Pasuruan - Liburan Tahun Baru di Pasuruan kali ini ada atraksi menarik. Kamu dapat melihat hiu tutul dari erat lho. Mau?
Kawanan hiu tutul kembali datangi Perairan Pasuruan. Fenomena alam tahunan ini dapat jadi alternatif hiburan dikala libur tahun baru.
Kawanan ikan raksasa ini sudah mulai terlihat di Perairan Pasuruan semenjak sepekan lalu. Mereka terpantau di perairan dangkal sekitar 1 mil dari pantai.
Keberadaan kawanan hiu tutul ini dapat menjadi pilihan untuk menghabiskan liburan simpulan tahun. Wisatawan dapat melihat pribadi ikan-ikan besar ini berenang dan makan ikan-ikan kecil. Wisatawan juga dapat mencicipi sensasi berdekatan dengan ikan sepanjang 5-6 meter ini.
"Kami biasa menyewakan bahtera jika ada yang ingin melihat hiu tutul dari dekat," kata Basori, tokoh nelayan Kelurahan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jumat (28/12/2018) kemarin.
(dok Polair Pasuruan) |
Basori mengungkapkan para nelayan siap mengantarkan wisatawan menuju ke lokasi kawanan hiu tutul berada. Menurut Basori, selain melihat hiu, wisatawan juga dapat menikmati pemandangan bahari yang indah.
"Satu bahtera dapat dinaiki 5-6 orang kami sewakan Rp 300 ribu. Sepuasnya, mulai pukul 08.00 hingga sore. Biasanya hingga tengah hari saja wisatawan sudah puas," terangnya.
Perairan Pasuruan yang kaya plankton dan ikan kecil setiap tahun didatangi kawanan hiu tutul. Ikan yang umurnya dapat mencapai 70 tahun ini tiba ke perairan dangkal untuk mencari makan plankton dan ikan kecil.
"Pada tahun-tahun sebelumnya tiba ke perairan Pasuruan pada bulan Juli - September. Namun tahun ini, mereka terlihat pada simpulan Desember. Biasanya jika hiu tiba bahari sedang dingin, mereka cari suhu hangat," kata Kasubnit Lidik Polair Pasuruan, Bripka Laswanto.
(dok Polair Pasuruan) |
Nelayan dan warga pesisir sudah sangat familiar dengan fenomena tersebut. Mereka tak terganggu dengan keberadaan satwa dilindungi itu.
"Kami sampaikan pada nelayan hiu tutul dilindungi sehingga tak boleh diburu atau disakiti. Namun nelayan bekerjsama sudah mengetahuinya dan mereka tak terganggu alasannya yaitu binatang ini jinak," pungkas Laswanto.
Post a Comment