0 Comment
Foto: Komodo di Taman Nasional Komodo (Rachman Haryanto/detikTravel)

Jakarta - Kadispar NTT, Marius Ardu Jelamu berujar jika ada makna di balik kebijakan Gubernur NTT Viktor Laiskodat terhadap TN Komodo. Apa itu?

Wacana kenaikan tarif masuk sampai penutupan TN Komodo selama setahun dari Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menyebabkan polemik di kalangan traveler sampai pelaku pariwisata dan pemerintah.

Kebijakannya pun dianggap tak terkenal alasannya melawan arus pariwisata yang berkembang ke arah mass tourism. Kurang lebih, mungkin itu yang ditangkap oleh Kadispar NTT, Marius Ardu Jelamu akan kebijakan Gubernur NTT.

"Saya kira itu perlu diangkat, jika Gubernur NTT itu menginspirasi seluruh Indonesia untuk melihat kembali kita punya penataan destinasi wisata. Supaya kita tidak terkesan murah banget Indonesia itu. Kaprikornus betul selama ini kita memang hanya mengutamakan kuantitas, tapi kita tidak menjaga kualitasnya," ujar Marius dikala dihubungi detikTravel.

Kadispar NTT, Marius Ardu Jelamu (Shinta/detikTravel)Kadispar NTT, Marius Ardu Jelamu (Shinta/detikTravel)
Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor berkeinginan menaikkan tarif tiket masuk jadi 100 USD untuk wisnus dan USD 500 untuk wisman. Ia beranggapan, jika tiket masuk untuk melihat Komodo yang hanya satu-satunya di dunia kelewat murah.

BACA JUGA: Kalau TN Komodo Ditutup, Pariwisata Indonesia Bisa Mati

Dari informasi yang didapat detikTravel, menurut Peraturan Pemerintah No 12 Tahun 2014 dan Keputusan Dirjen PHKA Nomor: SK.133/IV-SET/2014 tiket masuk ke Taman Nasional Komodo sebesar Rp 150.000 untuk wisatawan mancanegara dan Rp 5.000 untuk wisatawan domestik. Harga segitu berlaku untuk per orang per hari.

Marius pun membandingkan harga tiket masuk ke objek wisata lain di luar negeri yang cukup mahal, tak menyerupai di Indonesia yang dihargai murah. Padahal, nilai objek wisata Indonesia tak kalah mahal.

"Jadi para biawak komodo itu, para ilmuwan sanggup melacak kehidupan insan ribuan tahun kemudian dengan kehadiran komodo. Sama juga dengan orang melacak hinduism buddhism di Indonesia dengan Candi Borobudur. Tapi apa yang terjadi, masuk Candi Borobudur itu murah sekali. Coba kita masuk Taj Mahal di India, mahal sekali masuk ke tempat itu. Jauh sekali," ujar Marius.

Lebih lanjut, Marius berujar jika Gubernur NTT Viktor ingin menaikkan martabat TN Komodo dengan sebaik-baiknya dan luar biasa.

"Karena ini sebetulnya dia ingin membuat di TN Komodo ini bergotong-royong dia sedang membuat pride, martabat taman nasional ini sebagai tempat konservasi alam yang sangat indah yang sangat luar biasa dan harus diperlakukan juga secara luar biasa," tutup Marius.

Post a Comment

 
Top