Meko - Masih banyak bentang alam Flores yang jarang orang tahu. Salah satunya Meko, si pulau kecil alias pasir timbul yang anggun di tengah bahari Flores Timur.
Mungkin bila mendengar nama Kabupaten Flores Timur (Flotim) di Nusa Tenggara Timur, eksklusif terbesit di kepala adalah perayaan Semana Santa di Larantuka. Namun, Flotim mempunyai destinasi yang tak kalah indah mulai pemandangan sunset, hingga hamparan pasir timbul di tengah bahari yang berada bersahabat Dusun Meko, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Warga setempat menamainya Pasir Timbul Meko. Dinamai pasir timbul, karena terdapat gundukan pasir di tengah bahari menyerupai pulau kecil tak berpenghuni. Luasnya kurang lebih tidak hingga 1 kilometer persegi. Pasir putih yang sedikit berwarna pink ini kontras dengan warna bahari yang biru kehijauan, menyerupai dalam informasi dari siaran pers Kementerian Pariwisata yang diterima detikTravel, Selasa (29/1/2019).
Pasir warna pink itu berasal dari karang yang hancur. Keindahan ini tampak tepat dengan dipadu pulau-pulau berwarna hijau yang subur. Tak ada ombak di pantai pasir itu, hanya riak-riak kecil yang menyapu pasir putih yang lembut. Jika air bahari pasang, pulau itu akan tenggelam.
Selamat tiba di Pulau Meko (dok Kementerian pariwisata) |
Namun, Keindahan Pasir Timbul Meko harus dibayar dengan perjalananan yang cukup panjang. Dari Pelabuhan Pelni Larantuka di Kota Larantuka, traveler akan menyeberang ke pelabuhan Tubilota di Pulau Adonara. Traveler sanggup menumpang kapal motor dengah harga Rp 5 ribu dengan waktu tempuh kira-kira hanya 10 menit.
Kemudian, melintasi Pulau Adonara. Sewa kendaraan beroda empat jadi cara yang tepat menuju ke Meko. Lantaran minimnya transportasi umum dan jauhnya perjalanan menjadi alasan. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk hingga di Dusun Meko.
Di dusun Meko dihuni oleh suku Bajo yang mata pencahariannya sebagai nelayan. Mereka hidup sehari-hari dari hasil tangkapan ikan. Dengan memakai sampan kecil, mereka menebar jaring untuk menangkap ikan.
Suku Bajo setempat (dok Kementerian pariwisata) |
Warga dusun di sana sanggup mengantarkan traveler ke Pasir Timbul Meko. Kamu sanggup menyewa bahtera nelayan lokal dengan harga Rp 400 ribu PP. Dalam perjalanan menuju pulau itu, traveler akan disuguhi pemandangan yang tak kalah indah.
Traveler akan melintasi Laut Meko yang airnya sangat jernih. Sepanjang jalan siap-siap melihat terumbu karang warna warni. Lalu, kalau kau melihat ke belakang akan melihat Ile (Gunung) Boleng, di sisi kiri dan kanan ada Bukit Sandosi dan Lembata. Sementara di depan, ada gunung api.
Siapa yang tidak jatuh hati dengan pemandangan menyerupai ini? (dok Kementerian pariwisata) |
Secara aksesibilitas, menuju Pasir Timbul Meko sanggup melalui Kota Larantuka yang sanggup dijangkau dengan dua penerbangan dari Kupang, pada Pagi hari memakai Trans Nusa dan Sore hari memakai Wings Air. Via Maumere dengan menempuh perjalanan darat 4 jam sanggup menjadi alternatif perjalanan ke Larantuka.
Terkait Amenitas atau kemudahan pendukung pariwisata menyerupai hotel dan restoran yang memperlihatkan keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan juga sudah tumbuh berkembang. Di Kota Larantuka sudah tumbuh hotel-hotel bahkan homestay.
Post a Comment