Gunungkidul - Keindahan pantai di Gunungkidul memang sudah terbukti. Kini ada lagi yang baru, yaitu Pantai Porok yang asri dan tersembunyi.
Kabupaten Gunungkidul mempunyai banyak Pantai yang masih asri dan tersembunyi, salah satunya yaitu Pantai Porok. Bahkan, selain masih asri, pantai yang bersebelahan pas dengan Pantai Kukup ini sangat pas untuk dijadikan tempat camping.
Pantai ini terletak di Dusun Ngepung, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul. Pengunjung hanya perlu melaksanakan perjalanan darat dari Kota Yogyakarta menuju tempat Pantai Kukup. Sesampainya di simpang tiga Pantai Kukup, pengunjung diharap mengambil jalur ke arah timur.
Setelah berjalan ke arah timur sekitar 50 meter, pengunjung akan mendapati sebuah warung di kanan jalan. Yang mana di samping warung itu terdapat sebuah jalan kecil ke arah selatan. Wisatawan pun diharap mengambil jalur tersebut hingga menemukan sebuah pertigaan kecil.
Foto: (Pradito Rida Pertana/detikTravel) |
Pantauan detikTravel, rute di jalur tersebut terdiri dari bebatuan kapur bercampur tanah, dan dipadu kontur jalan yang naik turun. Karena itu, pengunjung disarankan mengendarai kendaraan roda dua non matic ketika melintasinya.
Setelah hingga di simpang tiga tersebut, pengunjung sanggup memarkirkan kendaraannya di simpang tersebut, atau mengendarainya hingga menemukan sebuah gubug milik warga setempat. Tapi ingat, jalur yang merupakan jalan masuk ke Pantai Porok itu hanya sanggup dilintasi satu motor saja, mengingat jalur tersebut yaitu jalur para pejalan kaki.
Perjalanan belum berakhir, sehabis memarkirkan motor di gubug milik warga setempat, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 100 meter. Tapi tenang, sepanjang perjalanan pengunjung tak akan merasa lelah alasannya akan dimanjakan pemandangan berupa hamparan sawah. Selain itu, semilir angin dari arah Pantai menciptakan pengunjung semakin bersemangat hingga di Pantai Porok.
Foto: (Pradito Rida Pertana/detikTravel) |
Sampai di Pantai Porok , pertama-tama pengunjung akan disuguhkan pemandangan berupa pepohonan disusul dengan pekarangan yang cocok dipakai untuk kemping. Berjalan lebih jauh ke arah selatan, pengunjung akan disambut bunyi deburan ombak dan pasir putih di Pantai Porok.
Pantai Porok sendiri diapit oleh dua bukit, dan di sekitar pantai tersebut terdapat aneka macam macam tumbuhan yang menciptakan suasana menjadi asri, teduh dan nyaman bagi setiap pengunjung. Bahkan, alasannya belum banyak yang mengetahui Pantai Porok, menciptakan setiap pengunjung sanggup mencicipi sensasi pantai langsung di sana.
Marno Tukino (60), warga Dusun Ngepung, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul mengatakan, bahwa Pantai Porok memang belum banyak diketahui masyarakat. Menurutnya hal itu alasannya terusan jalan yang terbilang cukup sulit, mengingat lokasi Pantai Porok sendiri sanggup dikatakan tersembunyi.
"Memang masih sepi pengunjung di sini (Pantai Porok), ya alasannya belum ada plakat petunjuk jalan juga. Tapi kalau ada plakatnya juga terusan ke pantai masih sulit dan harus jalan kaki dari pertigaan kecil itu," katanya ketika ditemui detikTravel di gubug miliknya, Dusun Ngepung, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, Senin (14/1/2019).
Lanjut laki-laki yang kesehariannya berprofesi sebagai petani ini, meski belum diketahui banyak orang, ada beberapa pengunjung yang tiba ke Pantai Porok untuk berkemah. Menurut Marno, pengunjung tersebut biasanya yaitu mahasiswa.
"Biasanya yang ke sini (Pantai Porok) itu untuk kemah, tapi ya nggak banyak juga dan hanya semalam. Mungkin alasannya belum ada warung dan kamar mandi di sini (Pantai Porok) akhirnya hanya sebentar," ujarnya.
"Apalagi kendaraannya harus diparkir di gubug ini, kalau tidak ya parkir di pinggir jalan pertigaan sana dan situasinya sepi," imbuhnya.
Disinggung mengenai asal seruan nama Pantai Porok, Marno tidak mengetahuinya secara pasti. Mengingat nama Porok sendiri sudah ada semenjak ia masih kecil.
"Kurang tahu, yang terang dari dulu namanya sudah Porok dan orang-orang menyebutnya Pantai Porok," ucapnya.
Mengenai tarif yang dikenakan terhadap pengunjung yang hendak ke Pantai Porok, Marno menyebutnya gratis. Hal itu dikarenakan belum ada pengelola yang fokus untuk mengembangkan Pantai Porok.
"Masih gratis kalau mau masuk ke sini, wong ya fasilitasnya belum ada mas. Tapi rencananya dari pemkab mau mengembangkan jalan masuk ke Pantai dari sebelah barat," ujarnya.
Foto: (Pradito Rida Pertana/detikTravel) |
"Tanahnya juga sudah dibebaskan tahun kemudian (2018), ya semoga segera direalisasikan tahun ini semoga pantainya ramai dan warga sanggup mampu pemasukan pemanis dari pengelolaan Pantai (Porok), imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang pengunjung, Ari Wibowo (27), warga Kecamatan Kasihan, Bantul menyebut gres pertama kali mengunjungi Pantai Porok. Ia mengetahui Pantai Porok dari dongeng teman-temannya yang pernah camping di Pantai tersebut.
"Pantainya bagus, masih asri, tapi kalau untuk main air kurang ya, alasannya banyak karangnya. Tapi untuk camping sangat cocok, apalagi banyak pohon-pohon di sini bikin teduh," ujarnya.
Mengenai terusan menuju Pantai Porok, Ari mengakui cukup sulit dan melelahkan. Mengingat ia harus memarkirkan motornya di gubug warga dan berjalan kaki menuju Pantai Porok.
Foto: (Pradito Rida Pertana/detikTravel) |
"Kalau terusan jalan memang sulit, tapi terbayar dengan pemandangan Pantai yang indah. Ya semoga pemerintah sini (Gunungkidul) sanggup memperbaiki jalannya semoga orang yang tiba lebih banyak, sama pasang penujuk jalan juga semoga lebih mudah," pungkasnya.
Perlu diketahui, untuk ke Pantai Porok, pengunjung hanya perlu membayar biaya retribusi di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) induk Baron seharga Rp 10 ribu per orang. Sedangkan biaya parkir seikhlasnya, itu pun jikalau masih ada orang di gubug yang dititipi motor, alasannya jarang ada warga di gubug tersebut.
Selain itu, alasannya belum ada penjual makanan dan minuman, pengunjung disarankan membawa perbekalan sendiri ketika mengunjungi Pantai Porok.
Post a Comment