Jakarta - Rangkaian Deoksiribo Nukleat Acid (DNA) dalam gen ternyata menghipnotis kecenderungan untuk punya sifat penyendiri dan tertutup. Dikutip dari Daily Mail, kemungkinannya mencapai 35 persen sehingga masih dapat 'dilawan' dengan perlakuan dari lingkungan sekitar. Perlakuan sekitar mencegah sifat penyendiri dan tertutup muncul dan menjadi karakter seseorang.
"Orang yang cenderung lebih suka sendiri bukan berarti tidak butuh teman. Sebagai makhluk sosial, mereka perlu sahabat namun tidak banyak atau terlalu ramai," kata pimpinan riset serta profesor administrasi dan organisasi di University of Western Ontario Julie Aitken Schermer.
Secara umum kepribadian sesoranng terbagi atas lima dimensi. Kelimanya yaitu keterbukaan (openess), berhati-hati (conscientiousness), lebih banyak didominasi patu (extraversion), kooperatif (agreeableness), dan emosi negatif (neuroticism). Sendiri dan tertutup terkait dengan kecenderungan mempunyai huruf neuroticism.
Satu anak berhasil memperoleh teman, menikmati masa berguru di kelas, dan mengatasi kesendirian. Sedangkan yang lain cenderung tertutup sehingga beda jauh dengan kembarannya. Perbedaan verbal ini mengakibatkan perbedaan level kesendirian yang dirasakan responden.
Hasil riset juga menegaskan kecilnya imbas DNA pada pembentukan huruf sendiri dan tertutup. Schermer mengumpamakannya menyerupai gen yang memilih tinggi badan. Seseorang dapat saja lahir dari sepasang orangtua yang lebih banyak didominasi pendek. Namun perbaikan nutrisi semenjak dalam kandungan sampai lahir serta stimulan lainnya, memungkinkan anak yang lahir punya tinggi sedikit lebih baik.
"DNA memang berpeluang memilih huruf penyendiri dan tertutup. Namun bukan salah DNA jikalau karenanya seseorang cenderung punya sifat tersebut. Sebagai makhluk sosial, insan bekerjsama dapat tumbuh lebih baik di lingkungan yang memungkinkan interaksi sosial," kata Schermer.
Post a Comment