0 Comment
Foto: dok. Pribadi Sri LestariFoto: dok. Pribadi Sri Lestari

Gunungkidul - Selain populer dengan destinasi wisatanya, Kabupaten Gunungkidul mempunyai banyak masakan khas. Salah satunya bekicot yang dipercaya bisa sembuhkan gatal-gatal.

Adalah Sri Lestari (33), warga Desa Gantiwarno, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul yang sudah menekuni perjuangan masakan rica-rica bekicot selama belasan tahun. Diungkapkan Sri, ia memang dahulu kerap menciptakan olahan rica-rica bekicot untuk dikonsumsi keluarganya.

Selain itu, Sri juga menjual rica-rica bekicot hasil olahannya. Awalnya ia tak berpikir menjual rica-rica bekicot. Ide menjual muncul ketika seorang tukang kredit pakaian tiba ke rumahnya.

Rica-rica Bekicot, Kuliner Ekstrem yang Kenyal Pedas dari GunungkidulFoto: dok. Pribadi Sri Lestari

"Tahun 2005 itu ada orang kredit baju tiba ke rumah, ketika itu saya sedang masak rica-rica bekicot untuk lauk dan ia mencobanya. Setelah nyoba itu malah mau dibeli sama orang itu, dan pribadi terlintas di pikiran berarti ini (rica-rica bekicot) bisa laris dan saya mulai jualan," katanya ketika dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Selasa (4/12/2018).

Wanita yang kerap disapa Sri Hawa ini mengakui untuk mengolah bekicot terbilang susah-susah gampang. Hal itu alasannya ialah bekicot mengandung banyak lendir sehingga perlu trik khusus untuk menghilangkan lendir hingga higienis dan gres mengolahnya menjadi rica-rica.

"Dipukuli cangkangnya, terus dibersihkan, basuh higienis kemudian direbus pakai air dicampur enjet agar lendirnya hilang dan jadi keset, pakai daun jeruk juga agar busuk anyirnya hilang," ucapnya.

"Setelah ditiriskan kemudian ditumis dengan bumbu rica-rica dan kecap hingga kering, kalau sudah matang tinggal ditaburi bubuk lada," imbuhnya.

Rica-rica Bekicot, Kuliner Ekstrem yang Kenyal Pedas dari GunungkidulFoto: dok. Pribadi Sri Lestari

Rica-rica bekicot dipilih Sri sebagai sajian yang dijual alasannya ialah jikalau dikonsumsi sanggup menciptakan tubuh yang mengonsumsinya menjadi hangat. Selain itu, bekicot tidak ibarat masakan ekstrem lainnya ibarat belalang, putul, ungkrung dan jangkrik yang kerap memicu alergi.

"Karena kalau makan belalang kan ada yang nggak besar lengan berkuasa kemudian alergi, kalau bekicot jarang ada yang alergi. Malahan bisa untuk obat gatal-gatal, sesak napas dan penghangat tubuh di ekspresi dominan hujan," ujar Sri yang ketika ini tengah menghadiri sebuah event masakan di Jakarta.

"Untuk rasa dari rica-rica bekicot sendiri terbilang khas ya, kalau teksturnya kenyal ibarat ati itu," sambungnya.

Ditambahkannya, ketika ini ia bisa menghabiskan 15 kg bekicot dalam sehari dan menghasilkan omzet yang cukup lumayan. Namun, harga yang dipatoknya tidak menentu alasannya ialah menyesuaikan dengan ekspresi dominan yang berlangsung.

"Jualnya rica-rica bekicot mulai setengah kilo, setengah kilo itu Rp 60 ribu, sekilo Rp 120 ribu, itu kalau ekspresi dominan kemarau. Tapi kalau ekspresi dominan hujan kan stoknya banyak, jadi sekilonya Rp100 ribu," ujarnya.

Rica-rica Bekicot, Kuliner Ekstrem yang Kenyal Pedas dari GunungkidulFoto: dok. Pribadi Sri Lestari

Sementara itu, salah satu penikmat masakan ekstrim bekicot, Yuwono Husodo (35) warga Playen, Gunungkidul mengakui telah menjadi penikmat olahan bekicot semenjak lama. Hal itu dikarenakan rasa yang khas dan khasiat dari bekicot.

"Suka masakan bekicot alasannya ialah rasanya itu lezat dan menciptakan tubuh jadi hangat, apalagi kalau dibentuk rica-rica," katanya.

Selain itu, menurutnya olahan bekicot simpel diperoleh dan harganya cukup terjangkau. Bahkan selain untuk camilan, olahan bekicot sanggup dijadikan sebagai lauk untuk makan sehari-hari.

"Harganya murah, sebungkus kecil paling Rp5 ribu hingga Rp10 ribu. Kalau biasanya yang beli di pasar atau di angkringan juga ada," pungkasnya.

Post a Comment

 
Top