambil jalur ke Desa Getas, Kecamatan Playen.
Foto: (Pradito Rida Pertana/detikTravel) |
Untuk jalan yang dilalui terbilang tidak sulit, mengingat jalan di kawasan tersebut sudah beraspal. Setelah menyusuri jalur Dlingo-Playen, pengunjung akan melintasi sebuah jembatan besar yang berada di tengah perbukitan dan dilanjutkan dengan jalur menanjak.
Setelah melewati tanjakan tersebut nantinya pengunjung akan menemukan pelakat Gardu Pandang Puncak Gunung Gede di pinggir jalan.
Sampai di Gardu Pandang itu, pengunjung harus memarkirkan kendaraan bermotornya dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki guna mencapai puncak Gunung Gede. Namun tak perlu khawatir, pengelola tempat wisata telah menyediakan jembatan dari bambu untuk mempermudah pengunjung mencapai puncak tersebut.
Setelah berjalan beberapa meter, pengunjung akan mendapati hamparan rerumputan dan beberapa gazebo serta spot foto. Melongok lebih jauh, mata pengunjung akan dimanjakan pemandangan alam berupa perbukitan nan asri dari puncak Gunung Gede. Tak hanya sanggup menikmati keasrian alam, pengunjung juga sanggup berswafoto di beberapa spot foto dengan beraneka bentuk.
Foto: (Pradito Rida Pertana/detikTravel) |
Salah seorang pengunjung, Alfian David Saputra (26), mengatakan, bahwa ia gres pertama kali mengunjungi Gardu Pandang Puncak Gunung Gede. Dijelaskan David, ia tertarik mengunjungi tempat tersebut alasannya yaitu mendengar dongeng dari temannya bahwa pemandangan alam dari gardu pandang itu indah.
"Pemandangannya bagus, tapi Gunung Merapinya tidak kelihatan, ya mungkin alasannya yaitu cuaca mendung juga," katanya dikala ditemui detikTravel di Gardu Pandang Puncak Gunung Gede, Dusun Ngasem, Desa Getas, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (8/1/2019).
Warga Desa Tawarsari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul ini melanjutkan, bahwa spot-spot foto di gardu pandang tersebut cukup banyak dan memudahkannya berswafoto. Namun, ia menilai kemudahan di gardu pandang itu kurang terawat dan masih kurang.
"Sebenarnya pemandangannya bagus, spot fotonya juga, tapi lebih elok lagi kalau ditata lagi spot fotonya agar tidak kelihatan numpuk-numpuk gitu. Atau pengelola sanggup mengecat ulang spot fotonya agar lebih menarik lagi," ujarnya.
Foto: (Pradito Rida Pertana/detikTravel) |
"Sama satu lagi, di sini belum ada yang berjualan masakan dan minuman, kalau ada kan sanggup menciptakan pengunjung lebih betah lagi di sini (Gardu Pandang Puncak Gunung Gede)," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Gede, Sukardi menjelaskan, bahwa Gardu Pandang Puncak Gunung Gede masih dalam pengembangan dan gres dibuka semenjak 2 tahun lalu. Sejalan dengan pengembangan itu, dikala ini di gardu pandang tersebut telah dibangun sejumlah kemudahan berupa spot foto, gazebo, toilet dan musala.
Mengenai kurang tertata dan terawatnya kemudahan di tempat tersebut, Sukardi menyebut bahwa Pokdarwis yang diketuainya masih terbentur dana. Terlebih jumlah anggota Pokdarwisnya belum cukup banyak.
"Ya hambatan pengembangan objek wisata ini alasannya yaitu minimnya anggaran dan jumlah pengelola yang masih sedikit yaitu sekitar 20 orang," ucapnya dikala ditemui di area parkir Gardu Pandang Puncak Gunung Gede, Dusun Ngasem, Desa Getas, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (8/1/2019).
"Tapi untuk pengunjungnya setiap hari ada, kalau hari biasa gini sanggup hingga 25 orang yang tiba dan kalau tamat pekan sanggup ratusan orang yang datang," imbuhnya.
Foto: (Pradito Rida Pertana/detikTravel) |
Kendati mengalami keterbatasan, lanjut Sukardi, Pokdarwisnya terus berupaya melaksanakan pengembangan kemudahan di gardu pandang tersebut. Bahkan, dikala ini pihaknya mensiasati kekurangan tersebut dengan lebih fokus untuk mempromosikan keindahan pemandangan dari Gardu Pandang Puncak Gunung Gede.
"Pemandangan yang disajikan disini itu paling elok dikala sunset dan sunrise, terus kalau pagi disini berkabut, jadi ibarat ada di atas kabut sembari menikmati sunrise," katanya.
Perlu diketahui, Gardu Pandang Puncak Gunung Gede buka semenjak pukul 05.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB. Sedangkan untuk masuk ke tempat tersebut, pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir sebesar Rp 2 ribu untuk motor dan Rp 5 ribu untuk mobil.
Mengingat belum adanya penjual masakan dan minuman di tempat tersebut, para pengunjung dibutuhkan membawa bekal sendiri.
Post a Comment