Gunungkidul - Bukit Teletubbies tidak hanya ada di Bromo saja. Ternyata, ada juga di Gunungkidul, DI Yogyakarta. Penasaran?
Gunungkidul mempunyai banyak spot foto gres yang instagrammable. Spot tersebut berupa hamparan ladang jagung yang ditanam di perbukitan Dusun Candi, Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul.
Karena ditanam di perbukitan, menciptakan bukit-bukit yang ibarat doom itu berwarna hijau layaknya bukit di film Teletubbies. Wisatawan pun berbondong-bondong datang, baik hanya ingin melihat atau mengabadikan momen dengan latar belakang bukit tersebut.
Untuk mencapai spot foto gres itu, pengunjung hanya perlu melaksanakan perjalanan darat dari sentra Kota Yogyakarta menuju Kecamatan Paliyan yang berjarak 47 kilometer. Sesampainya di Paliyan, pengunjung diharap mengambil jalur ke Desa Giring, atau lebih tepatnya jalur alternatif menuju Pantai Baron, Gunungkidul.
Jalur tersebut gampang ditemukan, mengingat dari sentra Kecamatan Paliyan, pengunjung hanya perlu mengikuti jalan aspal hingga menemukan simpang tiga dengan sebuah patung orang bersila di pinggir jalan. Nantinya, dari simpang tiga itu pengunjung diharap mengambil jalur ke arah selatan.
Panorama Bukit Teletubbies (Pradito/detikTravel) |
Saat detikTravel berkunjung siang hari, puluhan orang tampak memadati ruas jalan tersebut, tampak pula beberapa diantaranya tampak sedang berswafoto ria dengan latar belakang bukit kolam di film Teletubbies. Selain itu, terdapat pula beberapa pedagang yang sedang menjajakan dagangan berupa makanan dan minuman.
Selain berswafoto di pinggir jalan, ternyata pengunjung juga sanggup berfoto ria di salah satu bukit yang berada di jalur tersebut. Tak perlu khawatir akan medan yang harus dilalui, sebab warga setempat telah menciptakan jalur pendakian ibarat anak tangga menuju puncak bukit.
Dari puncak salah satu bukit itu, pengunjung sanggup menikmati hamparan perbukitan yang hijau nan asri.
Salah satu pengunjung, Bekti Widanta (25), warga Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul mengatakan, bahwa ia sudah beberapa kali mengunjungi bukit Teletubbies. Menurutnya, pemandangan yang disuguhkan begitu indah dan jarang ditemuinya di daerah lain.
"Sudah beberapa kali ke sini (Bukit Teletubbies Desa Giring). Kalau ini tadi kebetulan mengantar teman dari Jogja, katanya ingin tau dan mau foto-foto di sini," katanya ketika ditemui di lokasi, Minggu (20/1/2019).
BACA JUGA: Ini Nih Spot Instagramable Baru di Gunungkidul
Menurut Bekti, ia menyayangkan masih banyak masyarakat yang memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan. Padahal di beberapa titik telah disediakan kantong parkir yang dikelola warga setempat.
"Kalau sanggup (Pengunjung) parkir di tempat parkir yang disediakan, jangan di pinggir jalan sebab sanggup bikin macet," ucapnya.
Pengunjung lain, Mila Wijayanti (24), warga Dusun Ledoksari, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari mengaku gres pertama kali mengunjungi bukit Teletubbies di daerah hutan Giring. Ia mengetahui adanya spot foto tersebut dari salah satu postingan akun media umum (Medsos) Instagram.
"Ke sini (Bukit Teletubbies Desa Giring) sebab lihat postingan di Instagram dan ternyata memang bagus, tapi sebab banyak orang jadi sempat sulit cari spot selfie yang manis tadi," ujarnya.
Kendati demikian, Mila mengaku cukup puas dengan hasil swafotonya di Bukit Teletubbies Desa Giring, Paliyan. Bahkan, perempuan berambut pendek ini berencana untuk tiba kembali ke tempat tersebut.
"Besok lagi mau ke sini (Bukit Teletubbies Desa Giring), tapi pagi-pagi atau sore sekalian semoga sanggup pemandangan yang lebih bagus," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Resort Polisi Hutan (KRPH) Giring, Samido menjelaskan, bahwa sebelumnya bukit-bukit tersebut tertutupi hamparan hutan jati. Namun, sebab hendak ditanami tanaman jenis Jati Unggul Nusantara (JUN) maka pohon jati yang menutupi ladang jagung itu ditebang semenjak beberapa bulan yang lalu.
"Jadi sebab pohon jatinya ditebang, ladang jagung di bukit-bukit yang tertutup itu jadi kelihatan dan memang jadi daya tarik setiap orang yang melintas di jalan ini (Jalur alternatif ke Pantai Baron)," kata Samido.
Pengunjung yang berfoto di sekitar bukit (Pradito/detikTravel) |
Disinggung mengenai banyaknya masyarakat yang tiba dan berswafoto di ladang tersebut, Samido tidak melarangnya. Namun, Samido menjelaskan bahwa tidak ada akomodasi umum untuk pengunjung, mengingat daerah tersebut bukanlah tempat wisata, melainkan hutan produksi milik Dinas Kehutanan propinsi DIY.
"Silakan (Datang dan berswafoto di daerah hutan Giring), tidak ada yang melarang. Tapi kami harap masyarakat tetap menjaga kebersihan dan jangan parkir motor sembarangan, sebab sanggup menggangu arus kemudian lintas," ujarnya.
Perlu diketahui, untuk mengunjungi spot foto tersebut pengunjung hanya perlu membayar uang parkir Rp 2 ribu saja. Sedangkan untuk naik ke puncak salah satu bukit tidak dikenakan biaya alias gratis.
Post a Comment